Selasa, 01 Juli 2014

[FF] You're My Lady


Title: You’re My Lady
Author: Han Rae Hwa
Rating: T
Genre: Romance
Main Cast:
- Kim Jiyeon a.k.a Kei 'Lovelyz' as Kang Jira
- Jo Youngmin 'Boyfriend' as Youngmin
- Bang Minah 'Girl's Day' as Eunri

You're My Lady part 1

        Hujan dengan derasnya mengguyur tubuh Jira yang sedang merenung disebuah taman tak jauh dari RS, tempat Youngmin dirawat. Tetesan air mata Jira tak terlihat jelas, tersapu air hujan yang membasahi wajah dan seluruh tubuhnya. Ditangannya digenggam sebuah kotak musik berwarna merah muda pemberian Youngmin beberapa hari yang lalu. Seketika ia menatap langit yang masih hujan, matanya terpejam. Sebuah bayangan tentangnya dan Youngmin sekilas terlintas. Ia merindukan sosok laki-laki itu. Seseorang yang selalu ada untuknya setiap saat.
        Jira menundukkan kepalanya, tangisnya mulai mereda. Ia menutup kotak musik itu lalu beranjak dari kursi taman itu.

        Seorang wanita paruh baya itu membuka pintu yang diketuk oleh Jira. Ia menatap Jira dengan prihatin sekaligus khawatir, lalu membawanya keruang tengah. Wanita itu memberikannya handuk dan secangkir teh hangat agar Jira tidak kedinginan.
         “Ceritakanlah padaku Jira. Apa yang sedang terjadi?”
        “Youngmin...” Gumam Jira pelan.
        “Youngmin? Ada apa dengannya?”
        “Youngmin mengalami amnesia dan...” Jira terisak. “Dan Youngmin sama sekali tidak mengingat diriku Ahjumma. Dia hanya ingat dengan keluarganya saja dan juga Boyfriend. Sedangkan aku? Dia sama sekali tak mengingatku.”
        Mata Jung Ah, Ahjumma yang sedang duduk dihadapan Jira membulat, bagai tak percaya dengan yang dikatan oleh Jira. Jung Ah membelai dengan lembut rambut Sakura yang basah. Seketika matanya berbinar.
        “Kau jangan pernah berputus asa Jira. Kau juga harus mencoba untuk mengingatkan Youngmin tentangmu. Tentang kalian. Aku yakin, Youngmin akan mengingatmu kembali. Percayalah..”
        Jira tak yakin dengan apa yang dikatan oleh Jung Ah. Ia bangkit lalu berpamitan pada Jung Ah untuk kembali ke RS.


        Kwangmin menyunggingkan sebuah senyuman saat Jira datang. Keempat member Boyfriend yang lain pun ikut tersenyum menyambut kedatangan Jira.
        Raut wajah Kwangmin seketika berubah saat menatap Jira. “Kau sakit? Wajahmu sangat pucat Jira-ya.”
         “Gwaenchana. Bagaimana dengan keadaan Youngmin?” Jira mengalihkan pembicaraan.
        “Youngmin makin membaik. Ia sedang istirahat. Kau pasti belum makan. Bagaimana jika aku menemanimu untuk makan malam?”
        “Aku tidak lapar. Syukurlah jika keadaan Youngmin membaik.”
        “Kau harus makan Jira. Kalau tidak kau akan sakit! Youngmin akan sedih jika melihatmu seperti ini.”
        “Youngmin akan sedih jika melihatku tidak makan? Bagaimana bisa Youngmin akan sedih dengan keadaanku jika sekarang Youngmin sama sekali tidak mengingatku?” Ujar Jira dengan lirih.
        Butiran air mata jatuh berlinang kembali dipipi Jira. Ia tidak tahan dengan situasi yang sedang ia alami sekarang. Baginya ini beban terberat didalam hidupnya. Bagaimana tidak, orang yang amat ia cintai sama sekali tidak mengingat sosoknya. Setelah orang tuanya meninggal karena kecelakaan, hanya Youngmin lah harapan satu-satunya Jira. Hanya Youngmin yang dapat membuat Jira menjadi lebih tegar dan bisa hidup mandiri seperti sekarang ini. Tapi penyemangat hidup Jira kini tak mengingatnya sama sekali.
        Kwangmin terdiam. “Aku yakin, Youngmin tak akan sepenuhnya melupakanmu Jira-ya. Kau dengar kan apa yang dibicarakan oleh dokter satu hari yang lalu? Youngmin hanya amnesia sementara. Jadi masih ada harapan jika Youngmin bisa mengingatmu kembali.”
        “Tapi sampai kapan Kwangmin? Sampai kapan aku harus menunggu? Berapa lama lagi aku harus menunggu?”
        Kwangmin kembali terdiam.
        “Kau tak perlu untuk mencoba menghiburku.” Jira menyeka air matanya lalu membalikkan badannya dan berjalan menjauhi kelima namja itu.
        “Kau mau kemana?”
        “Entahlah..” jawab Jira pelan
        “Aku akan menemaninya.” Jeongmin berlari mengejar Jira, hingga dirinya tepat berada disamping tubuh Jira, “Biar aku antar pulang.”

        Mobil Jeongmin berhenti dipelataran halaman rumahnya. Jira mengikuti langkah Jeongmin dengan pelan.
        “Malam ini kau tidur dirumahku saja. Keadaanmu sedang tidak baik. Tadi Eomma menghubungiku. Eomma bilang, ia pergi ke rumah adiknya, dan dia akan menginap. Kau bisa tidur di kamar adikku. Kau juga bisa memakai baju-bajunya jika kau perlu.” Jeongmin mengelus kepala Jira.
        “Mianhae, aku telah merepotkanmu Jeongmin-ah” Jira membungkukkan badan.“
        “Aniya. Kau sama sekali tidak merepotkanku Jira. Aku senang jika kau bisa tinggal bersamaku disini. Karena secara tidak langsung kau sudah menggantikan adikku yang sudah meninggal.”
        “Mwo, jeongmal?”
        Jeongmin mengangguk sambil tersenyum.
        “Gomawo Jeongmin-ah.”

*

        Jira melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan yang familiar baginya. Ia melihat Youngmin yang sedang terduduk diranjangnya. Jira senang melihat keadaan Youngmin yang sudah membaik.
        “Annyeong haseyo Youngmin-ah.”
        “Annyeong haseyo. Kau, yeoja yang waktu itu diantar pulang oleh Kwangmin kan?” Youngmin berusaha mengingat Jira.
        “Ne. Mianhae, aku telah menganggu waktumu.”           
        “Ani. Jika kau tidak keberatan, bisakah kau menemaniku disini? Aku merasa bosan, dan aku membutuhkan teman untuk mengobrol.”
        “Memangnya Kwangmin dan orang tuamu kemana?” Tanya Jira sambil memperhatikan ke sekitarnya yang tidak ada siapa-siapa selain mereka berdua.
        “Orang tuaku sedang ada urusan dan Kwangmin seharusnya sudah ada disini. Tapi aku tidak tau kenapa sampai saat ini dia belum kunjung datang.” Youngmin mengalihkan pandangannya ke jendela. Ia memperhatikan seluruh pemandangan yang ada diluar. Matanya tertuju pada keindahan bunga Cherry yang bermekaran.
        “Diluar bunga Cherry sedang bermekaran. Kau keberatan tidak, jika menemaniku kebawah untuk menikmati keindahannya?”
        Jira menggelengkan kepalanya. Jauh dilubuk hatinya, ia senang sekali saat Youngmin mengajaknya untuk melihat bunga Cherry.

        Mereka duduk dibawah sebuah pohon bunga Cherry yang berada ditaman Rumah Sakit. Youngmin sangat menikmati keindahannya. Jira tersenyum melihat sang kekasihnya yang kini kehilangan seluruh ingatan akan dirinya.
        “Waah, indah sekali ya.. Apa kau menyukainya juga Jira-ya!?"
        Jira terdiam sejenak. Ia ingat betul jika dirinya pernah mengatakan bahwa Jira sangat menyukai bunga Cherry. Terlebih saat menikmati keindahannya bersama Youngmin seperti dulu, saat Youngmin belum mengalami kecelakaan. Kenapa Youngmin harus menanyakannya lagi!? Batin Jira. Tapi Jira tersadar, jika kekasihnya sekarang tidak mengingat siapa dirinya dalam kehidupannya. Jira merasa jika dirinya sedang menjalankan sebuah drama didalam kehidupannya.
        Jira mengangguk sembari tersenyum. ”Aku sangat menyukainya. Terlebih jika menikmatinya bersamamu."
        Youngmin menoleh karena terkejut dengan perkataan Jira baru saja. Jira yang salah tingkah berusaha untuk mencari alasan.
        “Ah, m-maksudku jika menikmatinya bersama orang lain.."
             Youngmin hanya mengangguk lalu kembali menikmati bunga Cherry yang beberapa darinya berguguran lalu terbang terbawa angin.

*

        Jira masih enggan untuk berpaling dari Youngmin walaupun hanya dianggap sebagai teman biasa oleh Youngmin. Ia tak pernah berputus asa untuk membuat Youngmin kembali mengingatnya. Kini dikedua tangannya terdapat sebuah bucket bunga yang indah untuk diberikan kepada Youngmin. Jira tidak sabar untuk memberikan bucket bunga ini untuk Youngmin. Dengan penuh semangat, Jira melangkahkan kakinya ke dalam rumah Youngmin. Jira melihat sesuatu yang membuat hatinya kini menjadi pilu. Kekasih yang amat ia cintai sedang bersama dengan perempuan lain disebuah ayunan besar dihalaman belakang rumah Youngmin.
        Jira mengenal perempuan itu. Semua orang pun pasti mengenalnya. Perempuan itu adalah salah satu penyanyi yang terkenal, namanya Eunri. Semua namja pasti akan tertarik dengan kecantikannya. Selain cantik, Eunri pun terkenal. Youngmin adalah salah satu member dari Boyfreind, dan Eunri adalah salah satu penyanyi terkenal. Mereka berdua sama-sama artis terkenal dan disenangi banyak orang. Sedangkan Jira, hanyalah seorang gadis biasa dan tentu saja tidak terkenal seperti mereka.
        Jira menjatuhkan bucket bunga yang ia pegang. Dengan tenaga yang masih tersisa ditambah emosi dan amarah,  Jira berlari meninggalkan kediaman Youngmin. Berlari sekuat tenaga tanpa tujuan yang pasti. Emosinya masih tidak terkendalikan. Sakura menghentikan langkahnya disebuah jalan raya yang saat itu sedang sepi. Namun, sebuah mobil melaju dengan kecepatan maksimal dan hampir menabrak Jira yang sedang menangis.
        “Jira, awas!!” Jeongmin menangkap tubuh Jira dan membantingkan tubuhnya ke aspal.
        “Neo gwaenchanayo Jira-ya?”
        “Jeongmin..” Jira tidak menjawab pertanyaan Jeongmin. Ia justru menangis dipelukkan sahabat yang sudah ia anggap sebagai kakak kandungnya sendiri.
        Jeongmin membantu Jira berdiri dan membawanya kesebuah taman.
        “Waeyo Jira-ya?” tanya Jeongmin dengan lembut
        Jira berusaha mengontrol emosinya lalu menceritakan apa yang baru saja ia lihat. Ia pun kembali menangis.
        “Uljima Jira. Aku akan membantumu mengembalikan Youngmin untukmu. Bagaimana?”
        Jira tidak menjawab. Ia hanya bisa menangis saat ini. Jeongmin sangat mengerti perasaan Jira sekarang ini. Ia hanya bisa memeluk Jira untuk menenangkannya.

        Dirumah Youngmin.
        Eunri berpamitan dengan kedua orang tua Youngmin. Eunri memang sudah dekat dengan keluarga Youngmin, karena orang tua mereka bersahabat sejak mereka masih SMA. Youngmin mengantarkan Jira ke halaman depan lewat pintu samping. Saat Youngmin hendak ke kamarnya, ia tidak sengaja menendang dengan pelan bucket bunga tak jauh dari tangga.
        “Bucket bunga!? Dari siapa?” Youngmin melihat ke arah sekitar. Tidak ada orang, batinnya.
             Youngmin membuka memo yang diselipkan di buket bunga itu.
             “Dari Jira? Kapan Jira kesini? Dan, kenapa buket bunganya tergeletak dilantai!?” Youngmin membawa buket bunga itu ke kamarnya. Ia mencium bunga-bunga yang indah itu sembari tersenyum.

*

        Kwangmin membawa sebuah gitar lalu duduk disebelah Jira. Kwangmin menyanyikan beberapa lagu Boyfriend untuk menghibur Jira. Semenjak Youngmin amnesia, hanya Kwangmin dan Jeongmin lah yang bisa membuat Jira kembali ceria dan melupakan bebannya. Jira dan Kwangmin terduduk disebuah ayunan besar dihalaman belakang rumah Kwangmin. Dihadapannya terlihat sebuah kolam renang yang luas.
        “Neoraneun sesang geu ane na seoisseo.. Chueog sodeul hemaeimyeonseo na.. Neoye hyanggireul tto neukkinda.. Neon geugose seoseo nareul tto bulleonaenda.. Nareul bogo seulpeoneun mallago.. Neoye barami nae eolgureul manjigo ganda.”
        Jira menyunggingkan senyumannya yang manis. Kwangmin pun ikut tersenyum.
         “Suaraku tak sebagus Youngmin ya?”
        Jira menggelenggengkan kepalanya. “Suaramu sama bagusnya seperti Youngmin. Yaa, hanya saja kau memang lebih pantas untuk nge-rapp. Tapi aku menyukai saat kau bernyanyi.” Jira mengacungkan kedua ibu jarinya. Kwangmin tertawa.
        “Kau ini bisa saja.” Raut wajah Kwangmin berubah 
        “Ada apa?”
        “Mianhae Jira-ya, aku tinggal sebentar ya!? Aku akan segera kembali. Kau jangan kemana-mana.”
        Jira mengerutkan kedua alisnya sambil menatap kepergian Kwangmin.

Di ruang tengah.
        “Ya! Hyung, dari mana saja kau? Aku menunggumu dari tadi.”
        “Aku habis membeli cincin pernikahanku dengan Eunri. Waeyo?”
        “Cepat kau ke halaman belakang. Tolong temani Jira. Aku harus segera pergi.”
        “Mwo!? Kenapa aku harus menemaninya?”
        “Hyung, bantu aku! Aku tidak ingin mengecewakannya. Kau tau kan, kekasihnya baru sja mengalami kecelakaan? Kau harus membantuku untuk menghiburnya. Gal geo ye yo Hyung..”
        Youngmin menatap Kwangmin yang berlari menjauh darinya. Ia pun berjalan menuju halaman belakang. Langkah kakinya berhenti lalu duduk tepat disebelah Jira.
        “Annyeong haseyo Jira-ya.  Kwangmin meminta ku untuk menggantikannya menemanimu.”
        Jira terlihat bingung dengan kehadiran Youngmin. Itu tandanya Youngmin akan bersamanya disini. Ia pun merasa senang karena masih bisa berada dekat dengan Youngmin.
        “Mwo hago isseumnika?”
        “Tadinya sedang mendengarkan Kwangmin bernyanyi dengan gitarnya.”
        Youngmin melirik gitar yang ada dihadapannya lalu memainkannya. Ia menyanyikan lagu Boyfriend berjudul Don't Touch My Girl yang diikuti Jira.
        “Suaramu indah..”
        “Gomawo Youngmin-ah. Aku hanya menyesuaikan saja dengan suaramu.”
        Tiba-tiba handphone Jira berdering. Ia hendak mengambilnya diatas meja. Namun tubuhnya hilang keseimbangan dan hampir terjatuh. Youngmin dengan sigap menahan tubuh Jira agar tidak jatuh ke lantai. Mata mereka saling bertatapan. Jantung Youngmin berdegup lebih kencang dari yang biasanya. Ada perasaan aneh saat Youngmin menatap mata Jira lebih dalam lagi. Ada perasaan yang sebelumnya pernah ia rasakan. Jira berusaha bangkit dan segera meraih handphonenya. Ia berlalu dari Youngmin dan segera mengangkat telepon.
        Youngmin masih terdiam. Jantungnya masih berdegup kencang dan pandangannya lurus kedepan. Tiba-tiba kepalanya merasakan sakit. Ia berusaha menahan rasa sakitnya. Terlintas sebuah bayangan dirinya bersama Jira yang sedang bermesraan. Menjalin kisah cinta dengan tulus dan apa adanya. Bayangan Jira terngiang-ngiang dikepalanya. Youngmin tidak mengerti, kenapa selalu ada bayang-bayang Jira dalam benaknya. Youngmin tak kuat menahan sakitnya, tubuhnya seketika rapuh saat Jira kembali. Dengan sigap, Jira menangkap tubuh Youngmin dan meminta bantuan.

        “Biarkan dia istirahat. Mungkin dia kelelahan. Gal geo ye yo.”
        “Kau mau kemana Jira-ya? Kenapa kau tidak menjaga Hyung ku disini?” Ujar Kwangmin.
        “Aku kan bukan siapa-siapanya lagi.”
        “Ani!! Kau adalah calon kakak ipar ku Jira!"
        Jira tersenyum kecut. “Calon kakak iparmu adalah Eunri. Bukan aku! Aku permisi dulu ya.. Semoga keadaan Youngmin cepat pulih..”
*
TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Strength

My Strength