Title: Don’t Say Goodbye
Author: Han Rae Hwa
Rating: T
Genre: Romance
Cast:
- Jo Youngmin 'Boyfriend' as Youngmin
- Park Chorong 'A Pink' as Minkyung
- Kim Dasom 'Sistar' as Dasom
- Kim Dasom 'Sistar' as Dasom
-
Note:
*Adapted from Music Video Davichi Don’t Say Goodbye*
Youngmin POV
Malam ini
adalah malam yang membuatku sangat sibuk. Bagaimana tidak, jika tugasku harus
sudah selesai dalam minggu ini. Setelah selesai membuat laporan, aku akan
segera memberikan laporan ini kepada Sajangnim Donghyun. Kuraih kunci mobilku dan
membuka pintu rumah. aku melangkah menuruni tangga dan berjalan dengan cepat menuju
mobil. Namun, aku seperti mendengar bunyi sesuatu tak jauh dari dimana aku
sekarang. Kulirik kantung plastik hitam yang cukup besar disamping kiriku.
Kantung plastik itu bergerak dengan sendirinya. Aku menjadi penasaran
dibuatnya. Kudekatkan kantung plastik itu lalu kusentuh dengan kakiku dan
dengan perlahan kubuka. Aku terjatuh karena terkejutanku saat melihat isi
kantung plastik itu. Ada seorang yeoja didalamnya. Keadaannya sangat
memprihatinkan, dan dia tak sadarkan diri. Aku berusaha mengeluarkannya dari
dalam kantung plastik itu lalu membawanya kedalam rumah. Aku mnegurungkan
niatku untuk menemui Sajangnim Donghyun malam ini.
Aku
membaringkan tubuhnya ditempat tidur.
Akan kubiarkan ia tertidur disini, dan aku akan merawatnya hingga
keadaannya benar-benar pulih.
“Annyeong haseyo..” aku menyapanya
saat ia terbangun. Sepertinya ia agak terkejut saat aku menyapanya. “Aku sudah
membuatkanmu sarapan. Lebih baik kau makan dulu.”
Yeoja itu makan dengan sangat
lahap. Aku senang melihatnya makan banyak. Setelah makan, ia segera
membersihkan seluruhtubuhnya yang kotor. Selagi ia mandi, aku kembali dengan
urusan pekerjaanku yang belum terselesaikan. Tiba-tiba mataku tertuju pada
yeoja itu yang habis mandi. Ia terlihat sangat cantik. Yeoja itu melirikku
sebentar lalu berlalu dariku. Ia duduk disalah satu sofa lalu melihatku dan
tersenyum.
Seperti biasa, malam ini aku masih
sibuk dengan semua pekerjaanku. Kusentuh teropong. Kulihat keadaan langit malam
dengan teropong milikku ini, lalu menulis beberapa catatan dibukku. Yeoja itu
juga menemaniku. Dia sedang asyik dengan pencil dan juga buku tulis yang masih
kosong. Wajahnya penuh dengan senyuman malam ini.
Aku mengajak Minkyung –nama yeoja
yang aku temukan dihalaman rumah itu- ke sebuah padang ilalang tak jauh dari
rumahku berada. Aku mendirikan tenda kecil dan mempersiapkan panggangan untuk
makan malam nanti. Kubenarkan posisi teropongku. Minkyung senang sekali aku
ajak kesini. Ia berlari kesana kemari menikmati suasana yang ada disini.
Sesekali aku tersenyum melihat tingkahnya.
“Youngmin-ah..” aku melambaikan
tangan padanya lalu tersenyum. Minkyung memutarkan badannya beberapa kali
dengan terus merekahkan senyumannya.
Senja mulai menghampiri. Langit yang
tadinya cerah berganti menjadi redup dan perlahan mulai gelap. Sekali lagi aku
melihat keadaan langit dengan teropongku.
“Minkyung, lihat itu. Bintangnya
indah, ya?”
“Waahh, indah sekali.”
“Coba kau lihat dengan menggunakan
teropongku. Pasti akan terlihat lebih jelas. Ini..”
Minkyung mendekatkan matanya pada
lensa teropong milikku. Senyumnya kembali merekah.
“Waahh, benar-benar indah Youngmin-ah.. Aku sangat menyukainya.”
“Benarkan kataku. Lihat bintang
yang itu.” Aku menunjuk ke arah bintang yang lebih terang dari yang lain.
“Yang itu juga..”
Aku dan Minkyung sangat menikmati
pemandangan malam hari ini. sampai seketika perut kami terasa lapar. Aku
membuatkan danging panggang. Aku menyuapi Minkyung daging panggang yang sudah
kupotong kecil-kecil.
“Mmmhh panas. Huuh..”
“Mianhae Minkyung-ah. Ini, minumlah.” Aku memberikan sebuah minuman kaleng
untuknya.
Minkyung berbalik menyuapiku
daging yang ia ambil dari panggangan. Tapi Minkyung justru berbuat jahil
padaku. Daging panggang itu ia letakkan lagi dipanggangan saat mulutku sudah
terbuka lebar. Aku hanya tertawa melihat tingkahnya.
Aku memangku Minkyung dan
tersenyum menatapnya. Mata kami saling bertatapan satu sama lain. aku
mendekatkan bibirku ke bibir Minkyung. Kukecup bibir kecil Minkyung dengan
lembut dan penuh kehangatan. Hembusan angin mengiringi kami dimalam hari ini.
Entah yang keberapa kalinya aku
tersenyum padanya. Ia membalas senyumanku. Namun, saat kutatap wajahnya,
terlintas wajah Minkyung berubah menjadi bayangan wajah Dasom. Yeoja yang selama
ini sudah mengisi hatiku. Senyumku seketika menghilang.
*****
Aku penasaran dengan Minkyung yang
sedang asik dengan bukunya. Sepertinya ia sedang menggambar sesuatu dibuku itu.
Aku duduk disebelahnya, dan berusaha untuk mencari tau apa yang sedang ia
gambar. Aku berusaha untuk meraih buku yang ia pegang. Namun Minkyung justru
menjauh dan mengangkat buku itu lalu menjauhkan buku itu dariku. Minkyung hanya
tertawa-tawa melihatku yang kesulitan untuk meraih buku yang ia pegang.
Youngmin POV end
Author POV
Minkyung membawa sekotak popcorn
yang dibeli Youngmin tadi siang dan menyantapnya. Matanya tertuju ke Youngmin
yang sedang tertidur dimeja kerjanya. Ia menaruh kotak popcorn yang ia pegang di atas meja. Minkyung tersenyum sambil mendekatinya dan menyelimuti tubuh Youngmin.
Ia meraih album foto yang tergeletak di atas meja kerja. Dibukanya album foto itu. Senyumnya
menghilang saat melihat seorang foto yeojayang memakai dress putih dipadang
ilalang sedang tersenyum manis.
*****
Minkyung sangat menikmati
hari-hari baru nya bersama Youngmin. Siang ini Minkyung bersantai diruang
tengah dengan majalah yang ia baca ditemani dengan cemilan favoritnya. Sesekali
ia melirik Youngmin yang sedang sibuk dengan pekerjaannya. Ia hanya
geleng-geleng kepala melihat namja itu yang selalu sibuk dengan pekerjaannya
walaupun sedang berada dirumah. Sekali lagi ia melirik ke arah Youngmin yang
sedang menerima telepon.
Youngmin meraih handphonenya yang
berbunyi lalu mengangkatnya.
“Yeoboseyo..”
“Yeoboseyo..” Sapa seseorang diseberang telepon, “Aku telah menemukan
kekasihmu yang hilang. Jika kau ingin dia kembali dalam pelukkanmu, kau harus
menukarkan kekasihmu dengan yeoja yang sedang bersamamu.
“Mworago?”
“Jika kau keberatan, aku sama sekali tidak akan pernah mengembalikan
Dasom padamu. Aku membutuhkan Minkyung!”
Jantungnya berdetak sangat
kencang, nafasnya tak beraturan.
“B-Baiklah..”
Ditatapnya Minkyung yang sedang
asik dengan majalah yang ia baca saat selesai menerima telepon dari seorang
namja yang misterius.
Youngmin dan Minkyung menikmati semilir angin
dihalaman belakang rumah. Matahari dengan perlahan menenggelamkan cahayanya. Minkyung
menyenderkan kepalanya dipundak
Youngmin.
*****
Youngmin mengajak Minkyung ke
padang ilalang yang biasa mereka kunjungi. Youngmin berjalan terlebih dahulu
sementara Minkung berjalan dibelakangnya. Minkyung sempat
heran kenapa tiba-tiba Youngmin mengajaknya kembali kesini. Senyumnya yang
manis itu
menghilang. Langkahnya terhenti saat ia melihat seorang namja yang sudah
berumur dengan seorang yeoja yang terlihat sangat pucat dan terlihat lesu
keluar dari mobil. Raut wajahnya seketika berubah. Youngmin menoleh ke arah Minkyung dan menarik tangan Minkyung untuk terus mengikuti langkahnya.
“Ani..” raut wajah Minkyung
terlihat sangat panik
Youngmin melihat yeoja yang berada
tak jauh dari hadapannya. Seorang namja yang ada disamping yeoja itu
melambaikan tangannya ke arah Youngmin sembari tersenyum. Youngmin menatap Minkyung lalu berlalu darinya.
Minkyung berusaha untuk meraih tangan Youngmin dan menahannya.
“Gajima! Gajima!” Minkyung meminta
Youngmin dengan memelas.
Jauh dalam benaknya, Youngmin
menyayangkan jika harus berpisah dengan Minkyung, yeoja yang selama ini sudah
menemaninya selama beberapa waktu saat ia kehilangan sosok Dasom, sang kekasih yang
hilang 2 tahun silam. Youngmin terngiang dengan masa-masa saat bersama dengan
Minkyung beberapa waktu kemarin. Youngmin tetap pada pendiriannya untuk tetap
memilih Dasom
dari pada Minkyung. Ia melepaskan genggaman tangan Minkyung dan berlalu
darinya.
“Gajima! Neol gaji mothae Youngmin-ahh. Gajima!!”
Minkyung terus menangis melihat
kepergian Youngmin bersama kekasihnya. Seorang namja paruh baya yang
mengantarkan Dasom kepada Youngmin, membawa Minkyung kedalam mobil.
“Lepaskan aku! Lepaskan Appa!!
Lepaskan!!” Minkyung meronta-ronta saat Appa nya sendiri terpaksa memaksa
Minkyung untuk masuk kedalam mobil.
Disisi lain, Youngmin dan Dasom pergi meninggalkan
Minkyung yang dipaksa masuk kedalam mobil oleh seorang pria. Ia tersenyum melihat Dasom yang ada
disampingnya. Dasom terlihat sangat lesu dan seperti tidak diurus. Youngmin membawa gadis
pujaannya itu ke tempat tinggalnya.
Minkyung terus melamun sepanjang
perjalanan didalam mobil. Ia tidak menggubris pertanyaan-pertanyaan Appa nya.
“Kau mulai mencintainya, ne?”
Minkyung menoleh ke arah Appa yang
duduk disebelahnya. Kepalanya menunduk.
“Dia tidak akan pernah bisa untuk
mencintaiku.. Dia sudah menemukan Dasom. Gadis yang selama ini hilang dari hidupnya. Tidak mungkin ia bisa mencintaiku.”
“Mianhaeyo, karena Appa sudah
memaksamu pulang bersamaku dengan cara paksa, Minkyung. Appa melakukan ini demi menyelamatkan
hidupmu.”
“Menyelamatkan hidupku?” Minkyung menatap
Appa
“Ne Minkyung.. Appa sudah tau
tentang semua yang dilakukan Eomma tiri mu Minkyung. Appa tidak percaya kalau selama ini dia sudah memperlakukanmu dengan kejam. Bahkan Appa tidak habis
pikir jika ia sudah membuangmu secara diam-diam. Appa akan
segera menceraikannya.”
Minkyung menatap Appa nya.
“Kukira kau tidak akan pernah tau tentang
kebusukkan istri barumu itu.”
“Setelah aku mengetahui semuanya,
aku langsung mencarimu kemana-mana. Hingga aku menemukanmu di tempat tinggalnya
Youngmin. Jadi aku segera menghubunginya.”
“Lalu bagaimana kau menemukan
Dasom?”
“Ah tentang hal itu.. Ceritanya
panjang. Saat itu aku menemukannya disuatu tempat saat ia sempat diculik dan
berhasil melarikan diri. Aku tidak tega melihat keadaannya saat itu. Ia sangat
lesu dan seluruh badannya kotor. Aku teringat dengan dirimu saat melihatnya.
Jadi aku membawanya ke sebuah rumah. Aku yakin Eomma barumu tidak akan bisa
menerima Dasom jika kubawa ke rumah. Aku terus merawatnya dan sempat membawanya
ke dokter untuk memeriksa kesehatannya. Ia mengalami tekanan dan ia hampir
stress selama ia disekap oleh para penculik itu.”
“Dari mana kau tau jika Dasom
adalah kekasih Youngmin?”
“Aku sempat mencari tau tentang
Dasom dari berbagai sumber. Maka itulah aku membawanya kepada Youngmin dan
membawa pulang kau, Minkyung.”
“Lantas, apa aku bisa percaya jika
kau akan menceraikan istrimu itu?” Tatap Minkyung
“Tentu saja. Appa tidak mau jika
anak satu-satunya Appa harus menderita seperti ini.”
Mobil berwarna silver itu
terparkir disebuah halaman rumah yang besar. Minkyung mengikuti Appa nya keluar dari mobil lalu
berjalan menuju rumah yang ada dihadapannya.
“Ayo masuk.” Appa merangkul putri
semata wayangnya masuk kedalam rumah besar itu.
“Ini rumah siapa Appa?”
Appa nya tidak menjawab. Minkyung memperhatikan
sekeliling isi rumah. Dindingnya dominan berwarna putih tulang dan silver.
Matanya tertuju pada seseorang yang ada dihadapannya.
“Eomma..”
Wanita itu tersenyum melihat
Minkyung yang berlari memeluknya. Ia meraih pelukkan Minkyung dengan lembut.
Diusapnya rambut Minkyung yang panjang dan halus.
“Eomma sangat merindukanmu
Minkyung..”
“Aku juga Eomma. Aku mohon
kembalilah padaku. Aku tidak ingin tinggal bersama dengan Hye Mi lagi Eomma. Aku
tidak mau!!” Minkyung tak kuasa membendung air matanya
“Aku tidak akan pernah
meninggalkanmu lagi Minkyung. Aku akan membawamu untuk
tinggal bersamaku.” Eomma melepas pelukkan Minkyung dengan
perlahan.
“Gomawo Appa, kau telah mempertemukanku dengan Eomma. Aku sangat bahagia.”
“Cheonmaneyo Minkyung. Aku senang
bisa melihat senyummu lagi.”
Appa Minkyung menghampiri Minkyung dan Eomma nya. Appa nya meraih tangan Eomma Minkyung lalu
menggenggamnya.
“Aku akan segera menceraikan Hye
Mi. Maukah kau menikah lagi denganku? Maukah kau bahagia bersamaku lagi? Aku
janji, aku tidak akan mengulangi kesalahanku lagi. Aku baru sadar,
kebahagiaanku ada pada kalian. Kalian adalah dua bidadari terspecial yang
pernah kutemukan dalam hidupku.”
Minkyung tersenyum lebar dan
menyenggol pelan lengan Eomma nya.
“Selama Minkyung bisa bahagia, apa
pun akan aku lakukan.”
Appa Minkyung dan Eomma Minkyung
saling berpelukan.
Author POV end
*****
Minkyung POV
Tiga tahun berlalu semenjak
kejadian yang kini membuat keluargaku bahagia, setelah Appa benar-benar
menceraikan Hye Mi. Sebuah kejadian yang pernah membuatku jatuh cinta dan harus
merelakan cintaku.
Saat itu, awalnya aku tidak
percaya dengan semua ini. Youngmin lebih memilih yeoja itu dari pada aku.
Arraseo. Yaa, aku sangat mengerti mengapa Youngmin lebih memilih yeoja yang
bernama Dasom itu. Namun, aku benar-benar tidak sanggup
jika harus berpisah dengannya. Aku sudah terlanjur jatuh cinta padanya. Dan aku
sama sekali tidak ingin kehilangannya. Ia sudah membuatku merasa nyaman jika berada disisinya. Tapi semuanya
sudah berlalu. Siapa aku? Aku hanya seorang yeoja yang pernah menemai
hari-harinya ‘sebentar’. Tidak lebih dari itu. Dan tidaklah lebih dari Dasom.
Aku menekuk lututku lalu
memeluknya dan menopang daguku diututku. Pandanganku beralih keluar jendela.
Diluar sedang hujan. Dan udara semakin dingin.
“Eonni, jangan duduk disitu.
Diluar kan sedang hujan. Nanti Eonni kedinginan.”
Aku menoleh ke arah
yeo-dongsaengku. Ya, aku memiliki seorang adik sekarang. Umurnya baru genap tiga
tahun kurang beberapa bulan. Ia sangat cantik dan lucu. Aku tersenyum padanya
lalu mengelus pipinya yang halus.
“Ne, Ji Hwa. Kaja, kuantar kau
ke kamarmu.”
Aku menggendongnya dan membawa
Ji Hwa ke kamarnya.
Kubaringkan Ji Hwa ditempat
tidur dan menyelimutinya. Kumatikan lampu kamar dan kunyalakan lampu tidur. Kukecup
keningnya lalu tersenyum.
“Annyeonghi jumuseyo Ji Hwa.”
“Annyeonghi jumusyo Eonni.”
Aku keluar dari kamarnya dan
membiarkannya tidur. Aku bahagia memiliki adik seperti Ji Hwa.
Aku kembali ke kamarku sendiri.
Kubaringkan tubuhku ditempat tidur. Tak kusangka ternyata aku memikirkannya
lagi. Terakhir aku mendengar kabar kalau Youngmin sudah menikah dengan Dasom
tahun lalu. Sepertinya mereka sudah memiliki seorang anak. Pasti mereka menjadi
keluarga yang bahagia. Meskipun sebenarnya hatiku merasakan perih saat
mengetahui kabar itu. Tapi aku harus merelakan Youngmin bahagia bersama Dasom.
Apa Youngmin masih mengingatku ya? Entahlah. Semoga saja aku bisa mendapatkan
seorang pendamping hidup seperti Youngmin. Memiliki keluarga yang bahagia
seperti keluarga mereka. Aku mulai memejamkan mataku.
‘Semoga kalian selalu bahagia..’
The end……………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar