Kamis, 11 September 2014

[FF] Alarm part 4

Alarm part 4

Review

   "Aku mencintaimu! Seperti mencintai Eunji!" Tegas Kwangmin
   "Ani. Kau mencintaiku seakan-akan kau menganggapku seperi Eunji! Kau tidak mencintaiku sebagai Naeun! Tapi sebagai Eunji!" Tatap Naeun.
   Kwangmin menunduk dengan rasa penyesalan yang sangat besar.
   "Mianhaeyo.."
   "Kenapa kau justru meminta maaf padaku?" Tatap Kwangmin.

Alarm part 4

   "Aku bodoh.."
   "Heh?"
   "Aku berusaha untuk memintamu menjadi kekasihku. Padahal.. Aku tidak ada niat untuk itu. Aku hanya ingin bisa melupakan masa laluku. Dan aku juga ingin bisa membuatmu agar melupakan Eunji. Seperti yang Youngmin minta. Aku benar-benar melakukan hal bodoh dalam hidupku."
   "Masa lalumu?"
   Naeun menatap Kwangmin, "Kau pasti akan mengerti."
   "Aku juga minta maaf. Kesalahanku karena sudah terlalu menganggapmu sebagai Eunji. Aku sudah membuatmu kecewa ya?"
   Naeun menggeleng, "Gwaenchana. Kita sama-sama melakukan hal yang salah kan!?"
   Kwangmin mengangguk.
   "Lalu.. Apa yang akan kita lakukan setelah ini?"
   "Kau bisa menjalani hidupmu seperti awal dimana kita belum berpacaran."

   "Kalian disini rupanya." Sahut Youngmin dari belakang.
   Naeun dan Kwangmin menoleh.
   "Kau mencari kami!?" Gumam Naeun.
   Youngmin menghampiri Naeun dan Kwangmin.
   "Kebetulan sekali kau ada disini. Aku ingin mengatakan sesuatu."
   "Mwoya?"
   Kwangmim meraih salah satu tangan Naeun dan Youngmin. Kwangmin menyatukan tangan mereka. Naeun dan Youngmin justru bingung dengan apa yang dilakukan Kwangmin. Mereka saling bertatapan.
   "Apa maksudmu?" Youngmin mengerutkan keningnya
   "Aku ingat semua perkataanmu semalam. Dari situ aku berpikir kalau aku memang tidak pantas untuk berada disisi Naeun. Kau lah yang pantas hyung.. Kalian saling mencintai. Meskipun kami pernah berpacaran, bukan berarti kami bisa mencintai saling mencintai dengan tulus. Aku tau kalian mempunyai perasaan yang sama."
   Kwangmin tersenyum memandang Naeun.
   "Yang kau maksud masa lalu mu adalah Youngmin kan!? Meskipun kau tidak pernah bilang padaku, aku bisa merasakannya."
   "Kenapa kau bilang kalau aku adalah masa lalumu?" Youngmin menoleh ke arah Naeun
   "Mmhh.. Karena kupikir.. Kau selalu menjadi seseorang yang sangat berarti dalam hidupku meskipun aku tak pernah memilikimu." Ucap Naeun lembut
   "Sudahlah.. Semua yang usdah berlalu tak perlu kalian ungkit kembali. Itu hanya akan membuat persoalan baru. Aku ingin kalian bersatu. Dalam ikatan cinta sejati yang kalian miliki. Mianhae hyung, karena aku sudah lancang. Pernah mengambil cinta sejatimu."
   Kwangmin kembali tersenyum.
   "Aku ingin kalian bahagia. Kalau begitu, aku pergi dulu ya."
   "Kau mau kemana?" Naeun memandang Kwangmin
   "Aku tak ingin mengganggu kebahagiaan kalian. Kalian nikmati saja waktu yang kalian miliki. Anggap saja ini adalah hadiah yang kuberikan atas semua kekecewaan yang sudah pernah kubuat."
   Kwangmin melangkahkan kakinya menjauh dari Youngmin dan Naeun. Sementara mereka berdua saling menggenggam tangan dengan berpandangan. Segurat senyum terpancar dari wajah bahagia mereka.

   'Aku, aku serius. Dan kau, kau tidak mengetahui itu. Kau sangat dingin hingga akhir dan meninggalkanku tanpa hati. Aku harus menyiapkan kehidupan yang lebih baik. Setidaknya untuk menunjukkan padamu.'

   "Kwangmin-ah.."
   Langkah Kwangmin seketika berhenti saat seseorang memanggil namanya. Ia menoleh lalu membalikkan badannya kebelakang.

   Matanya terbelakak. Seseorang sedang tersenyum ke arahnya. Jarak mereka bisa dikatakan lumayan jauh. Dan Kwangmin mencoba memastikan seseorang yang memanggil namanya.

   "Eunji-ya.."
   Seseorang bernama Eunji itu tetap tersenyum.
   "Apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu."
   "Ka-kabarku baik. Kau.. Kau.."
   Kwangmin menelan ludah. Tak mampu melanjutkan kata-katanyan matanya mulai berbinar. Sudut matanya tak mampu membendung bulir air mata yang menumpuk.

   Eunji terus tersenyum dengan mata yang juga berbinar.

   "Kau.. Kembali!?" Tanya Kwangmin dengan suara serak.
   Eunji mengangguk.

   "Aku harus pergi."
   "Tak bisakah kau menetap disini bersamaku?"
   "Eobseoyo."
   "Lalu apa kau akan kembali?"
   "Nan molla. Mulai hari ini, kita tidak bisa melanjutkan hubungan kita."
   "M-mwoya? T-tapi kenapa? Kita bisa berhubungan jarak jauh kan!?"
   "Eobseoyo Kwangmin-ah.."

   Sekelebat bayangan dua tahun lalu terngiang dipikiran Kwangmin. Dengan cepat Kwangmin menghapus air mata dipipinya.
   "Untuk apa kau kembali?"
   "Heh? Mworago?"
   "Kau sudah meninggalkanku. Meninggalkan cintaku. Lantas kenapa kau kembali lagi, eoh?" Tegas Kwangmin
   "Aku kembali karena aku masih mencintaimu. Aku ingin kau kembali padaku. Kau juga masih mencintaiku kan!?"

   Senyuman Youngmin pudar, begitu juga dengan Naeun. ketika melihat adiknya sedang berbicara dengan seseorang dengan jarak yang berjauhan.

   "Mengapa? Mengapa? Mengapa ini sangat susah? Mengapa aku masih seperti ini? Tidak masalah sebanyak apa aku berpikir tentangmu. Kau tidak ingin tahu!"
   "Bodoh, berhenti dan bangunlah!"
   "Sekalipun aku berdiri di belakangmu, kau hanya melihat ke depan. Mengapa? Mengapa? Mengapa? Aku terikat dengan masa lalu dan masih seperti ini?"

   "Karena kalian masih saling mencintai."
   Youngmin dan Naeun menghampiri mereka.
   "Aku mohon, jangan egois! Bukalah hati kalian. Dan gali perasaan kalian lebih dalam. Aku yakin kalian masih memiliki perasaan yang sama seperti saat kalian belum berpisah. Seperti dulu."
   "Youngmin benar." Ucap Eunji membenarkan.
   "Tapi kenapa kau meninggalkanku saat itu? Kenapa kau tega memutuskan hubungan kita? Padahal kau tau kalau aku sangat mencintaimu. Bagaimana hal itu bisa terjadi, eoh!?" Teriak Kwangmin yang tak bisa mengendalikan emosinya
   "Kau tidak mengerti! Saat itu situasi dan kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk kita melanjutkannya. Tapi percayalah, aku selalu setia padamu. Aku tak pernah mencintai namja manapun selain dirimu. Bahkan aku sangat menunggu hari ini untuk bisa berjumpa denganmu lagi!"
   "Lalu setelah itu kau akan pergi lagi, eoh!?"
   "Ani. Aku akan selamanya menetap disini. Aku tak akan kemana-mana. Aku hanya ingin dekat dengan cintaku. Tak lebih dari itu."
   Kwangmin berlari menghampiri Eunji lalu memeluknya dengan erat. Keduanya menangis. Tak mampu menahan rasa rindu yang teramat dalam. Tak mampu lagi memendam perasaan yang selama ini tertahan didalam hati mereka.

   "Jangan pernah pergi lagi! Jangan pernah tinggalkan aku lagi! Aku sama sekali tidak bisa jauh darimu. Aku.. Aku.. Pabo!!"
   "Ne Kwangmin-ah.. Aku tak akan pernah meninggalkanmu lagi. Meninggalkan cintamu. Aku ingin hidup bahagia bersamamu. Seperti dulu. Selamanya."
   "Saranghaeyo chagiya.."
   "Naddo saranghaeyo chagiya.."

   Youngmin merangkul pundak Naeun sambil memandangnya. Mereka berdua tersenyum.

   Kebahagiaan menyelimuti mereka berempat. Kebahagiaan sejati yang tumbuh atas nama cinta. Cinta sejati.

The end.................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Strength

My Strength