[FF] Saying I Love You
Title:
Saying I Love You
Author: Han Rae Hwa
Rating: T (PG: 15+)
Genre: Romance
Main Cast:
- Yoon Bora 'Sistar'
- Jo Youngmin 'Boyfriend'
Author: Han Rae Hwa
Rating: T (PG: 15+)
Genre: Romance
Main Cast:
- Yoon Bora 'Sistar'
- Jo Youngmin 'Boyfriend'
Sambil merentangkan kedua tangannya, Bora berjalan diatas tiang pembatas jalan
yang tidak terlalu tinggi. Diikuti Youngmin yang berjalan dibelakangnya dengan
menyisipkan kedua tangan di kantong sweaternya.
"Hap!" Bora loncat dan meneruskan berjalan.
"Kau tau? Aku senang sekali bisa bebas seperti ini!"
Bora menatap Youngmin dibelakangnya dengan tiba-tiba. Dan hal itu membuat Youngmin agak terkejut.
Youngmin hanya mengangguk.
"Hap!" Bora loncat dan meneruskan berjalan.
"Kau tau? Aku senang sekali bisa bebas seperti ini!"
Bora menatap Youngmin dibelakangnya dengan tiba-tiba. Dan hal itu membuat Youngmin agak terkejut.
Youngmin hanya mengangguk.
Bora adalah anak satu-satunya dari pasangan yang terpandang. Usaha yang mereka
kelola menjamur dimana-mana. Dengan kesuksesan yang cukup untuk membuat mereka
menjadi orang ternama di Seoul.
Karena terlalu sayang dengan Bora, kedua orang tuanya tidak ingin terjadi sesuatu dengan anak satu-satunya itu. Mereka terpaksa memprotect Bora. Bora tidak diizinkan pergi kemana-mana jika tidak bersama Youngmin. Orang kepercayaan kedua orang tuanya. Youngmin bertugas untuk selalu menjaga Bora. Dan selalu mengawasi seluruh kegiatan dan aktivitas Bora.
Karena terlalu sayang dengan Bora, kedua orang tuanya tidak ingin terjadi sesuatu dengan anak satu-satunya itu. Mereka terpaksa memprotect Bora. Bora tidak diizinkan pergi kemana-mana jika tidak bersama Youngmin. Orang kepercayaan kedua orang tuanya. Youngmin bertugas untuk selalu menjaga Bora. Dan selalu mengawasi seluruh kegiatan dan aktivitas Bora.
"Awas!!"
"Wooahh.."
Bora yang hendak berbalik tak sengaja tersandung batu dan akhirnya terjatuh.
"Apa kau tidak apa-apa?" Tanya Youngmin.
"Lututku sakit.." Ringis Bora
"Lututmu berdarah!?"
Youngmin celingak-celinguk ke arah sekitarnya.
"Disana ada keran air. Ayo kita kesana!"
"Wooahh.."
Bora yang hendak berbalik tak sengaja tersandung batu dan akhirnya terjatuh.
"Apa kau tidak apa-apa?" Tanya Youngmin.
"Lututku sakit.." Ringis Bora
"Lututmu berdarah!?"
Youngmin celingak-celinguk ke arah sekitarnya.
"Disana ada keran air. Ayo kita kesana!"
Youngmin membantu membawa Bora yang menuruti perkataannya.
"Untuk apa kau membawaku kesini?"
"Lukamu harus dibersihkan. Agar tidak infeksi."
"Lukamu harus dibersihkan. Agar tidak infeksi."
Dengan lembut, Youngmin membersihkan luka di lutut Bora dengan air
yang mengalir lewat keran.
Youngmin mengeluarkan sapu tangan miliknya dari kantong celananya.
"Untuk sementara, pakai ini dulu saja." Kata Youngmin sembari menutupi luka di lutut Bora dengan sapu tangan miliknya. "Sudah selesai. Apa kau bisa berjalan?"
Bora menggeleng.
"Kalau begitu, ayo naik!"
Youngmin menyuruh Bora untuk naik ke punggungnya. Awalnya Bora agak ragu. Terlihat rona merah di kedua pipi chubby nya.
Youngmin mengeluarkan sapu tangan miliknya dari kantong celananya.
"Untuk sementara, pakai ini dulu saja." Kata Youngmin sembari menutupi luka di lutut Bora dengan sapu tangan miliknya. "Sudah selesai. Apa kau bisa berjalan?"
Bora menggeleng.
"Kalau begitu, ayo naik!"
Youngmin menyuruh Bora untuk naik ke punggungnya. Awalnya Bora agak ragu. Terlihat rona merah di kedua pipi chubby nya.
Youngmin dan Bora kembali melanjutkan perjalanan. Setelah Bora mau untuk
digendong belakang oleh Youngmin.
"Aku berat ya?"
"Tidak." Jawab Youngmin singkat.
"Aku berat ya?"
"Tidak." Jawab Youngmin singkat.
Dagu Bora dibiarkan ditopang oleh bahu Youngmin. Jantungnya berdebar-debar.
Youngmin-ah.."
"Hmm?"
"Aku menyukaimu."
Youngmin menghentikan langkahnya. Jantung nya pun juga berdebar-debar. Ia sedikit menunduk.
"Mworago?"
"Aku menyukaimu."
"Kau hanya bergurau kan!? Jangan buat aku untuk..."
"Aku benar-benar menyukaimu!" Sela Bora dengan mengangkat kepalanya. "Aku menyayangimu! Kau juga memiliki perasaan yang sama kan!?"
"Kau ini bicara apa?" Tanya Youngmin yang kembali melanjutkan langkahnya
"Kau ini kenapa sih? Aku bicara serius! Kau ini!"
Bora memanyunkan bibirnya.
"Jika kau bertanya dengan pertanyaan yang sama, aku akan jawab tidak."
Bora terbelalak.
"T-tapi kenapa? Kupikir.. Kau juga memiliki perasaan yang sama padaku."
Youngmin menghentikan langkah kakinya lagi.
"Kenapa kau menyukaiku? Aku hanya seorang pesuruh yang diutus kedua orang tuamu untuk menjagamu. Sementara kau!? Kau sama saja majikanku! Kau.. Kau Eonni ku. Jadi kupikir untuk apa aku menyukaimu!?"
"Hmm?"
"Aku menyukaimu."
Youngmin menghentikan langkahnya. Jantung nya pun juga berdebar-debar. Ia sedikit menunduk.
"Mworago?"
"Aku menyukaimu."
"Kau hanya bergurau kan!? Jangan buat aku untuk..."
"Aku benar-benar menyukaimu!" Sela Bora dengan mengangkat kepalanya. "Aku menyayangimu! Kau juga memiliki perasaan yang sama kan!?"
"Kau ini bicara apa?" Tanya Youngmin yang kembali melanjutkan langkahnya
"Kau ini kenapa sih? Aku bicara serius! Kau ini!"
Bora memanyunkan bibirnya.
"Jika kau bertanya dengan pertanyaan yang sama, aku akan jawab tidak."
Bora terbelalak.
"T-tapi kenapa? Kupikir.. Kau juga memiliki perasaan yang sama padaku."
Youngmin menghentikan langkah kakinya lagi.
"Kenapa kau menyukaiku? Aku hanya seorang pesuruh yang diutus kedua orang tuamu untuk menjagamu. Sementara kau!? Kau sama saja majikanku! Kau.. Kau Eonni ku. Jadi kupikir untuk apa aku menyukaimu!?"
Air mata Bora mulai menetes.
"Aku menyukaimu karena kau selalu memarahiku kalau aku salah. Kalau aku
tidak makan dengan baik dan benar. Karena kau selalu mentertawakanku saat aku
makan ice cream seperti anak kecil. Karena kau selalu menghiburku disaat aku
sedang sedih. Dan kau selalu menyuapiku jika aku tidak mau makan, juga kau
selalu menyelimutiku dan membawaku ke kamar ketika aku tertidur di sofa. Karena
kau selalu membuatku merasa nyaman jika berada didekatmu Youngmin-ah!! Apa kau
tidak mengerti akan hal itu, eoh?" Tegas Bora.
"Turunkan aku!!" Bora meronta.
"Aku.. Hanya tidak ingin menyakiti diriku sendiri. Kupikir, tidaklah penting perasaan yang kumiliki untukmu seperti apa. Aku hanya seseorang yang disuruh orang tuamu untuk menjagamu. Jadi.. Aku berusaha untuk menghilangkan perasaan itu. Tapi.. Aku tak bisa."
Mata Bora terbelalak. Mulutnya sedikit menganga.
"Aku tak pantas mencintaimu. Karena aku tak pantas untukmu."
"Karena derajat kita berbeda? Karena perbedaan usia diantara kita? Apa itu alasannya? Kau kan pernah bilang padaku. Jika kita mencintai orang lain, cintailah orang itu dengan apa ada nya dia. Tak peduli jika harus berbeda derajat. Tak peduli jika ia miskin atau pun kaya sekali pun. Tak peduli.. Tak peduli.." Bora tak sanggup melanjutkan kata-katanya.
"Aku.. Hanya tidak ingin menyakiti diriku sendiri. Kupikir, tidaklah penting perasaan yang kumiliki untukmu seperti apa. Aku hanya seseorang yang disuruh orang tuamu untuk menjagamu. Jadi.. Aku berusaha untuk menghilangkan perasaan itu. Tapi.. Aku tak bisa."
Mata Bora terbelalak. Mulutnya sedikit menganga.
"Aku tak pantas mencintaimu. Karena aku tak pantas untukmu."
"Karena derajat kita berbeda? Karena perbedaan usia diantara kita? Apa itu alasannya? Kau kan pernah bilang padaku. Jika kita mencintai orang lain, cintailah orang itu dengan apa ada nya dia. Tak peduli jika harus berbeda derajat. Tak peduli jika ia miskin atau pun kaya sekali pun. Tak peduli.. Tak peduli.." Bora tak sanggup melanjutkan kata-katanya.
Bora menunduk. Air matanya kini mulai berlinang. Ia memutuskan untuk turun dari
punggung Youngmin dan berjalan mendahului Youngmin. Diusapnya air mata dikedua
pipinya.
"Aku ingin pulang sendiri!" Pintanya.
Youngmin berusaha menahan tangan Bora.
"Kau mau kemana?"
Bora berbalik lalu menatap Youngmin.
"Kubilang kan aku mau pulang sendiri! Kau tidak mengerti, eoh!?"
Youngmin membalas tatapan Bora. Ia meraih kedua lengan Bora dan mendekati tubuh Bora dengan tubuhnya.
"Jika kau menginginkan aku untuk mencintaimu.. Aku akan melakukannya. Cintailah aku sepertu apa yang kau tuturkan tadi. Cinta yang tulus. Menerima apa adanya."
Youngmin memeluk Bora. Ia memejamkan matanya. Berusaha masuk kedalam perasaan yang selama ini sudah ia kubur lama-lama. Tak terasa matanya mulai terasa basah. Setetes demi setetes air mata pun membasahi pipinya.
Dengan kasar, Bora merentangkan tangannya dan mendorong Youngmin.
"Kau kenapa?"
"Saat aku menyatakan perasaanku, kau bilang kau tidak menyukaiku. Tapi kenapa kau berkata jika kau akan melakukannya? Apa maksudmu?"
Youngmin menunduk, "Aku hanya tidak bisa membohongi perasaanku. Kukira selama ini aku sudah berhasil mengubur dalam-dalam perasaan itu. Tapi dugaanku salah. Semakin aku menguburnya, semakin dalam perasaanku kepadamu. Jeongmal mianhae.."
Raut wajah Bora seketika berubah. Ia berjalan mendekati Youngmin lalu memeluknya.
"Jangan salahkan aku kalau aku tidak bisa menjadi dewasa."
"Heh?"
"Aku mau menjadi Eonni yang seperti anak kecil. Yang selalu membuat ulah. Agar kau selalu bisa menjagaku. Agar kau selalu bisa memarahiku lagi. Dan mengajarkanku tentang banyak hal yang belum ku ketahui. Jadilah duniaku yang baru. Dan jadilah cintaku. Kau mau kan?"
Youngmin mengangguk lalu membalas pelukkan Bora.
"Saranghae.." Ucap Youngmin pelan.
"Aku ingin pulang sendiri!" Pintanya.
Youngmin berusaha menahan tangan Bora.
"Kau mau kemana?"
Bora berbalik lalu menatap Youngmin.
"Kubilang kan aku mau pulang sendiri! Kau tidak mengerti, eoh!?"
Youngmin membalas tatapan Bora. Ia meraih kedua lengan Bora dan mendekati tubuh Bora dengan tubuhnya.
"Jika kau menginginkan aku untuk mencintaimu.. Aku akan melakukannya. Cintailah aku sepertu apa yang kau tuturkan tadi. Cinta yang tulus. Menerima apa adanya."
Youngmin memeluk Bora. Ia memejamkan matanya. Berusaha masuk kedalam perasaan yang selama ini sudah ia kubur lama-lama. Tak terasa matanya mulai terasa basah. Setetes demi setetes air mata pun membasahi pipinya.
Dengan kasar, Bora merentangkan tangannya dan mendorong Youngmin.
"Kau kenapa?"
"Saat aku menyatakan perasaanku, kau bilang kau tidak menyukaiku. Tapi kenapa kau berkata jika kau akan melakukannya? Apa maksudmu?"
Youngmin menunduk, "Aku hanya tidak bisa membohongi perasaanku. Kukira selama ini aku sudah berhasil mengubur dalam-dalam perasaan itu. Tapi dugaanku salah. Semakin aku menguburnya, semakin dalam perasaanku kepadamu. Jeongmal mianhae.."
Raut wajah Bora seketika berubah. Ia berjalan mendekati Youngmin lalu memeluknya.
"Jangan salahkan aku kalau aku tidak bisa menjadi dewasa."
"Heh?"
"Aku mau menjadi Eonni yang seperti anak kecil. Yang selalu membuat ulah. Agar kau selalu bisa menjagaku. Agar kau selalu bisa memarahiku lagi. Dan mengajarkanku tentang banyak hal yang belum ku ketahui. Jadilah duniaku yang baru. Dan jadilah cintaku. Kau mau kan?"
Youngmin mengangguk lalu membalas pelukkan Bora.
"Saranghae.." Ucap Youngmin pelan.
Tak lama keduanya melepas pelukkannya. Mereka tersenyum. Penuh ketulusan.
Youngmin membungkukkan tubuhnya.
"Kaja, naiklah! Kakimu kan masih terluka. Pasti masih terasa sakit. Aku akan menggendongmu."
Bora mengangguk lalu menaiki punggung Youngmin.
"Kaja, naiklah! Kakimu kan masih terluka. Pasti masih terasa sakit. Aku akan menggendongmu."
Bora mengangguk lalu menaiki punggung Youngmin.
Youngmin melangkahkan kakinya lagi.
Langit yang tadinya berwarna biru muda kini merubah keindahan warnanya menjadi
warna oranye. Efek matahari tenggelam tepat disore hari.
"Kau bilang, kau mau menjadi anak kecil lagi? Hhh aku pasti akan susah
mengurusimu."
"Tak apa. Kan memang tugas seorang kekasih seperti itu."
"Geurae?"
"Lalu tugasmu sebagai seorang kekasih apa?"
"Tugasku hanya mencintai dan menyayangimu hehehe.."
"Curang.. Aku pun bisa jika hanya melakukan dua hal itu."
"Tak apa. Kan memang tugas seorang kekasih seperti itu."
"Geurae?"
"Lalu tugasmu sebagai seorang kekasih apa?"
"Tugasku hanya mencintai dan menyayangimu hehehe.."
"Curang.. Aku pun bisa jika hanya melakukan dua hal itu."
Aku terus berjalan menuju rumah Bora. Yang menjadi tujuan terakhir kami dalam
perjalanan kami di sore hari ini.
Seperti cintaku..
Aku terus melangkah maju ke depan. Menuju cintaku yang baru. Menuju masa
depanku.
Dan menuju tujuan terakhirku.
The
end..............
Hhuuuaaahhh..
Ini ff sumpah gaje banget deh ya >.<
Ide bikin ff ini tuh pas lagi denger lagunya Junggigo feat. Minwoo Boyfriend yang Too Good. Entah kenapa tuh ide langsung aja tiba-tiba muncul. Hmm tapi yasudahlah. Udah di tulis juga, udah dishare juga.
Ide bikin ff ini tuh pas lagi denger lagunya Junggigo feat. Minwoo Boyfriend yang Too Good. Entah kenapa tuh ide langsung aja tiba-tiba muncul. Hmm tapi yasudahlah. Udah di tulis juga, udah dishare juga.
JEONGMAL
MIANHAE! KALO CERITANYA GAK JELAS >.< *CAPSLOCK JEBOL*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar