Title: Wedding Dress
Author: Han Rae Hwa
PG: 17+
Genre: Romance, Songfict
Main Cast:
- Dasom 'SISTAR' as Dasom
- Shim Hyunseong 'Boyfriend' as Hyunseong
- Heo Youngji 'KARA' as Youngji
- Ahn Jae Hyun as Jae Hyun
'Aku berpendapat kau akan menangis. Saat kau berjuang, aku hanya akan menjadi lebih kuat. Aku sakit dibalik bayang-bayang. Wajahku cerah selama aku melihat senyumanmu.'
Hyunseong terus memainkan piano dan menyanyikan sebuah lagu pilu yang membuat hatinya kini rapuh. Matanya sesekali memandang ke arah sepasang kekasih yang saling memandang dengan senyuman yang tak pernah lepas dari wajah mereka yang cantik dan tampan.
Ia memejamkan matanya. Berusaha masuk kedalam lagu yang ia sedang nyanyikan. Pikirannya kembali kepada masa lalu nya bersama seseorang yang pernah mengisi hatinya dulu.
Hyunseong dan yeojachingunya menggenggam tangan satu sama lain, masih tersenyum seperti dua tahun yang lalu. Ketika semuanya masih baik-baik saja. Seperti dulu saat tak ada luka yang mencoba menusuk ke hati Hyunseong.
'Aku khawatir takut jarak antara kita akan melebar. Aku menahan nafas. Lalu menggigit bibirku. Aku berdoa semoga dia akan pergi dari sisinya.'
Hyunseong pikir semuanya akan baik-baik saja, setelah dua tahun mereka menjalin sebuah hubungan. Hingga akhirnya semua telah berubah. Saat sebuah luka yang akhirnya masuk kedalam hatinya. Membuat sakit yang teramat dalam.
Seseorang lain yang berusaha masuk kedalam kehidupan yeojachingunya. Berusaha masuk kedalam hatinya.
'Sayang, jangan pegang tangan itu. Karena kau harus jadi wanitaku! Tolong lihat aku! Aku sudah menunggu selama ini.'
Hyunseong terus menatap mereka dari tempatnya sekarang. Matanya berbinar. Ia membuka mulutnya sedikit seakan ingin berkata sesuatu. Meskipun kedua tangannya terus memainkan piano itu.
Pasangan itu terus berjalan menghampiri seorang pendeta yang telah menunggu mereka. Sang mempelai laki-laki menggenggam tangan sang mempelai perempuan. Dengan senyuman yang merekah dari wajah mereka. Hyunseong terus memperhatikan mereka hingga mereka sampai ke hadapan pendeta.
'Setelah musik berakhir, kau akan bersamanya selamanya. Aku berdoa dan berdoa agar hari ini tak akan datang.'
Hyunseong menghentikan permainan pianonya. Karena lagu yang ia nyanyikan telah sampai pada bait terakhir. Ia bangkit diikuti semua tamu undangan yang duduk pada tempatnya. Mereka semua menghadap ke arah calon pengantin.
Ia menundukkan kepalanya. Matanya kini mulai berbinar. Rasanya ia ingin menjatuhkan seluruh bulir air mata yang menumpuk di sudut matanya. Namun ia tidak bisa. Perlahan salah satu tangannya menyentuh kebagian dadanya yang mulai terasa sesak. Ia mengangkat kepalanya lalu berdiri dengan tegak. Tangannya kembali kepada posisi semula. Dan matanya terus menatap kedepan.
'Gaun pengantin yang pernah kau pakai.'
Dasom terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih yang membalut tubuhnya yang ramping. Ditangan kirinya, tergenggam sebuah bucket bunga berwarna merah muda didominasi dengan warna kuning.
Sementara sang mempelai laki-laki, Jaehyun, memakai kemeja berwarna putih dengan balutan jas hitam yang rapih.
'Kau yang tak mengerti perasaanku. Karena itu akhirnya aku membencimu. Lalu aku berharap musibah menimpamu. Tapi sekarang, mataku kering. Kucoba bicara denganmu. Tetapi aku sadar bahwa aku sendirian.'
Hyunseong memalingkan wajahnya sedikit. Berusaha untuk tidak melihat kebahagiaan yang mereka torehkan. Ingin rasanya Hyunseong berlari dan pergi dari tempat itu. Tapi kondisinya sekarang, Hyunseong harus tetap berada disana. Menyaksikan sang mantan kekasih melaksanakan sebuah peristiwa yang sakral. Peristiwa yang akan menjadi sebuah kenangan terburuk dalam hidup Hyunseong. Tapi tidak dengan Dasom dan Jaehyun.
'Aku sudah hidup berbohong terlalu lama. Namun, dia akan melihatku dan tersenyum.'
"Neo gwaenchanayo Hyunseong-ah?"
"Nan gwaenchana. Kau akan bahagia bersamanya Dasom. Dan aku akan merasakan hal yang sama." Jawab Hyunseong dengan senyum getir
"Kau akan selalu baik-baik saja. Benar kan!? Kau harus janji padaku."
Hyunseong mengangguk.
"Dia sangat baik. Dan dia lebih pantas untukmu. Lebih pantas bersanding denganmu. Bukan aku."
"Tidak begitu Hyunseong-ah.. aku yakin kau akan menemukan pengganti yang jauh lebih baik dari aku." Tegas Dasom.
Lagi-lagi Hyunseong hanya tersenyum getir.
Sekelebat bayangan yang pernah ia lakukan bersama Dasom sebelum Dasom memutuskan untuk mengakhiri perjalanan cintanya di pelaminan bersama Jaehyun. Membuat Hyunseong sungguh sangat sakit.
'Gaun pengantin yang pernah kau pakai.'
"Dengan segala cara, berbahagialah dengannya. Jadi aku bisa terus berjalan. Tolong hapus aku dari hatimu! Meskipun aku mencoba sebisa mungkin. Tapi.. Ani!"
Itulah kata terakhir yang pernah Hyunseong ucapkan kepada Dasom sebelum ia benar-benar pergi dari hidup Dasom. Dan pergi dari hati Dasom untuk selama-lamanya.
'Setelah musik berakhir, kau akan bersamanya selamanya. Aku berdoa dan berdoa agar hari ini tak akan datang.'
Sang Pendeta menanyakan sesuatu kepada semua tamu undangan.
"Apakah ada yang keberatan dengan pernikahan ini? Kalau ada, tolong mengacungkan tangan dan sertakan alasannya. Agar kalian tidak akan menyesal dikemudian hari setelah semuanya sudah terlambat untuk dikatakan."
Ingin rasanya Hyunseong mengacungkan tangannya. Tapi tidak bisa. Seluruh tubuhnya terasa sangat kaku.
"Jika tidak ada, saya akan meneruskan proses pernikahan antara Dasom dengan Jaehyun."
Penyatuan cinta antara Dasom dan Jaehyun berlangsung dengan sakral. Hyunseong sendiri menyaksikannya. Meskipun ada rasa sakit dihatinya.
'Sayang, jangan pegang tangan itu! Karena kau harus menjadi wanitaku! Tolog lihat aku! Aku sudah menunggu selama ini.'
Semua bersorak bahagia dengan menyebarkan bunga ke arah sang pengantin. Mereka saling bergantian memberikan selamat atas kebahagiaan mereka.
Hyunseong menghampiri Dasom dan Jaehyun.
"Aku turut bahagia atas kebahagiaan kalian."
"Gomawo Hyunseong-ah.." Jawab Dasom dengan penuh rasa kegembiraan sambil terus menggandeng tangan suaminya.
Kelima member Boyfriend yang lainnya datang diikuti ketiga member Sistar lainnya.
"Kami turut bahagia Dasom-ah.." Ucap Hyorin mewakili
"Gomawo.. Aku senang karena kalian semua bisa datang."
"Tentu saja kami akan datang. Ini kan adalah hari kebahagiaanmu." Cetus Bora
Semuanya tersenyum penuh kebahagiaan. Kecuali Hyunseong yang hanya tersenyum getir.
Dasom memandang ke arah seorang yeoja yang baru saja datang. Membuat semua member Boyfriend, member Sistar dan Jaehyun ikut memandang ke yeoja itu.
"Youngji-ah.."
Dasom melambai ke arah Youngji yang semakin mendekat ke arah mereka semua.
"Annyeonghaseyo. Maaf aku telat. Dasom eonni, aku turut bahagia. Kuharap kau bisa bahagia bersama pendamping hidupmu yang sudah kau pilih."
"Gomawo Youngji. Tak apa, aku senang kau sudah mau datang."
Youngji dan Dasom mengalihkan pandangan k arah Hyunseong sembari tersenyum. Hyunseong ikut tersenyum.
"Annyeonghaseyo chagiya. Mianhae, aku tidak bisa menemanimu tadi."
"Gwaenchana."
Hyunseong kembali tersenyum. Kali ini senyumnya lebih lebar dari sebelumnya. Matanya terlihat berbinar saat menatap Youngji.
"Kami ingin memberi kabar untuk kalian." Ucap Hyunseong
"Kabar apa? Cepat beri tau kami!!" Geram Youngmin
"Kami akan seger menikah." Hyunseong memandang Youngji
"Jinjja?" Jeongmin terbelakak.
Youngji dan Hyunseong mengangguk.
"Aku ingin sekali tampil cantik sepertimu Dasom-ah.."
"Kau akan terlihat jauh lebih cantik. Kau beruntung bisa mendapatkan Hyunseong. Percayalah, ia adalah pria yang setia terhadap kekasihnya. Ia juga sangat mencintaimu."
Youngji tersenyum.
Mereka semua terlihat sangat bahagia.
Hyunseong terlihat lebih segar dari sebelum ia selesai menyanyi diiringi permainan pianonya. Wajahnya terlihat sangat bahagia. Hyunseong sudah menemukan seseorang yang telah menggantikan Dasom dihatinya 'dulu'. Dengan tangan yang saling menggenggam. Sekali lagi Hyunseong menoleh ke arah Youngji dan memandangnya. Masih dengan segurat senyum yang ia torehkan. Begitu juga dengan Youngji.
"Setiap malam aku akan melihat dan berpikir. Jika aku sudah tau hasilnya. Lalu aku memejamkan mata. Aku bermimpi mimpi yang tak berujung. Lalu aku berdoa semoga dia 'tak' akan pergi dari sisinya."
Hyunseong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar