Jumat, 17 Oktober 2014

[FF] Don't Say Goodbye


            


Title: Don’t Say Goodbye
Author: Han Rae Hwa
Rating: T 
Genre: Romance
Cast:
- Jo Youngmin 'Boyfriend' as Youngmin
- Park Chorong 'A Pink' as Minkyung 
- Kim Dasom 'Sistar' as Dasom
-
Note:
*Adapted from Music Video Davichi Don’t Say Goodbye*


Youngmin POV

                Malam ini adalah malam yang membuatku sangat sibuk. Bagaimana tidak, jika tugasku harus sudah selesai dalam minggu ini. Setelah selesai membuat laporan, aku akan segera memberikan laporan ini kepada Sajangnim Donghyun. Kuraih kunci mobilku dan membuka pintu rumah. aku melangkah menuruni tangga dan berjalan dengan cepat menuju mobil. Namun, aku seperti mendengar bunyi sesuatu tak jauh dari dimana aku sekarang. Kulirik kantung plastik hitam yang cukup besar disamping kiriku. Kantung plastik itu bergerak dengan sendirinya. Aku menjadi penasaran dibuatnya. Kudekatkan kantung plastik itu lalu kusentuh dengan kakiku dan dengan perlahan kubuka. Aku terjatuh karena terkejutanku saat melihat isi kantung plastik itu. Ada seorang yeoja didalamnya. Keadaannya sangat memprihatinkan, dan dia tak sadarkan diri. Aku berusaha mengeluarkannya dari dalam kantung plastik itu lalu membawanya kedalam rumah. Aku mnegurungkan niatku untuk menemui Sajangnim Donghyun malam ini.
                Aku membaringkan tubuhnya ditempat tidur.  Akan kubiarkan ia tertidur disini, dan aku akan merawatnya hingga keadaannya benar-benar pulih.

             “Annyeong haseyo..” aku menyapanya saat ia terbangun. Sepertinya ia agak terkejut saat aku menyapanya. “Aku sudah membuatkanmu sarapan. Lebih baik kau makan dulu.”
             Yeoja itu makan dengan sangat lahap. Aku senang melihatnya makan banyak. Setelah makan, ia segera membersihkan seluruhtubuhnya yang kotor. Selagi ia mandi, aku kembali dengan urusan pekerjaanku yang belum terselesaikan. Tiba-tiba mataku tertuju pada yeoja itu yang habis mandi. Ia terlihat sangat cantik. Yeoja itu melirikku sebentar lalu berlalu dariku. Ia duduk disalah satu sofa lalu melihatku dan tersenyum.
             Seperti biasa, malam ini aku masih sibuk dengan semua pekerjaanku. Kusentuh teropong. Kulihat keadaan langit malam dengan teropong milikku ini, lalu menulis beberapa catatan dibukku. Yeoja itu juga menemaniku. Dia sedang asyik dengan pencil dan juga buku tulis yang masih kosong. Wajahnya penuh dengan senyuman malam ini.

             Aku mengajak Minkyung –nama yeoja yang aku temukan dihalaman rumah itu- ke sebuah padang ilalang tak jauh dari rumahku berada. Aku mendirikan tenda kecil dan mempersiapkan panggangan untuk makan malam nanti. Kubenarkan posisi teropongku. Minkyung senang sekali aku ajak kesini. Ia berlari kesana kemari menikmati suasana yang ada disini. Sesekali aku tersenyum melihat tingkahnya.
             “Youngmin-ah..” aku melambaikan tangan padanya lalu tersenyum. Minkyung memutarkan badannya beberapa kali dengan terus merekahkan senyumannya.
             Senja mulai menghampiri. Langit yang tadinya cerah berganti menjadi redup dan perlahan mulai gelap. Sekali lagi aku melihat keadaan langit dengan teropongku.
             “Minkyung, lihat itu. Bintangnya indah, ya?”
             “Waahh, indah sekali.”
             “Coba kau lihat dengan menggunakan teropongku. Pasti akan terlihat lebih jelas. Ini..”
             Minkyung mendekatkan matanya pada lensa teropong milikku. Senyumnya kembali merekah.
             “Waahh, benar-benar indah Youngmin-ah.. Aku sangat menyukainya.”
             “Benarkan kataku. Lihat bintang yang itu.” Aku menunjuk ke arah bintang yang lebih terang dari yang lain.
             “Yang itu juga..

             Aku dan Minkyung sangat menikmati pemandangan malam hari ini. sampai seketika perut kami terasa lapar. Aku membuatkan danging panggang. Aku menyuapi Minkyung daging panggang yang sudah kupotong kecil-kecil.
             “Mmmhh panas. Huuh..”
             “Mianhae Minkyung-ah. Ini, minumlah.” Aku memberikan sebuah minuman kaleng untuknya.
             Minkyung berbalik menyuapiku daging yang ia ambil dari panggangan. Tapi Minkyung justru berbuat jahil padaku. Daging panggang itu ia letakkan lagi dipanggangan saat mulutku sudah terbuka lebar. Aku hanya tertawa melihat tingkahnya.
             Aku memangku Minkyung dan tersenyum menatapnya. Mata kami saling bertatapan satu sama lain. aku mendekatkan bibirku ke bibir Minkyung. Kukecup bibir kecil Minkyung dengan lembut dan penuh kehangatan. Hembusan angin mengiringi kami dimalam hari ini.

             Entah yang keberapa kalinya aku tersenyum padanya. Ia membalas senyumanku. Namun, saat kutatap wajahnya, terlintas wajah Minkyung berubah menjadi bayangan wajah Dasom. Yeoja yang selama ini sudah mengisi hatiku. Senyumku seketika menghilang.

*****

             Aku penasaran dengan Minkyung yang sedang asik dengan bukunya. Sepertinya ia sedang menggambar sesuatu dibuku itu. Aku duduk disebelahnya, dan berusaha untuk mencari tau apa yang sedang ia gambar. Aku berusaha untuk meraih buku yang ia pegang. Namun Minkyung justru menjauh dan mengangkat buku itu lalu menjauhkan buku itu dariku. Minkyung hanya tertawa-tawa melihatku yang kesulitan untuk meraih buku yang ia pegang.

Youngmin POV end

Author POV
              Minkyung membawa sekotak popcorn yang dibeli Youngmin tadi siang dan menyantapnya. Matanya tertuju ke Youngmin yang sedang tertidur dimeja kerjanya. Ia menaruh kotak popcorn yang ia pegang di atas meja. Minkyung tersenyum sambil mendekatinya dan menyelimuti tubuh Youngmin. Ia meraih album foto yang tergeletak di atas meja kerja. Dibukanya album foto itu. Senyumnya menghilang saat melihat seorang foto yeojayang memakai dress putih dipadang ilalang sedang tersenyum manis.
 
*****

             Minkyung sangat menikmati hari-hari baru nya bersama Youngmin. Siang ini Minkyung bersantai diruang tengah dengan majalah yang ia baca ditemani dengan cemilan favoritnya. Sesekali ia melirik Youngmin yang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Ia hanya geleng-geleng kepala melihat namja itu yang selalu sibuk dengan pekerjaannya walaupun sedang berada dirumah. Sekali lagi ia melirik ke arah Youngmin yang sedang menerima telepon.
             Youngmin meraih handphonenya yang berbunyi lalu mengangkatnya.
             “Yeoboseyo..”
             “Yeoboseyo..” Sapa seseorang diseberang telepon, “Aku telah menemukan kekasihmu yang hilang. Jika kau ingin dia kembali dalam pelukkanmu, kau harus menukarkan kekasihmu dengan yeoja yang sedang bersamamu.
             “Mworago?”
             Jika kau keberatan, aku sama sekali tidak akan pernah mengembalikan Dasom padamu. Aku membutuhkan Minkyung!”
             Jantungnya berdetak sangat kencang, nafasnya tak beraturan.
             “B-Baiklah..”
             Ditatapnya Minkyung yang sedang asik dengan majalah yang ia baca saat selesai menerima telepon dari seorang namja yang misterius.


             Youngmin dan Minkyung menikmati semilir angin dihalaman belakang rumah. Matahari dengan perlahan menenggelamkan cahayanya. Minkyung menyenderkan kepalanya dipundak Youngmin.

*****

             Youngmin mengajak Minkyung ke padang ilalang yang biasa mereka kunjungi.  Youngmin berjalan terlebih dahulu sementara Minkung berjalan dibelakangnya. Minkyung sempat heran kenapa tiba-tiba Youngmin mengajaknya kembali kesini. Senyumnya yang manis itu menghilang. Langkahnya terhenti saat ia melihat seorang namja yang sudah berumur dengan seorang yeoja yang terlihat sangat pucat dan terlihat lesu keluar dari mobil. Raut wajahnya seketika berubah. Youngmin menoleh ke arah Minkyung dan menarik tangan Minkyung untuk terus mengikuti langkahnya.
             “Ani..” raut wajah Minkyung terlihat sangat panik
             Youngmin melihat yeoja yang berada tak jauh dari hadapannya. Seorang namja yang ada disamping yeoja itu melambaikan tangannya ke arah Youngmin sembari tersenyum. Youngmin menatap Minkyung lalu berlalu darinya. Minkyung berusaha untuk meraih tangan Youngmin dan menahannya.
             “Gajima! Gajima!” Minkyung meminta Youngmin dengan memelas.
             Jauh dalam benaknya, Youngmin menyayangkan jika harus berpisah dengan Minkyung, yeoja yang selama ini sudah menemaninya selama beberapa waktu saat ia kehilangan sosok Dasom, sang kekasih yang hilang 2 tahun silam. Youngmin terngiang dengan masa-masa saat bersama dengan Minkyung beberapa waktu kemarin. Youngmin tetap pada pendiriannya untuk tetap memilih Dasom dari pada Minkyung. Ia melepaskan genggaman tangan Minkyung dan berlalu darinya.

             Gajima! Neol gaji mothae Youngmin-ahh. Gajima!!”
             Minkyung terus menangis melihat kepergian Youngmin bersama kekasihnya. Seorang namja paruh baya yang mengantarkan Dasom kepada Youngmin, membawa Minkyung kedalam mobil.
             “Lepaskan aku! Lepaskan Appa!! Lepaskan!!” Minkyung meronta-ronta saat Appa nya sendiri terpaksa memaksa Minkyung untuk masuk kedalam mobil.

             Disisi lain, Youngmin dan Dasom pergi meninggalkan Minkyung yang dipaksa masuk kedalam mobil oleh seorang pria. Ia tersenyum melihat Dasom yang ada disampingnya. Dasom terlihat sangat lesu dan seperti tidak diurus. Youngmin membawa gadis pujaannya itu ke tempat tinggalnya.


             Minkyung terus melamun sepanjang perjalanan didalam mobil. Ia tidak menggubris pertanyaan-pertanyaan Appa nya.
             “Kau mulai mencintainya, ne?”
             Minkyung menoleh ke arah Appa yang duduk disebelahnya. Kepalanya menunduk.
             “Dia tidak akan pernah bisa untuk mencintaiku.. Dia sudah menemukan Dasom. Gadis yang selama ini hilang dari hidupnya. Tidak mungkin ia bisa mencintaiku.
             “Mianhaeyo, karena Appa sudah memaksamu pulang bersamaku dengan cara paksa, Minkyung. Appa melakukan ini demi menyelamatkan hidupmu.”
             “Menyelamatkan hidupku?” Minkyung menatap Appa
             “Ne Minkyung.. Appa sudah tau tentang semua yang dilakukan Eomma tiri mu Minkyung. Appa tidak percaya kalau selama ini dia sudah memperlakukanmu dengan kejam. Bahkan Appa tidak habis pikir jika ia sudah membuangmu secara diam-diam. Appa akan segera menceraikannya.”
             Minkyung menatap Appa nya.
            Kukira kau tidak akan pernah tau tentang kebusukkan istri barumu itu.
           “Setelah aku mengetahui semuanya, aku langsung mencarimu kemana-mana. Hingga aku menemukanmu di tempat tinggalnya Youngmin. Jadi aku segera menghubunginya.”
             “Lalu bagaimana kau menemukan Dasom?”
             “Ah tentang hal itu.. Ceritanya panjang. Saat itu aku menemukannya disuatu tempat saat ia sempat diculik dan berhasil melarikan diri. Aku tidak tega melihat keadaannya saat itu. Ia sangat lesu dan seluruh badannya kotor. Aku teringat dengan dirimu saat melihatnya. Jadi aku membawanya ke sebuah rumah. Aku yakin Eomma barumu tidak akan bisa menerima Dasom jika kubawa ke rumah. Aku terus merawatnya dan sempat membawanya ke dokter untuk memeriksa kesehatannya. Ia mengalami tekanan dan ia hampir stress selama ia disekap oleh para penculik itu.”
             “Dari mana kau tau jika Dasom adalah kekasih Youngmin?”
             “Aku sempat mencari tau tentang Dasom dari berbagai sumber. Maka itulah aku membawanya kepada Youngmin dan membawa pulang kau, Minkyung.”
             “Lantas, apa aku bisa percaya jika kau akan menceraikan istrimu itu?” Tatap Minkyung
             “Tentu saja. Appa tidak mau jika anak satu-satunya Appa harus menderita seperti ini.”

             Mobil berwarna silver itu terparkir disebuah halaman rumah yang besar. Minkyung mengikuti Appa nya keluar dari mobil lalu berjalan menuju rumah yang ada dihadapannya.
             “Ayo masuk.” Appa merangkul putri semata wayangnya masuk kedalam rumah besar itu.
             “Ini rumah siapa Appa?”
             Appa nya tidak menjawab. Minkyung memperhatikan sekeliling isi rumah. Dindingnya dominan berwarna putih tulang dan silver. Matanya tertuju pada seseorang yang ada dihadapannya.
             “Eomma..”
             Wanita itu tersenyum melihat Minkyung yang berlari memeluknya. Ia meraih pelukkan Minkyung dengan lembut. Diusapnya rambut Minkyung yang panjang dan halus.
             “Eomma sangat merindukanmu Minkyung..”        
             “Aku juga Eomma. Aku mohon kembalilah padaku. Aku tidak ingin tinggal bersama dengan Hye Mi lagi Eomma. Aku tidak mau!!” Minkyung tak kuasa membendung air matanya
             “Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi Minkyung. Aku akan membawamu untuk tinggal bersamaku.” Eomma melepas pelukkan Minkyung dengan perlahan.
             “Gomawo Appa, kau telah mempertemukanku dengan Eomma. Aku sangat bahagia.”
             “Cheonmaneyo Minkyung. Aku senang bisa melihat senyummu lagi.”
             Appa Minkyung menghampiri Minkyung dan Eomma nya. Appa nya meraih tangan Eomma Minkyung lalu menggenggamnya.
            “Aku akan segera menceraikan Hye Mi. Maukah kau menikah lagi denganku? Maukah kau bahagia bersamaku lagi? Aku janji, aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi. Aku baru sadar, kebahagiaanku ada pada kalian. Kalian adalah dua bidadari terspecial yang pernah kutemukan dalam hidupku.”
            Minkyung tersenyum lebar dan menyenggol pelan lengan Eomma nya.
            “Selama Minkyung bisa bahagia, apa pun akan aku lakukan.”
           Appa Minkyung dan Eomma Minkyung saling berpelukan.

Author POV end

*****

Minkyung POV

                Tiga tahun berlalu semenjak kejadian yang kini membuat keluargaku bahagia, setelah Appa benar-benar menceraikan Hye Mi. Sebuah kejadian yang pernah membuatku jatuh cinta dan harus merelakan cintaku.
                Saat itu, awalnya aku tidak percaya dengan semua ini. Youngmin lebih memilih yeoja itu dari pada aku. Arraseo. Yaa, aku sangat mengerti mengapa Youngmin lebih memilih yeoja  yang bernama Dasom itu. Namun, aku benar-benar tidak sanggup jika harus berpisah dengannya. Aku sudah terlanjur jatuh cinta padanya. Dan aku sama sekali tidak ingin kehilangannya. Ia sudah membuatku merasa nyaman jika berada disisinya. Tapi semuanya sudah berlalu. Siapa aku? Aku hanya seorang yeoja yang pernah menemai hari-harinya ‘sebentar’. Tidak lebih dari itu. Dan tidaklah lebih dari Dasom.
                Aku menekuk lututku lalu memeluknya dan menopang daguku diututku. Pandanganku beralih keluar jendela. Diluar sedang hujan. Dan udara semakin dingin.
                “Eonni, jangan duduk disitu. Diluar kan sedang hujan. Nanti Eonni kedinginan.”
                Aku menoleh ke arah yeo-dongsaengku. Ya, aku memiliki seorang adik sekarang. Umurnya baru genap tiga tahun kurang beberapa bulan. Ia sangat cantik dan lucu. Aku tersenyum padanya lalu mengelus pipinya yang halus.
                “Ne, Ji Hwa. Kaja, kuantar kau ke kamarmu.”
                Aku menggendongnya dan membawa Ji Hwa ke kamarnya.

                Kubaringkan Ji Hwa ditempat tidur dan menyelimutinya. Kumatikan lampu kamar dan kunyalakan lampu tidur. Kukecup keningnya lalu tersenyum.
                “Annyeonghi jumuseyo Ji Hwa.”
                “Annyeonghi jumusyo Eonni.”
                Aku keluar dari kamarnya dan membiarkannya tidur. Aku bahagia memiliki adik seperti Ji Hwa.

                Aku kembali ke kamarku sendiri. Kubaringkan tubuhku ditempat tidur. Tak kusangka ternyata aku memikirkannya lagi. Terakhir aku mendengar kabar kalau Youngmin sudah menikah dengan Dasom tahun lalu. Sepertinya mereka sudah memiliki seorang anak. Pasti mereka menjadi keluarga yang bahagia. Meskipun sebenarnya hatiku merasakan perih saat mengetahui kabar itu. Tapi aku harus merelakan Youngmin bahagia bersama Dasom. Apa Youngmin masih mengingatku ya? Entahlah. Semoga saja aku bisa mendapatkan seorang pendamping hidup seperti Youngmin. Memiliki keluarga yang bahagia seperti keluarga mereka. Aku mulai memejamkan mataku.
                ‘Semoga kalian selalu bahagia..’


The end……………

Sabtu, 11 Oktober 2014

Lirik Lagu Boyfriend - Here

Title: Here
Artist: Boyfriend
Album: Seventh Color





Bokura ga ikiteku, kore kara mirai wa
Ame, kaze, tsuyoi hi, sou nando mo aru hazu nanda

Samishisa kasanete, nakama ni nareru kara
Isshoni naitemo, kitto daijoubu, boku wa KOKO SA
Can't stop! Thinkin’ about it

Oh~ oh~ bye-bye~ NA-MI-DA iranai
Oh~ oh~ bye-bye~ It's more, issho sa
Ushiro wa dare? It's me
Boku wa iru yo, KO-KO-SA
Oh~ oh~ bye-bye~ ichibanboshi, KO-KO-SA

Kurayami magatte, egao naku shitemo
Odoroki tsuyogari, minna motteiru minna kowai sa

Hitori de mayotte, kokoro tsumetakutemo
Sore demo kimi wa, hikari kidzuku kitto sou darou?
Can't stop! Thinkin about it

Oh~ oh~ bye-bye~ DO-N-NA toki demo
Oh~ oh~ bye-bye~ E-GA-O wasureruna
Me o tsubureba, it's me
Boku wa iru yo KO-KO-SA
Oh~ oh~ bye-bye~ ichibanboshi, KO-KO-SA

Bokura wa koko sa, itsumo issho da
Kanashimi mo itsuka, hareru hi ga kuru kara
Bokura wa koko sa, ashita mo issho da
(Sukoshi zutsu, oh yeah)
Kimi ga iru kara, mae ni susumu no sa
(Otona ni naru, it's you)
We here! Forever

Oh~ oh~ bye-bye~ (Hey!) NA-MI-DA iranai (Namida~)
Oh~ oh~ bye-bye~ (Bye-bye, yeah yeah~) It's more, issho sa (Issho sa~)
Ushiro wa dare? It's me (Yeah yeah~)
Boku wa iru yo, KO-KO-SA (Koko sa~)
Oh~ oh~ bye-bye~ ichiban hoshi, KO-KO-SA
 
Rom       : hyunminchii

My Strength

My Strength