Sabtu, 26 Juli 2014

[FF] Last Love part 2



 Last Love part 2

   Youngmin terus menggandeng tanganku dan membawa ke suatu tempat. Mataku terbelalak saat Youngmin menghentikan mobilnya didepan kedai ice cream yang cukup terkenal disini. Youngmin menyuruhku untuk turun dan mengikuti langkahnya. Tentu saja aku heran. Untuk apa Youngmin membawaku kesini.
   Youngmin memintaku untuk duduk dikursi yang berhadapan dengannya.
   "Pesan semua makanan yang kau suka."
   "Mworago? Kau ingin membuatku gendut dengan memesan semua makanan manis ini?"
   Youngmin menyenderkan tubuhnya, "Ani. Aku hanya ingin membuatmu merasa senang. Palli! Pesanlah!" Gertak Youngmin yang membuatku agak kaget
   "Hmm.. Baiklah jika itu yang kau mau."
   Aku memanggil seorang pelayan dan memesan makanan padanya. Semua makanan disini adalah dessert. Semacam cake dan menu utamanya yaitu ice cream. Aku memesan beberapa cake yang ada di menu. Tidak ketiggalan aku memesan ice cream dengan varian rasa.

   Setelah pesananku datang, aku segera memakannya dengan lahap.
   "Apa kau tidak bisa makan dengan perlahan? Kau bisa tersedak Hyeonji-ya.."
   Aku tidak menghiraukan perkataan Youngmin dan terus melanjutkan makan. Saat hendak mengambil cake rasa keju, tiba-tiba air mataku berlinang.
   "Hyeonji-ya.. Waeyo? Neo gwaenchanayo?"
   "Ani.." Jawabku pelan, "Aku hanya teringat Kwangmin. Dia selalu membelikanku cake keju dan selalu menyuapiku."
   Youngmin meraih garpu dan memotong kecil cake keju dipiring lalu menyuapi ke dalam mulutku.
   "Jika Kwangmin bisa melakukannya, aku pun bisa melakukan hal yang sama. Ayo, buka mulutmu. Aaaaa..."
   Aku menyeka air mataku lalu perlahan membuka mulut dan memakan cake yang disuapi Youngmin. Aku tersenyum.
   "Cepat habiskan makananmu. Kita akan pergi ke suatu tempat."
   Aku menoleh ke arah Youngmin lalu mengangguk dan segera memghabiskan semua makan yang ada dimeja.

   Youngmin melanjutkan lagi menyetir mobilnya setelah dari kedai ice cream. Aku menikmati perjalan yang menurutku cukup menyenangkan. Sengaja kubuka kaca mobilnya agar udara segar bisa langsung kunikmati.
   Youngmin kembali memarkir mobilnya dan mengajakku untuk turun. Saat turun dari mobil, udara segar langsung menyapaku. Dan aku baru tersadar kalau aku dan Youngmin sedang berada dipantai sekarang. Youngmin menggandeng tanganku dan membawaku ke hamparan pasir putih di tepi pantai.

   Aku melepaskan genggaman tangan Youngmin dan berlarian disekitar pantai sambil bermain air ditepian. Kulihat Youngmin hanya tersenyum melihat kelakuanku yang seperti anak kecil ini. Hembusan angin terus menerpa tubuhku hingga rambutku berterbangan dan berantakan.
   Ia menghampiriku dan kedua tangannya meraangkum wajahku, dikedua sisi pipi dan rahangku. Aku bisa lihat sepasang mata Youngmin yang menatap ke arah mataku. Entah kenapa aku merasa deg-deg'an. Perlahan wajahnya mulai mendekati wajahku. Matanya mulai terpejam. Bisa kurasakan hembusan nafasnya yang seketika menerpa ke wajahku dan membuatku merasa hangat. Kemudian Youngmin menempelkan bibirnya dibibirku. Mataku terbelalak. Aku terdiam mematung. Ciuman itu terasa lembut dan hangat. Selembut dan sehangat sepasang tangan yang melingkari wajahku. Tanpa terasa aku mulai memejamkan mata. Hembusan angin terus menerpa tubuh kami. Perlahan matahari mulai menghilang dan membuat perubahan warna langit menjadi sangat indah.
   Tak lama Youngmin membuka matanya dan berhenti menciumku. Kedua tangannya kini mennggenggam tanganku lalu sepasang matanya menatapku. Sungguh, tatapan mata itu tidak jauh berbeda dengan tatapan mata yang dulu pernah menghiasi pandangan mataku. Perlahan air mataku berlinang ke pipiku. Youngmin melepaskan menggaman tangannya dan menghapus air mata dipipiku.
   "Uljima Hyeonji-ya.." Hanya itu yang Youngmin katakan.
   Ia mulai menyunggingkan senyumnya. Tapi ada yang berbeda dari senyuman itu. Wajahnya kini mulai memucat. Tatapan matanya mulai sendu. Aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang begitu berat. Kuusap wajahnya, lalu ia menyentuh kedua tanganku. Perlahan mata indah itu terpejam. Youngmin terjatuh dipelukkanku dan akhirnya kubaringkan dipasir karena aku mulai kehilangan keseimbangan.
   "Youngmin... Youngmin-ah.. I-ireona.. Youngmin-ah.." Aku menggoyang-goyangkan tubuh Youngmin, berusaha membangunkannya. Tapi Youngmin sama sekali tidak merespon sekalipun aku sudah berteriak memanggil namanya.
   Kusambar handphone disaku lalu menghubungi Donghyun untuk memintanya datang kesini.

   Hampir setengah jam, akhirnya Donghyun ditemani Hyunseog datang dan membawa Youngmin ke RS terdekat. Beberapa perawat membawa Youngmin ke sebuah ruangan.
   "Aku mau masuk kedalam! Aku mau melihat keadaan Youngmin!! Buka pintunya!!" Aku berteriak meminta agar pintu itu terbuka. Tapi Donghyun menarik tubuhku dari belakang.
   Donghyun menngenggam salah satuntanganku, "Biar ku antar kau pulang."
   Aku mulai meronta-ronta, berusaha melepaskan genggaman tangan Donghyun yang erat.
   "Lepaskan!! Aku tidak mau pulang!! Aku mau disini bersama Youngmin!!"
   "Biar kami yang mengurus Youngmin. Kau tidak perlu khawatir. Kaja!" Kini Donghyun justru merangkul pundakku. Ia membawaku pulang kerumah.
Hyeonji POV end ~

***
Author POV

   Keesokan harinya..
   Hyeonji menatap ke arah namja yang sangat ia kenal. Namja itu tersenyum lalu duduk disamping Hyeonji seperti biasa. Hyeonji menatapnya dengan perasaan khawatir. Tapi seketika tatapannya berubah saat ia mengingat peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa kekasihnya, Kwangmin. Ia mengalihkan pandangannya dari Youngmin.
   "Gomawo.."
   "Mworago?" Hyeonji menoleh ke arah Youngmin
   "Karena kau sudah menolongku kemarin."
   "A-aku hanya melakukan apa yang harus kulakukan." Hyeonji mengalihkan pandangannya lagi.
   Youngmin hanya tersenyum kecil lalu mengeluarkan buku pelajaran dari dalam tas nya.
   "Ng... Neo gwaenchanayo?"
   "Nan gwaenchana." Jawab Youngmin singkat.

   Hari ini Hyeonji dan Youngmin harus mengikuti pelajaran tambahan untuk kelasnya. Khusus untuk hari ini. Dan akan selesai pada pukul 15.00 sore. Seperti biasa, Youngmin menemani Hyeonji pulang kerumah. Tapi sebelum pulang, Hyeonji meminta Youngmin untuk menemaninya ke toko buku.
   Setelah selesai membeli beberapa buku, Hyeonji dan Youngmin melanjutkan perjalanan pulang.
   "Hey yeoja.. Kau sangat manis. Maukah kau ikut dengan kami? Kita akan bersenang-senang." Colek salah satu namja pada Hyeonji, yang sedang mabuk.
   "Jangan diam saja. Ayo ikut kami!" Salah seorang menggenggan tangan Hyeonji.
   "A-ani. Lepaskan!!" Gumam Hyeonji ketakutan.
   Youngmin yang sedang mengikat tali sepatu yang terlepas, tersadar kalau Hyeonji sedang diganggu. Ia berlari ke arah Hyeonji dan mendekapnya.
   "Hey, jangan mengganggunya!! Dia pacarku!!"
   Sontak mata Hyeonji terbelalak.
   "Kau ini mengganggu saja." Ucap namja yang lain, lalu mereka pergi.
   Youngmin melepaskan dekapannya. Ia merangkum ke sisi pipi dan rahang -ani..Hyeonji.
   "Neo gwaenchanayo Hyeonji-ya?" Tatap Youngmin.
   Hyeonji terdiam. Jantungnya berdetak tak karuan. Matanya lekat menatap Youngmin yang ada dihadapannya. Ia menggeleng dengan pelan.
   "Syukurlah.. Kaja!" Youngmin menggenggam tangan Hyeonji dan melanjutkan perjalanan pulang yang sempat tertunda.
   Dari belakang, Hyeonji terus memperhatikan namja yang masih menggenggam tangannya.
Author POV end~

***
Hyeonji POV

   Hari ini Youngmin mengajakku ke taman. Udaranya sangat segar. Banyak pohon rindang yang menambah taman menjadi sangat sejuk. Aku dan Youngmin duduk disalah satu kursi panjang tepat di bawah salah satu pohon yang rindang. Angin mampu menerbangkan rambutku dan membuatnya sedikit berantakan.
   Aku melirik ke arah Youngmin yang duduk disebelah kananku. Ia memejamkan matanya sambil tersenyum dan menikmati udara ditaman.
   "... donna shitaga kitaate zutto sobani iruyo.. Utsuri yukumono soraomi agenagara.." (mian kalo salah tulis)
   Youngmin menyanyikan sebuah lagu mellow dengan sangat indah. Matanya masih terpejam. Aku mulai terbuai dengan suara indahnya.
   "Suaramu indah.."
   "Geuraeyo?" Youngmin menoleh ke arahku.
   Aku mengangguk.
   "Tapi lebih bagus suara Kwangmin kan!? Dia kan seorang rapper. Banyak yang bilang Kwangmi akan tampak lebih keren jika ia sedang nge'rapp saat berada di panggung. Geuraeyo?"
   "Ne.. Tapi kau juga. Suaramu mempunyai ciri khas sendiri Youngmin-ah.."
   Youngmim tidak menjawab. Ia hanya tersenyum san kembali memejamkan matanya.
   Pelahan, aku pun ikut memejamkan mata. Namun tiba-tiba jantungku berdetak lebih kencang saat ada yang menyentuh bibirku dengan bibir seseorang. Kubiarkan mataku yang masih terpejam. Hingga beberapa menit ia menjauhkan bibirnya dari bibirku. Aku membuka mata dan melihat Youngmkn sudah berdiri.
   "Kaja. Kita pulang.." Youngmin berjalan mendahuluiku yang masih terdiam. Perlahan aku bangun dan berjalan menyusul Youngmin.

***
TBC~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Strength

My Strength