Jumat, 13 Juni 2014
Lirik Lagu Boyfriend - ALARM
Title: ALARM
Artist: Boyfriend
Album: Obsession
Romanized
[Youngmin] nae gwie allami ullyeo neol kkaeugo
meonghamyeon nunmuri maechyeo puk gogael sugyeo
[Donghyun] ijen deo saenggakji malja dajimhaedo
tto dasi allami ullyeo jeongmal mami gojang nanna bwa da
[Jeongmin] gwaenchanheun cheokdo nan motae
itneun geot jocha nae maeumdaero hal suga eobseo
[Hyunseong] nan nan jinjihaetgo neon neon mollajwotgo
kkeutkkaji chagapgo naengjeonghage tteonanneunde
[Jeongmin] nugu boran deusi deo jal sarayaji
wae wae wae himdeureohani ajikkkaji ireoni
[Donghyun] aesseo dareun sarameul tto mannabwado
eoneusae allami ullyeo nae sesangi meomchwo beoryeosseo na
[Hyunseong] saeroun sarangeul motae
saneun geot jocha nae maeumdaero hal suga eobseo
[Donghyun] neol neol geuryeobwatja neon neon moreul tende
meongcheonga ije jom geumanhago jeongsincharyeo
[Jeongmin] dwie isseobwatja neon amman bol tende
wae wae wae gwageoe mukkyeo ajikkaji ireoni
[Minwoo] da tabeorin seongnyangcheoreom
dasi bureul buchil su eomneun uri sarang
geugeol almyeonseodo wae naneun gyesok
ni eolgul tteoolliji nado moreuge tto
[Kwangmin] hansum naebaetda bomyeon naajigetji
ajik himdeureodo jeomjeom baraejigetji
uri namgin chueok gimakhin uyeondo
manggajin seoro apeseoneun muuimihagetji
[Hyunseong] ohoh ohohoh ohoh ohohoh
ohoh ohohoh ohoh ohoh
[Jeongmin] nan nan jinjihaetgo neon neon mollajwotgo
kkeutkkaji chagapgo naengjeonghage tteonanneunde
[Hyunseong] nugu boran deusi deo jal sarayaji
wae wae wae himdeureohani ajikkkaji ireoni
[Donghyun] neol neol geuryeobwatja neon neon moreul tende
meongcheonga ije jom geumanhago jeongsincharyeo
[Hyunseong] dwie isseobwatja neon amman bol tende
wae wae wae gwageoe mukkyeo ajikkkaji ireoni
Indonesia Translation
Aku masih seperti ini
Aku tidak tahu mengapa
Alarm yang berbunyi di telingaku dan aku membangunkanmu
Ketika aku mengingatnya, air mataku jatuh dan aku menundukkan kepalaku
Aku sudah berjanji untuk tidak mengingat itu
Alarm kembali berbunyi, hatiku benar-benar hancur
Aku tidak bisa menganggap semuanya baik-baik saja
Aku, aku serius dan kau kau tidak mengetahui itu
Kau sangat dingin hingga akhir dan meninggalkanku tanpa hati
Aku harus menyiapkan kehidupan yang lebih baik
Setidaknya untuk menunjukkan padamu
Mengapa? Mengapa? Mengapa ini sangat susah?
Mengapa aku masih seperti ini?
Aku mencoba bertemu orang lain tetapi
Sebelum aku tahu itu, alarm kembali berbunyi, duniaku sudah berhenti
Aku tidak bisa menemukan cinta yang baru
Hidup sendiri, aku tidak bisa mewujudkan harapanku
Seperti korek api yang terbabkar
Cinta kita tak bisa bersinar lagi
Aku tahu ini, namun mengapa aku menjaganya
Menggambar wajahmu, sebelum aku menyadari
Rap:
Aku menghela napas dan berpikir ini akan menjadi lebih baik
Ini sangat sakit, tetapi perlahan akan hilang
Kenangan itu, kebetulan yang menakjubkan
Semuanya menjadi sakit dan tidak berarti
Oo ooo ooo oo ooo oo ooo oo ooo oo
Aku, aku serius dan kau, kau tidak mengetahui itu
Kau sangat dingin hingga akhir dan meninggalkanku tanpa hati
Aku harus menyiapkan kehidupan yang lebih baik
Setidaknya untuk menunjukkan padamu
Mengapa? Mengapa? Mengapa ini sangat susah?
Mengapa aku masih seperti ini?
Tidak masalah sebanyak apa aku berpikir tentangmu, kau tidak ingin tahu
Bodoh, berhenti dan bangunlah
Sekalipun aku berdiri di belakangmu, kau hanya melihat ke depan
Mengapa? Mengapa? Mengapa? Aku terikat dengan masa lalu dan masih seperti ini?
Selasa, 03 Juni 2014
[FF] Tried To Walk
[FF] Tried To Walk
Title: Tried To Walk
Author: Han Rae Hwa
Rating: T
Genre: Romance
Main cast:
- Jo Youngmin ‘Boyfriend' as Youngmin
- Lee Se Young as Hyeonjae
- Jung Eunji ‘A Pink’ as Eunji
- And other cast
Kwangmin terus menatap
Hyung nya yang masih tak sadarkan diri dengan perban yang menutupi sebagian
kepalanya. Perlahan ia meraih tangan kanan Youngmin. Berkali-kali ia
mengelusnya hingga ia mengembalikan tangan Youngmin ke posisi semula.
***
Youngmin terus
membelai rambut kekasihnya dengan lembut sembari tersenyum. Kekasihnya yang
bernama Hyeonjae itu terus menyunggingkan senyumnya kehadapan Youngmin. Ia
menggenggam tangan Youngmin sembari memejamkan matanya, hingga ia benar-benar terlelap.
Youngmin melepaskan rangkulannya dan membawa Hyeonjae ke kamar dengan
membaringkannya ditempat tidur. Ia meraih selimut dan menyelimuti tubuh
Hyeonjae. Ia tersenyum melihat yeoja yang sedang tidur itu. Youngmin
mendekatkan wajahnya lalu mencium dengan lembut pipi Hyeonjae.
“Kau baru pulang?”
Tanya Kwangmin lalu menutup buku yang sedang ia baca.
Youngmin menghampiri
Kwangmin dan duduk disamping saudara kembarnya itu.
“Ne Dongsaeng. Aku
pulang saat Hyeonjae sudah tertidur. Kau sendiri kenapa belum tidur?”
“Aku menunggumu
pulang. Dan sekarang kau kan sudah pulang, sebaiknya kau mandi lalu segera
tidur.”
“Baiklah. Sebaiknya
kau juga tidur Kwangmin-ah. Annyeonghi jumuseyo.”
Kwangmin mengangguk
dan mengikuti langkah Youngmin menuju kamar masing-masing.
Kwangmin lebih banyak
menghabiskan waktu dirumah semenjak kelulusan SMA nya bersama Youngmin. Justru
Youngmin lah yang sering keluar rumah untuk menemui Hyeonjae. Hyeonjae adalah
pacar Youngmin sejak mereka masih kelas dua SMA. Hyonjae adalah anak
satu-satunya seorang pengusaha terkenal di kota Seoul. Dan Youngmin sangat
mencintai Hyeonjae.
Kwangmin menoleh kearah Youngmin
yang sedang berjalan menuju halaman depan.
“Mau menemui Hyeonjae
lagi?”
Youngmin hanya
mengangguk dan membenarkan tali sepatunya yang sedikit terlepas.
“Aku pergi dulu.”
Pamit Youngmin pada Kwangmin.
Youngmin mengendarai
mobilnya menuju rumah Hyonjae. Mobilnya berhenti dihalaman rumah besar bercat
putih. Ia menuruni mobilnya dan menghampiri Hyeonjae diruang tengah.
“Annyeonghaseyo
chagiya..” Hyeonjae mencium pipi Youngmin.
“Hari ini kita mau
kemana?” Tanya Youngmin saat ia sudah duduk disamping Hyeonjae.
Hyeonjae merangkul
lengan Youngmin dengan manja, “Aku ingin membeli baju di butik langgananku.
Bagaimana?”
“Membeli baju lagi?
Bukankah dua hari yang lalu kau sudah membeli baju baru?”
“Ne Youngmin-ah.. Tapi
aku ingin membeli baju dengan model yang lain. Ayolah temani aku. Kau mau kan?”
“Baiklah..” Youngmin
mengangguk.
Hyeonjae tersenyum dan
merangkul lengan Youngmin dengan manja.
Youngmin selalu setia
menemani kemanapun Hyeonjae pergi. Mereka tidak pernah menghabiskan waktu
sesering seperti sekarang ini. Maklum saja, selain bersekolah Youngmin dan adik
kembarnya harus bekerja. Mereka adalah dua member boy-group Boyfriend. Mereka
tidak punya banyak waktu untuk melakukan hal lain diluar sekolah dan manggung.
Jadwal mereka sangat padat. Terlebih jika Boyfriend sedang merelease single
terbaru atau bahkan merelease album baru. Itu akan menyita banyak waktunya dan
keempatr member Boyfriend lainnya.
Hyeonjae menghampiri Youngmin sembari
tersenyum.
“Aku sudah selesai.
Kita mau kemana lagi?”
“Bagaimana jika kita
langsung pulang ke rumahmu!?”
Hyeonjae mengadahkan
kepalanya sembari berpikir.
“Baiklah. Setelah itu
kita menonton film. Bagaimana?”
Youngmin mengangguk
sembari tersenyum. Ia merangkul pundak Hyeonjae. Rasa bahagia mengiringinya
karena bisa menghabiskan waktu berdua dengan Hyeonjae yang kebetulan Boyfriend
sedang hiatus untuk beberapa waktu kedepan. Youngmin sangat senang saat
mendengar kabar menyenangkan itu. Ia tidak perlu bersusah-susah lagi untuk
bertemu dengan Hyeonjae. Tapi tidak dengan Kwangmin yang justru merasa
kesepian.
Hyeonjae mneyiapkan
makanan sementara Youngmin menyiapkan film yang akan mereka tonton. Youngmin
memilah-milih film drama yang menurutnya bagus.
“Drama yang ini
bagaimana?” Youngmin mengangkat sebuah drama Korea dan menoleh ke arah
Hyeonjae.
Hyeonjae melihat
sekilas judul drama Korea yang dipegang Youngmin. Ia mengangguk dan meneruskan
menyiapkan makananya. Tak lama Hyeonjae menghampiri Youngmin dan duduk
disebelahnya dengan menaruh makanan dimeja. Youngmin menyetel drama Korea
pilihannya. Hyeonjae tersenyum dan menyenderkan kepalanya kepundak Youngmin.
Kwangmin menatap layar
phandphone nya dengan earphone yang terpasang dikedua daun telinganya. Ia
menoleh ke arah Youngmin yang hendak pergi.
“Sudah dua minggu
terakhir liburan dan kau selalu menemuinya. Apa tidak ada hal lain yang kau
lakukan?”
“Bagiku ini adalah
liburan emas ku Kwangmin. Sejak dulu aku selalu mengharapkan waktu luang yang
panjang ini. Dan tentu saja aku sama sekali tidak mau menyia-nyiakannya.”
“Dan kau selalu meninggalkanku
dirumah sendirian dan kesepian seperti ini?”
“Kan ada Hyunmin. Kau
bisa memintanya untuk menemanimu Kwangmin! Aku pergi dulu.” Youngmin berlalu
dan meninggalkan Kwangmin.
Kwangmin menatap
kepergiannya dan berlalu ke kamar.
Hyeonjae meminta
Youngmin untuk menemuinya di café yang biasa mereka kunjungi. Youngmin
mengiyakan permintaan Hyeonjae. Ia memarkir mobilnya tidak jauh dari café yang
ada diseberang jalan. Ia turun dari mobil dan berjalan hendak ke café.
Kwangmin menyeruput
cappuccino hangat buatannya. Ia hendak menaruh gelas itu ke meja. Namun
tangannya tak sengaja menyenggol salah satu bingkai foto dirinya bersama
Youngmin. Kwangmin meraih bingkai foto yang pecah itu. Ia menatap namja yang tengah
tersenyum disebelahnya difoto itu. Jantung nya berdegup lebih kencang.
Mata Youngmin
terbelakak saat melihat perempuan yang familiar baginya ada ditengah jalan.
Dari arah sebelah kiri, sebuah mobil melaju dengan cepat menghampiri perempuan
itu. Jantung Youngmin berdetak sangat kencang. Ia berlari dengan sekuat tenaga
menghampiri Hyeonjae yang tidak menyadari bahwa ada mobil yang akan
menabraknya. Youngmin mendorong tubuh Hyeonjae dan menoleh ke arah mobil yang
percis berada dihadapannya. Mobil itu tidak sempat menghalang dan akhirnya
menabrak tubuh Youngmin. Tubuhnya menghantap kaca depan mobil lalu terjatuh dan
terguling berkali-kali. Darah mulai bercucuran dari kepala, mulut dan matanya.
Hyeonjae berteriak histeris sambil memegangi tangan kirinya yang terluka. Ia
berlari menghampiri Youngmin yang tak sadarkan diri. Didekapnya tubuh
namjachingu nya yang berlumuran darah.mobil yang menabrak Youngmin bersama
pemiliknya berhasil melarikan diri.
Kwangmin berlari
menyusuri lorong RS bersama Hyunmin dan kedua orang tuanya. Dari arah sebelah
kiri, keempat member Boyfriend lainnya tak sengaja hampir menabrak Hyunmin,
adik dari si kembar Youngmin dan Kwangmin. Lantas mereka berlari menuju UGD
bersamaan.
“Hyeonjae.. Bagaimana keadaan
Youngin hyung?” Tanya Kwangmin tergesa-gesa
“M-mollayo..” jawab
Hyeonjae pelan sembari menangis.
Eomma Youngmin memeluk
gadis cantik itu dan berkali-kali membelai rambut panjangnya.
***
Kwangmin terus menatap
hyung nya yang masih tak sadarkan diri dengan perban yang menutupi sebagian
kepalanya. Perlahan ia meraih tangan kanan Youngmin. Berkali-kali ia
mengelusnya hingga ia mengembalikan tangan Youngmin ke posisi semula.
Ia tidak bisa mencerna
apa yang telah terjadi dengan Hyung nya. Semua terjadi begitu saja. Dan
Kwangmin ingat betul saat sebelum Youngmin kecelakaan, kalau mereka sempat
bertengkar kecil. Kwangmin menyesali hal itu. Ia menenggelakan wajahnya.
Berusaha untuk menerima semuanya.
Donghyun menghampiri Kwangmin lalu mengelus
pundaknya. Kwangmin menoleh dan berusaha tersenyum dengan wajah yang sudah
mulai pucat.
“Sebaiknya kau
istirahat Kwangmin. Kami semua yang akan menggantikanmu untuk menjaga
Youngmin.”
“Ne Kwangmin.
Sebaiknya kau istirahat.” Sambung Jeongmin
“Gomawo. Tapi kurasa
tidak perlu. Aku ingin selalu berada disisi Hyung. Aku ingin menjaganya.”
Donghyun menoleh ke
arah Jeongmin, Hyunseong dan Minwoo lalu menatap Kwangmin.
“Kau bisa mengandalkan
kami jika kau memerlukan bantuan. Kami akan menjaganya juga disini.”
Kwangmin mengangguk.
“Gomawo Hyung..”
Sudah lima hari
Youngmin dirawat di RS. Namun belum ada perkembangan apapun mengenai keadaan
Youngmin. Kwangmin terus berharap agar Youngmin bisa secepatnya sadar, dan
sembuh.
***
Hyeonjae terpaksa
dirawat selama dua hari setelah kecelakaan karena ia mengalami trauma akibat
kecelakaan yang menimpa Youngmin. Dan hari ini Hyeonjae sudah diperbolehkan
pulang karena keadaannya mulai membaik. Sayangnya Hyeonjae dirawat di RS yang
berbeda dengan Youngmin. Dan Hyeonjae tidak bisa bertemu dengannya.
Keempat member
Boyfriend menatap khawatir ke arah dua anak kembar dihadapan mereka. Liburan
yang seharusnya menyenangkan justru berubah menjadi kesedihan.
“Jika salah satu dari
si kembar sakit, pasti kembarannya yang lain akan merasakan hal yang sama.”
Gumam Jeongmin pelan.
Minwoo mengangguk.
Hyunseong menoleh ke arah Jeongmin.
“Bahkan sepertinya
yang dirasakan Kwangmin lebih sakit.” Sambung Hyunseong
Kali in Minwoo dan
Jeongmin yang menoleh kea rah Hyunseong sembari mengangguk.
Kwangmin terus
memperhatikan keadaan hyung nya. Ia mengusap-usap kepala Youngmin dengan pelan.
Tak lama, tangan Youngmin bergerak. Mata Kwangmin terbelakak.
“Y-Youngmin hyung..”
“Hyeonjae..” Gumam
Youngmin dengan pelan
“Hyung.. Kau sudah
sadar!?”
“Cepat panggil
dokter!” perintah Donghyun.
Minwoo dan Jeongmin
keluar dan segera berlari ke ruang dokter dan menyuruhnya untuk memeriksa
keadaan Youngmin. Kedua orang tua Youngmin dan juga Hyunmin tak sengaja bertemu
dengan Jeongmin, Minwoo dan seorang dokter yang hendak masuk ke kamar rawat
Youngmin.
Minwoo menoleh ke arah
mereka bertiga, “Youngmin hyung sudah sadar.”
Mereka semua masuk
kedalam.
Dokter yang dipanggil
oleh Jeongmin dan Minwoo dengan perlahan memerikasa keadaan Youngmin dibantu
oleh seorang perawat.
“Kwangmin-ah..”
“Ne, hyung. Aku
disini.”
“K-kau dimana? A-aku
tidak bisa melihatmu. Terlalu gelap.”
“M-mwo?” semua sontak
kaget tanpa terkecuali.
Youngmin berusaha meraba-raba yang ada
disekitarnya. Ia berhasil meraih tangan Kwangmin dan menggenggamnya.
“Kwangmin.. Eomma,
Appa, Hyunmin.. Kenapa disini gelap sekali? Aku sama sekali tidak bisa melihat
kalian!”
“Biar saya periksa
lagi.”
Dokter berusaha
memeriksa bagian mata Youngmin. Berkali-kali hingga ia benar-benar memastikan
keadaan yang sesungguhnya.
“Kau.. Buta
Youngmin-ah. Kau tidak bisa melihat lagi.”
“M-mworago?
A-andwaee!!” teriak Youngmin
Youngmin
meronta-ronta, tidak terima atas kebutaan yang menimpa pada kedua matanya.
Perawat yang ada disamping Dokter menyuntikan obat penenang ke lengan Youngmin.
Youngmin pun langsung terlelap.
Dokter beserta seorang
perawat permisi untuk keluar ruangan.
Kwangmin menangis
sambil terus memeluk Hyung nya yang kembali tak sadarkan diri.
“Kau harus sabar
Kwangmin.”
“Bagaimana bisa aku
bersabar jika keadaan hyungku seperti ini!? Aku tidak tega dengan keadaannya,
Hyung!! Aku tidak tega!!”
“Kami mengerti apa
yang kau rasakan Kwangmin. Apa kau tidak peduli dengan perasaan kamu semua?
Kalau kau tidak bisa menerima kenyataan ini bagaimana dengan hyung mu?”
“Ne, Kwangmin.
Sekarang kau harus bisa menerima cobaan ini. Dan kau juga Hyunmin harus menjaga
Youngmin Hyung dengan baik. Kami akan membantu kalian. Percayalah..” ucap
Minwoo bijak.
Tangis Kwangmin mulai
mereda. Meskipun ia terus mendekap tubuh Hyung nya.
Malamnya..
Kwangmin mengeluarkan
handphone dari saku celananya. Ia memencet beberapa tombol dilayar sentuhnya.
“Yeoboseyo
Kwangmin-ah…” Ucap Hyeonjae dengan lembut.
“Youngmin Hyung sudah
sadar. Tapi.. Dia.. Buta..” Jawab Kwangmin terbata-bata
Mata Hyeonjae berkaca,
air matanya mulai menetes. Tak lama ia mematikan telpon dari Kwangmin. Namun
Hyeonjae segera menghapus air mata dipipinya dan menatap ke arah depan dengan
tatapan tajam.
“Ahjussi, putar balik
arah!” Perintah Hyeonjae kepada supir pribadinya
“Waeyo? Bukankah kita akan
ke RS untuk menjenguk Youngmin?”
“Tidak usah! Mulai
sekarang, aku dan dia tidak ada hubungan apa-apa lagi. Dia sudah buta. Dan mana
mungkin bisa aku berpacaran dengan orang buta!? Aku tidak mau memiliki pacar
yang tidak bisa melihat lagi!”
“B-baiklah..”
“Yeoboseyo..
Hyeonjae.. Hyeonjae..” Kwangmin menatap layar handphone nya, “Ia mematikan
teleponya.”
“Mwo? Kenapa dia
mematikan teleponnya? Tidak sopan!” Ucap
Minwoo.
Kwangmin menoleh ke
arah Youngmin dan terus memperhatikannya.
***
Satu minggu berlalu
dan Youngmin masih belum bisa melupakan kecelakaan yang menyebabkan kedua
matanya buta.
Youngmin merasa
menjadi orang tak berguna semenjak dirinya dinyatakan buta. Dan Youngmin
benar-benar kehilangan dunianya, dan cintanya.
‘Hyeonjae tiba-tiba
menghilang semenjak kecelakaan itu. Jika aku tidak menolong Hyeonjae, mungkin
dia akan merasakan seperti apa sulitnya jika berada diposisiku sekarang ini.
Tapi aku tidak akan meninggalkannya sekalipun ia buta. Tidak seperti dia yang
tiba-tiba mengjhilang dari hidupku dan sama sekali tidak pernah menemuiku.
Bahkan menghubungiku saja tidak pernah.’ Batin Youngmin.
Youngmin merasa haus
dan air minum yang biasanya tersedia dimeja kamarnya sudah habis. Ia berusaha
ke dapur sendiri tanpa dibantu oleh kwangmin maupun Hyunmin. Dengan sebuah
tongkat yang sudah disiapkan oleh Eomma dan Appa nya, Youngmin berusaha meraba
sekelilingnya dengan tongkat itu. Setelah sampai di dapur, Youngmin berusaha
meraih gelas yang ada diatas meja. Tapi akhirnya gelas itu justru terjatuh dan
pecarh karena Youngmin menyenggolnya, bukan meraihnya. Ia mendengar langkah
kaki yang gemuruh ditangga tak jauh dari dapur.
Kwangmin memperhatikan
pecahan gelas dilantai lalu menatap Youngmin.
“Youngmin, kau sedang
apa disini?”
“Ada apa hyung?” Tanya
Hyunmin
“Mianhae.. Tadi aku ingin mengambil
gelas itu. Aku haus dan ingin mengambil air minum. Tapi nyatanya aku malah
menjatuhkan gelas itu hingga pecah..” Youngmin menundukkan kepalanya.
“Seharusnya kau minta
tolong padaku atau pada Hyunmin, Hyung!”
“Aku tidak mau terus menerus
menyusahkan kalian semua! Semenjak aku buta, aku merasa jika aku sudah tidak
ada gunanya lagi. Aku selalu menyusahkan kalian semua. Kalian pikir menjadi
orang buta itu enak? Tidak sama sekali!” Youngmin menegaskan kalimat terakhir
dan berlalu menuju kamar.
Semuanya berpandangan
dengan rasa penyesalan.
Pagi menjelang, dan
matahari masih malu-malu untuk menampakkan dirinya dilangit. Setelah mandi,
Kwangmin membantu Youngmin untuk sarapan, dan semaunya seakan sudah melupakan
kejadian semalam.
“Kwangmin-ah, aku
ingin ke taman. Bisakah kau menemaniku?”
“Tentu saja. Nanti
biar ku antar.”
Sesuai janjinya,
Kwangmin menemani Youngmin ke taman agak siang. Youngmin menikmati semilir
angin sembari duduk disalah satu kursi taman. Kwangmin tersenyum melihat
Youngmin, walau dihati kecilnya, ia merasa tidak tega dengan keadaan Youngmin
yang sudah tidak bisa melihat lagi.
“Youngmin-ah, apa kau
ingin ku belikan sesuatu?” tawar Kwangmin
“Sepertinya aku ingin
minum. Bisakah kau membelikanku minuman untukku?”
“Baiklah. Kau tunggu
disini dan jangan kemana-mana!” Perintah Kwangmin.
Youngmin mengangguk.
Ia mengambil mp3 dan earphone disaku sweaternya lalu memasangkan earphone ke
telinganya. Belum sempat ia menyalakan musik lewat mp3 nya, ia merasakan ada
seseorang yang duduk disampingnya.
“Kau siapa?”
“Ah, aku Eunji. Kau
sendiri siapa?” Tanya Eunji dengan ragu.
“Jo Youngmin. Apa aku
mengenalmu?”
Eunji menggeleng
dengan pelan, “Kau sedang apa disini? Apa kau sendirian?”
“Apa urusanmu
mengetahui urusanku?” Tanya Youngmin dengan ketus.
“Aku kan hanya ingin
tau saja. Memangnya tidak boleh ya? Hey, bisakah kau menoleh ke arahku? Aku kan
sedang berbicara padamu!”
“Aku tidak akan pernah
bisa melihatmu sekalipun aku menoleh ke arahmu..”
“Mwoya? Aku sama
sekali tidak mengerti apa yang kau maksud.”
“Aku buta.” Jawab
Youngmin singkat.
Mata Eunji terbelakak.
Ia menelan ludah. Jantungnya seakan berhenti berdetak.
“Youngmin-ah, ini
minumannya..”
Kwangmin memperhatikan
Eunji, “Kau siapa?”
“Ng.. A-aku bukan
siapa-siapa.”
Youngmin berdiri, “Aku
ingin pulang..”
Kwangmin mengangguk
dan menuntun lengan Youngmin, menjauh dari Eunji. Dari jauh Eunji menatap
kepergiannya. Youngmin menoleh kebelakang sebentar. Ia ingin menatap gadis itu
sebelum ia pergi dan mungkin tak akan pernah bertemu dengannya lagi. Namun
tatapannya seakan tidak berarti.
***
Semenjak saat itu,
Youngmin menjadi sering mengunjungi taman. Dan itulah awal pertemuannya dengan
Eunji. Wanita yang akhirnya memikat hati Youngmin walaupun Youngmin sendiri
tidak pernah mengetahui seperti apa gadis itu.
Eunji duduk disamping Youngmin yang sedang duduk
dibawah pohon yang rindang. Youngmin menyadari kehadiran Eunji dan mencubit lengan
Eunji dengan pelan.
“Aww.. Kenapa kau
mencubitku?” ucap Eunji sembari mengusap-usap lengannya
“Dua kali kau
menghampiriku secara diam-diam. Kau pikir, jika aku buta, aku tidak bisa
merasakan apa yang ada disekitarku!?”
“Mianhae.. Aku tidak bermaksud seperti itu.
Mmhh, mau kuajak bersenang-senang tidak?”
Youngmin mengerutkan
kedua alisnya.
Eunji mengeluarkan
kertas origami dari dalam tasnya. Ia tersenyum sembari member Youngmin beberapa
lembar kertas origami miliknya.
“Untuk apa kertas
origami ini?” Tanya Youngmin sambil meraba-raba kertas origami ditangannya
“Kita akan membuat
bentuk bintang dengan kertas origami ini.”
Lagi-lagi Youngmin mengerutkan
kedua alisnya.
“Sini, biar kubantu.”
Dengan perlahan Eunji
meraih kedua tangan Youngmin dan menggenggamnya. Tiba-tiba jantungnya berdegup
kencang. Begitu juga dengan Youngmin. Keduanya seakan tidak bisa berkata
apa-apa. Tak lama, Eunji membuyarkan lamunannya.
“Ah, begini caranya.
Kita lipat kertas ini menjadi dua bagian. Setelah itu kita lipat lagi seperti
ini. Lalu……”
Dengan perlahan Eunji
mengajarkan Youngmin membuat origami binatang melalui tangannya. Eunji tersenyum
saat Youngmin sudah bisa membuat satu bentuk bintang dengan kertas origaminya.
Lalu Eunji beberapa kali mengajarkannya dengan bentuk yang lain. Mereka
menghabiskan hari itu dengan membuat sebanyak seratus buah origami. Dan
Youngmin sangat terlihat bahagia.
Dirumah, Youngmin
menceritakan peristiwa hari ini bersama Eunji kepada Kwangmin. Perempuan yang
belum lama ia kenal. Kwangmin merasa sangat senang karena kakak kembarnya sudah
bisa tersenyum dan tertawa.
***
Hari-hari Youngmin
semakin lebih berwarna semenjak Eunji hadir didalam hidupnya. Ia sudah tidak
pernah lagi mengngkit-ungkit kecelakaan yang membuatnya buta. Dan Youngmin pun
sepertinya sudah melupakan Hyeonjae, cinta pertamanya.
Eunji selalu
memberikan kejutan untuk Youngmin, dan Eunji merasa bahagia karena ia bisa
mengembalikan kebahagiaan Youngmin yang sempat menghilang. Dan semua itu ia
lakukan demi Youngmin.
“Ayo cari dimana aku.
Kau pasti bisa.” Ucap Eunji dengan lantang sembari menutupi wajahnya dengan
kedua tangannya.
Youngmin terus meraba
sekelilingnya dengan kedua tangannya.
“Kau dimana?” Tanya
Youngmin
“Aku disini..”
Tak lama, Youngmin
menemukan Eunji. Ia mendekap tubuh Eunji dari depan. Jantung nya kembali
berdetak kencang. Eunji berusaha membuka matanya.
“Aku.. Sudah
menemukanmu.. Eunji..” ucap Youngmin terbata-bata.
Youngmin mengeratkan
pelukkannya. Ia menempelkan dagunya ke bahu Eunji.
“Jangan pernah pergi..”
Eunji menjadi salah
tingkah dan kini ia bingung harus berbuat apa.
Eunji mengajak
Youngmin bertemu ditaman seperti biasa. Eunji bilang, ada yang ingin ia
katakana pada Youngmin. Tentu saja Youngmin tidak dapat menolak ajakan gadis
cantik dan lucu itu.
“Aku ingin membantumu
unttuk kembali melihat lagi seperti dulu. Kau mau kan?”
“Mwo? Apa kau tidak
salah bicara?”
“Tentu saja tidak. Aku
sudah menemukan pendonor mata untukmu. Kau tidak perlu khawatir. Aku akan
membiayai semuanya. Mulai dari operasi, rawat inap, dan obat-obatannya. Kau mau
kan?”
“Kenapa kau selalu
baik padaku Eunji? Kenapa kau melakukan semua ini padaku? Kita belum lama kenal,
tapi kau sudah membuatku merasa berguna kembali. Dan kau sudah mengembalikan
kebahagiaanku.”
“Aku melakukan semua
itu semata-mata demi kau Youngmin. Hanya dengan hal ini aku bisa membuatmu
bahagia.”
“Tapi apa harus dengan
semua ini?” Tanya Youngmin lagi
“Ne Youngmin. Dan, aku
akan segera menghubungi dokter untuk secepatnya melakukan operasi itu.”
Youngmin memeluk Eunji
dengan erat. Eunji membalas pelukkan Youngmin dengan menghela napas panjang. Ia
merekahkan senyum kecilnya. Namun matanya kini bebinar. Tak lama air mata jatuh
dari sudut matanya. Eunji memejamkan kedua matanya yang mulai basah. Ia tetap
memeluk Youngmin dan tak melepasnya.
***
Beberapa jam lagi mata
Youngmin akan terganti dengan mata baru. Mata yang bisa membuat Youngmin bisa
melihat dunianya yang sempat hilang. Dan melihat cintanya yang baru.
Setelah menjalani
serangkaian pemeriksaan mata, hari ini Youngmin akan melaksanakan operasi pada
matanya.
“Jika operasinya
berhasil, aku mau orang yang pertama kali aku lihat adalah kau Eunji.”
Semuanya tersenyum.
Termasuk Eunji yang merasa tersipu.
“Ne Youngmin-ah. Aku
janji akan selalu menemanimu disini.”
“Aku akan menunggu
pernyataan dari dokter jika kau bisa melihat lagi Hyung..” Ujar Kwangmin
Youngmin mengangguk
sembari ntersenyum.
Beberapa perawat
membawa Youngmin masuk ke dalam ruang operasi. Keluarga Youngmin, Eunji dan
juga keempat member Boyfriend menunggunya dengan perasaan gundah gulana
disertai kekhawatiran yang mendalam. Mereka semua hanya bisa berdoa agar
operasinya berjalan dengan lancar dan Youngmin bisa melihat kembali.
Setelah kurang lebih tiga jam, lampu yang ada
dibagian atas pintu ruang operasi dimatikan. Tak lama seorang perawat dan
Dokter keluar dari ruang operasi. Kwangmin dan yang lain menghampiri mereka
berdua dan menanyakan pertanyaan yang sama.
“Bagaimana keadaan
Youngmin?” Tanya Kwangmin dengan kekhawatiran yang masih ia rasakan
“Operasinya berjalan
dengan lancar. Tapi kita harus menunggu hingga satu atau dua hari terlebih
dahulu sebelum perbannya dibuka.”
***
“Ku kira aku bisa
langsung mendengarnya setelah kau selesai operasi.” Ucap Kwangmin sembari
mendorong kursi roda Youngmin
“Mendengar apa?” Tanya
Youngmin
“Mendengar kalau kau
sudah bisa melihat lagi. Ternyata, aku harus menunggunya hingga dua hari.”
“Maafkan aku
Kwangmin..”
Kwangmin berhenti
mendorong kursi roda Youngmin dan tertegun.
“Maafkan aku karena
selama ini aku sudah menghiraukanmu selama liburan ini. Aku justru hanya
mementingkan Hyeonjae saja. Memikirkan orang yang sepertinya sudah tak peduli
lagi denganku. Tapi aku justru menghiraukan orang yang selama ini sudah banyak
membantuku. Aku sangat menyesal.. Maafkan aku Kwangmin..” Youngmin menundukkan
kepalanya
“Jika aku berada
diposisimu, mungkin aku akan melakukan hal yang sama. Aku mengerti kau memang
ingin sekali menghabiskan waktu berdua dengan Hyeonjae. Karena kupikir kalian
kan memang jarang bertemu karena jadwal Boyfriend yang sangat padat. Lagi
pula.. Sebelum kau meminta maaf, aku sudah memaafkanmu terlebih dahulu. Dan
selama aku menjaga juga membantumu, itu kan memang sudah kewajibanku sebagai
saudara kembaranmu. Aku mencintaimu Youngmin..”
“Terimakasih banyak
Kwangmin. Aku bangga memiliki saudara kembar sepertimu. Aku juga mencintaimu
Kwangmin. Sangat mencintaimu.”
Mereka berdua tertawa
kecil dan Kwangmin meneruskan mendorong kursi roda Youngmin menuju kamar
rawatnya.
***
Dua hari berlalu dan
inilah saat-saat yang sangat dinantikan oleh Youngmin. Perbannya akan segera
dibuka untuk segera memastikan apakah Youngmin bisa melihat kembali atau tidak.
Jantung Youngmin mulai berdetak tak karuan. Didalam hati kecilnya, ia tidak
benar-benar yakin jika matanya akan melihat kembali seperti dulu. Namun,
dukungan dari keluarga dan Boyfriend lah yang membuatnya sangat yakin.
Seorang perawat meraih
perban dimata Youngmin.
“Tunggu.. Apa, Eunji
sudah datang?”
“Belum Youngmin. Apa
kau akan tetap menunggunya hingga ia datang?”
“Kita tunggu lima belas menit lagi ya? Jika
lewat dari lima belas menit Eunji belum datang, kalian bisa langsung membuka
perbannya.”
Sudah lebih dari lima
belas menit Eunji tak kunjung datang. Sesuai perjanjiannya, Youngmin menyuruh
perawat itu untuk kembali membuka perban dimatanya.
(Ditaman)
Eunji sangat gelisah.
Berkali-kali ia bulak-balik sembari menggigit bibirnya. Ia mengepalkan kedua
tangannya dan menyatukannya. Ia berusaha menenangkan hatinya sambil duduk
dikursi taman tepat dimana ia dan Youngmin bertemu pertama kalinya.
(Di Rumah Sakit)
“Buka matamu dengan
perlahan Youngmin!” Ujar Dokter.
Sesuai yang
diperintahkan oleh Dokter, Youngmin membuka kedua kelopak matanya dengan
perlahan. Ia teringat saat kecelakaan itu terjadi. Saat ia membuka matanya dan
semuanya terlihat gelap. Namun, yang terlihat dimatanya sekarang adalah
sekumpulan orang-orang yang sangat ia kenal dan sangat ia sayangi. Semuanya
terang dan tidak gelap seperti saat itu. Youngmin merekahkan senyumnya, lalu ia
menoleh ke arah Kwangmin yang berada disampingnya. Ia memeluk saudara kembarnya
itu. Perasaan lega juga bahagia menyelimuti mereka semua.
Setelah dirawat satu
hari lagi sejak perbannya dibuka, Dokter memperbolehkan Youngmin untuk pulang
namun tetap berhati-hati dan menjaga kesehatan matanya. Dan Youngmin berjanji
atas semua itu. Ia segera mengunjungi taman bersama Kwangmin dan Hyunmin.
Dilihatnya seorang gadis yang sedang duduk dikursi taman dengan memakai baju
putih dan berkerah biru. Ia terlihat sangat anggun dengan bandana berbentuk
bunga yang terpasang diatas kepalanya dengan rambut tergerai.
“Dia..” Tunjuk Kwangmin
ke arah Eunji, “Yang bernama Eunji.”
“Eunji-ya…” Panggil
Youngmin.
Eunji menoleh ke arah
seseorang yang memanggil namanya. Ia terkejut saat melihat Youngmin yang sedang
menghampirinya dengan tersenyum. Youngmin duduk disamping Eunji.
“Kenapa kemarin kau
tidak datang saat perban dimataku dibuka? Kau tidak menepati janjimu Eunji!”
“K-kau.. Kau sudah
melihat lagi, ya!? Ng.. A-aku senang. M-mianhaeyo.. Au tidak menepati
j-janjiku..” Ucap Eunji terbata-bata dengan menundukkan wajahnya.
“Ada apa denganmu Eunji? Kau seperti
merasa takut saat melihatku!? Apa kau baik-baik saja?” Tanya Youngmin sembari
menyentuh pundak kiri Eunji.
‘Memang itu yang
sedang kurasakan sekarang Youngmin. Aku benar-benar takut..’ Batin Eunji.
“S-sebenarnya, a-ada sesuatu yang
ingin kukatakan padamu..”
Kwangmin dan Hyunmin
duduk dikursi terpisah dan membiarkan Youngmin berdua dengan Eunji.
“Waeyo Eunji-ya?”
“S-sebenar..
Sebenarnya.. A-aku.. Yang..”
“Hey, kau kenapa? Kenapa kau
terbata-bata seperti itu?”
Eunji menundukkan
kepalanya dan memejamkan matanya, “Sebenarnya aku yang menabrak kau hingga kau
buta. Dan saat itu aku langsung melarikan diri karena aku sangat takut masuk
penjara. Aku benar-benar minta maaf Youngmin.. Aku benar-benar minta maaf..”
Kwangmin dan Hyunmin
yang mendengarnya sontak menoleh ke arah Eunji.
Youngmin terdiam, ia
menundukkan kepalanya. Entah apa yang harus ia katakana kepada Eunji. Entah apa
Youngmin harus berterimakasih karena Eunji sudah mengembalikan kebahagiaannya
yang sempat hilang atau justru memaki dan membencinya karena ternyata Eunji lah
yang sudah membuat matanya buta dan ia harus kehilangan cintanya.
"Saat itu.. Aku
tidak sengaja melihatmu ditaman. Kau duduk disini sendirian. Dan aku
menghampirimu karena aku sempat mengenal wajahmu saat aku menabrakmu. Saat itu
aku sempat ragu dan takut saat aku menghampirimu. Tapi, aku berusaha untuk
menenangkan diriku agar aku bisa berinteraksi denganmu.."
Eunji menarik nafas
panjang lalu membuangnya.
"Saat perban
dimatamu hendak dibuka.. Saat itu lah aku merasa sangat takut.. Aku takut untuk
mengatakan yang sebenarnya kepadamu Youngmin-ah.. Aku benar-benar minta maaf
Youngmin-ah. Maafkan aku.." Eunji menangis.
“Lantas.. Kenapa kau
justru mengembalikan penglihatanku?”
“Mianhae.. Aku
melakukan itu karena setidaknya aku bisa menghilangkan rasa bersalahku selama
ini kepadamu Youngmin.”
“Termasuk semua yang
kau lakukan padaku hingga aku merasa bahagia?”
“I-iya.. Iya
Youngmin..”
Kwangmin dan Hyunmin
mendekati Eunji dan Youngmin.
“Mwo? Kau benar-benar
jahat Eunji!!”
“Kukira selama ini kau
benar-benar tulus untuk membuat Youngmin bahagia. Nyatanya, kau sama saja
dengan Hyeonjae yang meninggalkan Youngmin saat ia buta!!”
Youngmin bangkit dan
menatap Eunji yang justru tidak berani melihat Youngmin. juga melihat tatapan
matanya.
“Kenapa kau tidak
pergi saja!? Kenapa kau tidak pergi saat kau melihatku di taman, eoh!?”
Eunji mengangkat
kepalanya.
“Kenapa kau memaksa
untuk datang dikehidupanku!? Membuatku merasakan kebahagiaanku yang hilang.
Membuatku merasa berharga kembali saat aku buta. Dan.. Membuatku jatuh cinta
padamu!?”
Eunji mulai berani
menatap kedua mata Youngmin. Air matanya seketika jatuh membasahi pipinya.
“M-mwo? Mworago?”
Gumam Eunji pelan.
Youngmin menngepalkan kedua tangannya. Tak
lama ia mengayunkan salah satu tangannya dan hendak menampar Eunji. Tapi ia
berusaha menahan emosinya.
Youngmin mengalihkan
pandangannya. “Pabo! Tidak seharusnya aku jatuh cinta padamu! Aku benar-benar
menyesal!” Ia berlalu dari mereka bertiga dan berlari menjauh dari taman.
“Youngmin-ah!!”
Panggil Kwangmin
Eunji tak mampu
memperhatikan kepergian Youngmin. Ia kembali menunduk dan terus menangis.
“Mian-hae..”
‘Aku benar-benar minta maaf atas
semuanya. Seharusnya, kau tidak perlu membatalkan tamparanmu padaku. Aku pantas
mendapatkan tamparan itu. Kalau perlu, buat aku buta sepertimu! Buat aku
merasakan apa yang selama ini kau rasakan. Dan seharusnya aku berada dipenjara
sekarang.. Tanpa harus pernah bertemu denganmu. Tanpa harus memiliki perasaan
lebih padamu. Tanpa harus jatuh cinta padamu.. Jeongmal mianhaeyo..' Batin Eunji.
Youngmin terus berlari dan berhenti tepat ditengah jalan. Ia mengatur nafasnya. Air mata yang mengumpul disudut matanya akhirnya tumpah.
"Youngmin-ah.. Tunggu!!" Teriak Kwangmin.
Kwangmin dan Hyunmin menghentikan langkahnya. Seketika matanya terbelalak.
"Youngmin-ah.." Gumam Hyunmin.
Youngmin menoleh ke arah sebelah kirinya.
Sebuah cahaya yang sangat terang mendekatinya. Karena silau, ia akhirnya
berusaha menutupi wajah dengan kedua tangannya. Dan cahaya itu semakin
mendekati dirinya..........
The end……….
Langganan:
Postingan (Atom)
My Strength
