Title : Go Back
Author : Han Rae Hwa
Rating: T
Genre : RomanceMain cast :
- You as Kireina
- Jo Youngmin 'BoyFriend' as Youngmin
- Jo Kwangmin 'BoyFriend' as Kwangmin
- Other Boyfriend member
Go Back part 3
Author POV
Tepat pukul 11.00, pesawat yang
Youngmin tumpangi akan lepas landas menuju Korea. Youngmin memejamkan
matanya saat pesawat mulai lepas landas. Air matanya berlinang begitu deras.
Hatinya merasa sangat sakit. Dada nya pun terasa sangat sesak.
“Gwaenchanayo Youngmin-ah?”
“Ne, Eomma.” Youngmin mengalihkan
pandangannya ke jendela.
Eomma Youngmin mengelus-elus pundak
anak pertamanya itu, dan kembali sibuk dengan majalah nya.
*****
Kireina POV
Sudah dua tahun berlalu sejak Youngmin
kembali ke Korea. Aku sering melihatnya ditelevisi dalam acara musik Korea yang
disiarkan secara langsung
maupun tidak langsung. Youngmin tidak berubah, ia
tetap Youngmin yang aku kenal selama ini. Dan dia masih tetap sendiri, belum
ada satu gadis pun yang mendampinginya dua tahun terakhir ini.
Sebuah acara tivi swasta menyiarkan acara variety show
yang dibintangi oleh BoyFriend. Youngmin terlihat sangat lucu dengan kekonyolan yang ia buat dengan
kembarannya, Kwangmin. Donghyun, Minwoo, Jeongmin, dan Hyunseong hanya
geleng-geleng kepala melihat Jo Twins beradu dance yang entah itu dance macam
apa hingga bisa mengundang gelak tawa yang melihatnya.
Aku senyum-senyum sendiri melihat
tingkah Youngmin lewat televisi. Ah, senyumnya masih seperti dulu. Andai saja
aku bisa melihat senyum itu lagi secara langsung. Namun, kejadian
terakhir saat Youngmin masih disini membuatku kembali menangis. Kembali membuat
hatiku terasa sakit. Walaupun sudah dua tahun berlalu.
Tidak lama, handphone ku berdering.
Ada panggilan masuk dari nomor yang tidak aku kenal. Aku segera menghapus
air mataku.
“Hallo..” Sapa ku dengan sopan
“Yeoboseyo. Mianhae, benarkah ini
nomor ponselnya Kireina?”
“Iya benar. Youngmin-ah?” mataku terbelalak
“Syukurlah ini benar nomor ponselmu
Kireina-ya. Oh ya, aku Kwangmin. Mianhae jika aku mengganggumu.”
Aku tersenyum dengan terpaksa, “A, Kwangmin-ah. Kufikir kau Youngmin. Habis suaramu agak mirip dengan Hyungmu.”
“Ahahaha ya jelas saja mirip. Kami
berdua kan kembar. Oh ya Kirei, aku hanya ingin mengabarimu kalau handphone
Hyung terjatuh dan rusak saat selesai shooting video clip terbarunya Boyfriend
beberapa minggu yang lalu. Maka dari itu Youngmin
agak kesulitan untuk menghubungimu. Dia tidak melupakanmu. Justru dia selalu ingat dengamu Kireina-ya. Bagaimana tidak, Hyung setiap hari selalu saja melihat fotomu.” Kwangmin
menjelaskan panjang kebar.
Syukurlah Youngmin tidak melupakanku.
Aku senang mendengar apa yang dikatakan oleh Kwangmin barusan.
“Kireina-ya, apa kau masih
disana?”
“A, ne Kwangmin, aku masih disini. Ng.. Bagaimana dengan keadaan
Youngmin disana?” aku sangat antusias
“Hyung baru saja keluar dari rumah sakit tadi pagi. Ia demam tinggi dua hari terakhir. Dan selama ia sakit, ia selalu mengigau dan memanggil namamu terus Kireina-ya..”
“Youngmin sakit? Lalu bagaimana
keadaannya sekarang? Ng.. Apa
benar Youngmin memanggil
namaku terus saat ia sakit?”
“Sekarang keadaannya baik-baik saja.
Kau tak perlu khawatir dengan Hyung ku. Aku kan selalu menjaganya. Kau tidak percaya? Apa aku berbicara seperti orang berbohong?”
Aku tertawa kecil, “Ne aku percaya. Baiklah jika sekarang keadaannya tidak apa-apa. Aku tak akan
mengkhawatirkannya jika kau mau menjaga Youngmin untukku.”
“Hahahah sebelum kau meminta aku untuk
menjaga Hyung, aku sudah melakukannya terlebih dahulu sejak lama. Aku kan adik
sekaligus kembarannya Hyung. Mana mungkin aku tak peduli dengannya.”
Aku tertawa mendengarnya.
“Oh ya, aku sudah mendengar tentang kejadian itu. Mmhh..
Sebenarnya, yang mendapat beasiswa itu memang Youngmin. Tapi, pihak sekolahku
salah mengirim profil Youngmin. Yang mereka kirim adalah profilku. Youngmin
takut jika pihak sekolahmu tidak percaya dengan pernyataannya. Makanya, ia
tetap menyamar menjadi diriku. Dan pihak sekolahku baru menyadarinya saat aku
mengkonfirmasikannya sejak Youngmin kembali ke Korea. Karena, itu permintaan
hyung sendiri. Mianhae Kireina-ya. Dan, maafkan Youngmin hyung. Ia sama sekali
tidak bermaksud apa-apa kepadamu dan juga yang lainnya.”
Aku terdiam sejenak. Ternyata aku yang
salah. Aku sudah membuat Youngmin kecewa karena sikapku. Tidak seharusnya aku
seperti ini. Tidak seharusnya aku marah padanya. Mianhaeyo Youngmin.
“Kwangmin...” terdengar suara samar-samar yang memanggil Kwangmin
“Kireina-ya, sudah dulu ya, Youngmin memanggilku. Aku tidak enak dengannya jika kita
mengobrol seperti ini. Aku takut Hyung salah paham denganku. Oh ya, jika kau
ingin tau kabar tentang Youngmin, hubungi saja ke ponselku. Oke? Bye..”
Kwangmin dengan cepat menutup teleponnya.
Ternyata suara yang tadi memanggil
Kwangmin itu adalah Youngmin. Aku tidak tau jika itu Youngmin, karna saat
Youngmin memanggil Kwangmin, suaranya samar-samar ditelingaku. Youngmin, aku
merindukanmu. Sangat merindukanmu.
*****
Ini sudah memasuki tahun ketiga
Youngmin kembali ke Korea.
Dan selama tiga tahun, Youngmin tidak pernah menghubungiku. Aku selalu mengetahui kabarnya melalui Kwangmin. Apa semua yang dibilang Kwangmin itu benar? Apa Youngmin memang setiap hari
selalu memandangi fotoku? Apa Youngmin selalu merindukanku? Lalu kenapa dia tidak pernah lagi menghubungiku? Apakah terlalu padatnya jadwal manggung
mereka dan tak ada sedikit waktu pun untuk meluangkan waktunya untukku? Walau
hanya sebatas berbalas
email lewat ponsel.
Atau Youngmin marah padaku karena kejadian terakhir itu? Hmmm.. Entahlah.
Youngmin, aku selalu merindukanmu.
Entah kenapa hari ini aku merasa
sangat lelah sekali, tak seperti hari-hari biasanya. Kepalaku terasa sangat pusing. Aku berusaha menahannya. Namun,
seorang laki-laki mengalihkan pandanganku. Ia terlihat seperti Youngmin. Aku
berusaha berlari mengejar laki-laki itu, tapi saat menyebrang, sebuah motor
menyerempetku hingga aku pingsan.
“Youngmin..”
Sebelum aku tak sadarkan diri, aku
melihat seseorang yang menggendong tubuhku. Ia tersenyum kepadaku dan bilang
sesuatu. Tapi aku tidak sempat mendengar kata-katanya karena aku mulai tak
sadarkan diri.
*****
Kwangmin memberiku kabar jika
Boyfriend kini sedang mempersiapkan showchase ketiganya. Showchase keduanya sudah mereka gelar dinegaranya tahun kemarin, yang menyebabkan Youngmin
harus dirawat selama tiga hari karena kelelahan. Tapi Kwangmin tidak memberitahuku dinegara mana Boyfriend akan menggelar showchase ketiganya.
Jika mereka akan melakukan showchase, itu tandanya akan lebih banyak
waktu yang mereka pakai untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Semoga saja showchase ketiga Boyfriend ini tidak membuat keadaan Youngmin memburuk lagi. Aku tak mau jika ia sakit.
Aku tertegun dalam lamunanku. Aku jadi
teringat saat aku kecelakaan beberapa hari yang lalu. Andai saja
dia tau kalau waktu itu aku kecelakaan karena berusaha untuk mengejarnya. Dan
ternyata itu hanya halusinasi ku saja, karena aku terlalu sering memikirkannya. Kubiarkan Kwangmin
tau tentang hal ini. Tapi aku memintanya agar ia tidak memceritakannya kepada
Youngmin.
Lagi-lagi badanku ngedrop. Kepalaku
kunang-kunang, badanku terasa sangat lemas. Tak peduli aku sekarang ada dimana,
yang jelas kepalaku sangat berat. Mataku kembali terpejam dengan mimisan yang
keluar dari hidungku. Sebelum mataku benar-benar terpejam, aku melihat seorang laki-laki yang menahan tubuhku agar benar-benar tak jatuh ke
lantai.
“Youngmin-oppa..”
Aku tidak tau bagaimana caranya aku
bisa ada dikamarku sendiri. Apa tadi aku hanya bermimpi? Tidak mungkin, karena
badanku masih terasa sangat lemas. Kulirik jam dinding yang menggantung diatas
televisi. Ponselku bergetar. Dengan pelan aku raih ponselku dimeja.
Jaga kesehatanmu yeodhongsaeng. Jangan
sampai kau sakit lagi. Percayalah, aku tak mau kau sakit. Aku akan sedih jika
kau sakit. Youngmin :)
“Youngmin?”
Youngmin mengirim aku email lewat akun
milik Kwangmin. Tapi bagaimana dia bisa tau jika aku sedang sakit? Padahal, aku
sama sekali tidak bercerita kepada Kwangmin. Aku kan baru saja sadar dari
pingsanku. Apa Mamah atau Papahku yang memberitahu Youngmin? Entahlah. Dari manapun
Youngmin tau, aku senang membaca email yang ia kirimkan untukku. Ternyata Youngmin masih peduli padaku. Aku sangat
bersyukur.
Hari ini aku sudah kembali sehat
seperti semula. Rupanya kemarin aku hanya kelelahan saja dan lupa meminum
vitamin. Jam dindingku menunjukkan pukul 09.00 pagi. Hari Sabtu seperti ini
rasanya aku sangat malas bangkit dari tempat tidur.
“Kireinaaaa.... Banguuuuuun...”
Sarah, Agitha dan Sinthya dengan bawel
membangunkan aku dan menggoyang-goyangkan tubuhku yang masih tertutup oleh selimut.
“Apaan sih gue masih ngantuk ahh,
jangan ganggu!!” aku menarik selimut dari tangan mereka
“Lo harus bangun. Kita kan mau ke
salon. Ayo buruan!!!”
“Salon? Lo mau ngapain ke salon. Males
ah..”
“Ihh, susah amat sih dibanguninnya.
Ayo bangun!!”
Ternyata susah juga ya melawan tiga
cewek super kuat kayak mereka. Akhirnya aku mengalah. Aku bangkit dari tempat
tidur lalu mengambil handuk dan berlalu ke kamar mandi.
Sesampainya disalon langgangan, kami
berempat disambut oleh pemilik salon yang tidak lain adalah Tante ku sendiri.
Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan mereka bertiga. Tak heran jika
pelayanan yang ditujukan padaku lebih special dari mereka bertiga. Saat aku
tanya, mereka hanya menjawab,
“Kita tuh cuma mau manjain lo aja.
Selama ini kan lo galauin Youngmin terus. Nah, kita ngajak lo ke salon supaya
lo bisa lebih fresh dari sebelumnya.”
“Yap. Bener banget!” Jawab Sarah dengan
semangat
“Nanti lo cobain baju-baju yang udah
kita pilihin ya. Awas lo kalo gak dicoba. Gue pites lo..” ancam Agitha
Aku hanya pasrah dan mencoba mengikuti
semua perkataan dan suruhan ketiga sahabatku itu. Wajahku dipoles sedemikian
rupa oleh Tante ku sendiri. Seorang hair stylist merubah rambutku menjadi agak
ikal pada bagian bawahnya, dan dibiarkan menjuntai kebawah. Masih dengan warna
alami rambutku, hitam berkilau.
Aku melihat baju-baju yang
mereka pilihkan untukku. Ternyata selera mereka tinggi juga. Pilihan baju-baju
nya bagus-bagus semua. Aku bingung harus pilih yang mana. Semuanya aku suka.
Tapi, ada satu baju yang sedari tadi sudah menarik perhatianku. Sebuah simple
dress berwarna soft pink yang panjangnya selutut. Dibagian roknya bermotif
bunga masih dengan warna soft pink. Dibagian kerahnya juga bermotifkan bunga
yang sama seperti roknya. Simple namun tetap cantik.
“Gimana?” aku memutar tubuhku dengan
anggun.
“Beautiful!!” Agitha mengacungkan kedua ibu
jarinya, diikuti Sarah dan juga Sinthya.
Mamah, Papah dan kak Yoga menjemputku
dengan mobil pribadi milik Papah. Mereka mengenakan pakaian yang selaras dengan
yang digunakan aku dan ketiga sahabatku. Non-formal namun
tetap sopan dan menarik.
“Sebenernya kita mau kemana sih?”
“Ma-u non-ton kon-ser.” Kak Yoga menegaskan
“Hahahah sejak kapan kalian suka
nonton konser begini..”
“KEPO..” semua menjawab serentak. Aku
langsung cemberut menanggapinya.
Setelah kurang lebih satu setengah jam berada didalam mobil, kami sampai ditempat yang kami tuju. Ternyata
disini sudah sangat ramai. Aku dan yang lainnya mengikuti langkah Mamah dan
Papah.
Ternyata kami duduk dibagian VVIP,
tentu saja yang paling depan. Dikepala bangku yang berwarna merah marun ini
sudah tertera nama kami semua. Aku duduk dibangku yang sudah ada namaku,
tepatnya disamping Mamah dan ketiga sahabatku. Sampai sekarang aku masih tak
mengerti, siapa yang akan kami tonton konsernya, karena mereka semua
merahasiakannya padaku.
Seorang pembawa acara yang tak aku
kenal membuka acaranya. Terdengar suara meriah dari penonton yang ada dibelakangku. Tidak sedikit
penonton yang membawa poster, foto dan papan nama yang selalu mereka pamerkan. Sepertinya aku mengenali wajah-wajah yang ada di poster yang mereka bawa.
Aku tak begitu jelas melihatnya.
Konser pun dimulai. Penonton makin
bersorak ramai ketika 6 orang laki-laki memasuki panggung dengan pakaian yang
tidak sama namun serupa.
“Would you
be my girlfriend?
Nan neoui
Boy friend
Noun naui
Boy friend
Nan neoui
Girl friend
Noun naui
Girl friend..”
“Boyfriend? Youngmin-ah?”
Aku terkejut dengan apa yang aku lihat
sekarang ini. Dengan refleks aku berdiri. Menatapi keenam namja yang ada diatas
panggung. Namun hanya satu namja yang aku perhatikan sejak tadi. Youngmin-oppa.
Dia kembali. Walau dengan konsernya bersama Boyfriend, tapi dia kembali.
“Ojik nan
noui Boy friend e e e
Neomanaui
Boy friend e e e
Naega neol jikyeojulge neol hangsang
Akkyeojulge
ojik neol wihan naega dwae julge
Neon naui
Gir friend e e e
Namanui Girl
friend e e e
Naman
barabwajullae neol wihan byeori doelge
Neo
hanamaneul wihan nan neoui Boy Friend..”
Aku kembali terduduk dan langsung
menikmatinya. Senyuman yang aku rindukan dulu telah kembali. Tiga setengah
tahun aku menunggunya. Sekarang ia kembali. Youngmin-oppa.
Setelah usai menyanyikan lagu pertama,
para namja itu menyambut semua penonton yang sudah mau hadir dalam showchasenya hari ini, termasuk keluarga kami. Dengan secara pribadi, Youngmin menyapaku dan memberi sambutan khusus untukku.
Namja-namja itu pun meledekki Youngmin. Aku tertawa melihat Youngmin yang menjadi salah tingkah. Setelah itu,
mereka menyanyikan beberapa lagu lagi.
Youngmin menaiki panggung bersama
saudara kembarnya dengan membawa bucket bunga mawar berwarna merah muda. Lalu
menyanyikan lagu dari Boyfriend yang berjudul My I. Mereka sedikit memeragakan
beberapa adegan lucu dalam lagu ini. Semua penonton yang mengaku sebagai para
Bestfriend –sebutan untuk para fans Boyfriend- ikut menyanyikan lagu tersebut.
Youngmin menuruni panggung dan
menemuiku. Ia menggenggam tanganku dengan lembut. Kwangmin masih melanjutkan
lagu yang ia nyanyikan. Aku mengikuti langkah Youngmin keatas panggung. Youngmin
memberikan bucket bunga itu kepadaku lalu ia melanjutkan penggalan lagu itu
tepat dihadapanku. Saat lagu selesai dilantunkan, Jo Twins merangkulku dan
Youngmin mencium pipi kananku dengan lembut.
Perlahan member Boyfriend yang
lain datang dan membawa papan nama dengan
masing-masing bertuliskan “WILL YOU BE MY GIRLFRIEND?” yang sudah dihias
sedemikian rupa dan berwarna-warni.
“Would you be my girl friend Kireina-ya?”
Member Boyfriend yang lain perlahan
menyanyikan lagu My Lady dengan lembut.
Semua penonton yang hadir disini
menyoraki kami berdua.
Beberapa Bestfriend ada yang menatapku sinis, ada yang terus berteriak hingga
kupingku agak sakit, dan sampai ada yang menangis. Tapi kebanyakan ya fans-fans
nya Youngmin. Aku mengetahuinya dari papan nama yang mereka bawa.
Aku menjadi salah tingkah dibuatnya.
Aku bingung harus berbuat apa sekarang. Youngmin hanya tersenyum dan menatapku
dengan senyuman yang tulus.
“Ne.. Aku mau..”
Aku tersenyum dan membalas tatapan
Youngmin. Youngmin memelukku dengan erat. Tak peduli banyak berjuta pasang mata
yang melihatnya. Aku bahagia, dan aku yakin, Youngmin lebih dari bahagia.
Senyumnya makin melebar ketika aku menjawab pertanyaannya. Youngmin terus
merangkulku hingga lagu Boyfriend My Lady selesai dinyanyikan kembali.
“Aku tak akan pernah membuatmu kecewa lagi Kireina-ya.. Aku senang kau baik-baik saja. Dan, aku senang kau
mau menerimaku. Mianhaeyo atas kejadian tiga setengah tahun yang lalu.”
“Aku juga minta maaf Youngmin-ah. Karena saat itu aku
langsung marah padamu dan aku tidak mau mendengarkan penjelasanmu dulu. Aku
sudah tau semuanya dari Kwangmin, aku benar-benar minta maaf Youngmin-ah.”
“Ne. Algesseoyo. Aku senang karena kau
sudah tidak marah lagi padaku.” Youngmin tersenyum
“Terima kasih karena kau telah mempercayai hatimu untukku Youngmin. Aku
bahagia telah memilikimu utuh untukku. Aku berjanji dalam hidupku, tak akan
pernah mengecewakanmu lagi.”
Kami berdua terus berbicara tanpa
menggunakan microphone. Aku dan Youngmin justru larut dalam obrolan kami
berdua.
“Aku tak akan pernah meninggalkanmu
lagi Kireina-ya.Yaksok!!
Saranghaeyo Kireina-ya..” kali ini Youngmin
menggunakan microphone nya.
Aku mengangguk lalu tersenyum menatap
Youngmin.
“Saranghaeyo Youngmin-ah..” akupun
kembali menggunakan microphone ku.
Mereka
kembali menyanyi. Entah ada atmosfer apa disini, sehingga suasana malam ini
menjadi sangat indah ditambah lagu Be My Shine yang baru saja dinyanyikan
oleh keenam namja diatas panggung menambah gairahku. Semua member
Boyfriend terus menatap aku dan Youngmin dengan bahagia sambil terus menyanyi. Aku bahagia, karena pada
akhirnya aku telah mendapatkannya utuh untukku. Youngmin-oppa. My Boyfriend! ~Ppyong
The
end............................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar