Selasa, 16 September 2014

[FF] Jangan Ambil Hyung ku! Part 3

Jangan Ambil Hyung ku! Part 3

Author POV

   Suara teriakkan itu begitu keras. Hingga membuat Donghyun, Hyunseong dan Jeongmin terfokus dengan suara yang mereka dengar. Mereka terkekeh. Lalu saling bertatapan.
   "Kwangmin-ah.."
   Ketiganya berlari menuju sumber suara. Yang terletak di kamar mandi disamping dapur. Masih terlihat dari ruang tengah.

   "Kwangmin-ah.. Buka pintunya!! Kwangmin-ah.." Donghyun mengetuk pintu itu dengan kencang.
   "Kwangmin-ah!! Neo gwaenchanayo!?" Tanya Hyunseong.
   Mereka bertiga saling bertatapan lagi.

   Terpaksa Donghyun mendobrak pintu kamar mandi. Matanya terbelalak saat mendapati Kwangmin yang tergeletak dilantai sambil meringis kesakitan.

   Donghyun dan Hyunseong memapah Kwangmin ke kamarnya. Mereka membaringkan Kwangmin ke ranjang Hyunseong.
   "Cepat ambil kotak obat!" Pinta Donghyun.
   Jeongmin mengangguk lalu bergegas pergi.

   Tak lama, Jeongmin kembali dengan membawa kotak obat dan memberikannya kepada Donghyun.
   Dengan penuh perasaan, Donghyun mengobati luka ditubuh Kwangmin.
   "Bagaimana kau bisa seperti ini?" Tanya Donghyun dengan lembut
   "Aku terpeleset. Lantainya licin."
   "Kau kurang berhati-hati Dongsaeng." Tutur Jeongmin.
   "Apa Youngmin hyung sudah pulang?"
   Hyunseong menggelengkan kepalanya.
   "Aku ingin Youngmin hyung ada disini!!" Rengek Kwangmin.
   Jeongmin menepuk keningnya.
   "Sifat cengengnya mulai keluar." Bisik Jeongmin ke telinga Hyunseong
   "Sudahlah.. Biarkan saja. Dia kan baru saja mengalami kecelakaan. Meskipun hanya kecelakaan kecil. Jadi wajar saja jika dia manja seperti itu." Balas berbisik Hyunseong. "Aku akan menghubungi hyungmu."
   Hyunseong berdiri dan mengambil ponselnya. Ia mencoba menghubungi ponsel Youngmin. Beberapa kali ia mencobanya. Namun sampai pada yang kelima kali, ia pasrah dan menaruh ponsel nya dimeja.
   "Ponselnya mati."
   "Coba hubungi ponselnya Minwoo saja!" Pinta Jeongmin
   "Kau saja." Ujar Hyunseong yang membuat Jeongmin cemberut.
   Sesuai yang disuruh oleh Hyunseong, Jeongmin mencoba menghubungi ponsel Minwoo. Sama seperti Hyunseong. Ia kembali menaruh ponselnya.
   "Tak ada jawaban."
   "Sebaiknya kau istirahat saja. Sebentar lagi hyung mu pasti pulang. Aku akan mencoba menghubunginya lagi nanti." Ujar Donghyun dengan lembut.
   Kwangmin meringkuk sambil memeluk boneka Pikachu kesayangannya lalu memejamkan mata.

   Sore menjelang. Tepat pada pukul 15:00, Youngmin dan Minwoo pulang.
   Hyunseong membuka pintu yang baru saja diketuk oleh salah satu dari mereka.
   "Dari mana saja kalian? Sudah berkali-kali ku hubungi ponsel kalian, tapi sama sekali tak ada jawaban." Tutur Hyunseong
   "Ah, mianhae. Ponselku mati. Aku lupa mencharger nya tadi pagi."
   "Aku juga minta maaf hyung. Aku membiarkan ponselku berada didalam tas. Dan aku sama sekali tidak menyentuhnya saat kami pergi."
   "Memangnya ada apa?" Tanya Youngmin penasaran
   "Adik kembarmu jatuh dikamar mandi."
   "Mworago?" Youngmin terkejut, jantungnnya berdetak kencang, "Dimana dia sekarang?"
   "Dikamar. Sedang tidur."
   Youngmin dan Minwoo bergegas ke kamar Kwangmin. Diikuti Hyunseong dari belakang setelah ia menutup pintu depan.

   "Kwangmin-ah.." Gumam Youngmin sambil mengelus kepala adik kembarnya, "Bagaimana bisa dia terjatuh?"
   "Dia bilang lantainya licin. Jadi ia terpeleset dan terjatuh."
   "Lalu, apa dia baik-baik saja? Kenapa kalian tidak membawanya ke RS?" Tatap Youngmin ke arah tiga hyung nya dengan perasaan khawatir
   "Dia baik-baik saja. Hanya luka kecil. Dan aku sudah mengobati luka-lukanya. Ku kira tidak ada yang perlu dikhawatirkan."
   Youngmin kembali mengalihkan pandangannya ke arah Kwangmin.

   Kwangmin terbangun dimalam hari. Saat semuanya sedang bersiap untuk makan malam.
   "Kwangmin-ah.. Kau sudah bangun. Bagaimana keadaanmu?" Tanya Youngmin yang baru saja masuk
   "Kau masih mempedulikanku?" Jawab Kwangmin ketus.
   Youngmin mengerutkan keningnya.
   "Maksudmu apa berbicara seperti itu?"
   "Kau jahat!"
   Mata Youngmin terbelalak. Ia tidak dapat mencerna perkataan Kwangmin. Perkataan itu seperti busur yang dipanahkan tepat kedadanya.

   Teriakan itu membuat ke empat member Boyfriend lainnya terkejut. Mereka mengurungkan niatnya untuk makan dan bergegas pergi menuju kamar Kwangmin.

   "Kau baru mempedulikanku setelah aku mengalami kecelakaan seperti ini. Kemana saja kau sebelum aku seperti ini, eoh?"
   "A-apa yang kau katakan? Aku sama sekali tidak mengerti!?"
   Kwangmin tak mampu membendung air matanya yang langsung jatuh membasahi pipinya.
   "Kau tidak pernah mempedulikanku! Kau selalu mempedulikan Minwoo. Kau selalu memperhatikannya seolah-olah Minwoo adalah adikmu! Kau tidak pernah mengerti tentang perasaanku! Kau pikir aku baik-baik saja saat kau selalu berdua dengan Minwoo!? Ani!"
   "K-kwangmin-ah.." Minwoo tersentak
   "Aku selalu mengharapkan seluruh perhatianmu! Seluruh kasih sayangmu! Tapi kau justru terus mengabaianku!"
   Kwangmin membuka selimutnya lalu bangkit dari atas ranjang dan pergi.

   "Kwangmin-ah, kau mau kemana?" Teriak Hyunseong.

    Youngmin menunduk. Tak lama ia bangkit dan berlari mengejar Kwangmin. Diikuti ke empat member Boyfriend lainnya.

   Kwangmin terus berlari. Tanpa arah. Tanpa tujuan. Dan tanpa teman.
   Ia sudah mengeluarkan seluruh perasaannya kepada Youngmin, yang selama ini hanya ia pendam didalam hatinya. Kini ia sudah meluapkannya. Dengan amarah yang tak terkendali.

   Sampai diperempatan jalan, Kwangmin menghentikan langkahnya. Jalanan nampak lengang.

   "Aaaarrrrggghhhh..." Teriak Kwangmin. Ia terus menangis.

  Nafas Youngmin terengah-engah. Ia menghentikan langkahnya saat menemukan Kwangmin tak jauh dari hadapannya.

   Sebuah cahaya terang mengalihkan pandangan Kwangmin. Ia berusaha menutupi cahaya yang membuat matanya silau itu.

   Seketika mata Youngmin terbelalak.
   "Kwangmin-ah.."
   Youngmin berusaha berlari dengan sisa-sisa tenaga yang ada.

   Tiiiiiiiiiiiiiiinnnnn....
   Cahaya itu semakin mendekat. Bunyi klakson meraung keras tepat dihadapan dua anak kembar itu.

   Youngmin memeluk Kwangmin dan mendorongnya kesisi jalan. Sementara mobil itu terus melaju dengan cepat.

   Kwangmin masih menangis. Sementara Youngmin masih memeluknya dengan perasaan khawatir. Ia mengatur nafasnya sembari mengulurkan pelukkannya.
   "Neo gwaenchanayo Dongsaeng?"
   Youngmin memegang rahang Kwangmin dengan kuat sambil menatapnya.
   Kwangmin membalas tatapan hyung nya.
   "Aku menyayangimu hyung!! Aku tidak ingin kehilanganmu!! Aku hanya ingin kau peduli padaku!!"

   Donghyun, Hyunseong Jeongmin dan Minwoo terengah-engah, berlari mengejar Youngmin dan Kwangmin. Mereka mengatur nafas ketika sampai dihadapan anak kembar itu.

   "Kalian tidak apa-apa?" Tanya Hyunseong khawatir.
   Youngmin dan Kwangmin menoleh.
   "Gwaenchana hyung." Jawab Youngmin.
   Jeongmin mengelus-elus dadanya.
   "Syukurlah.."
   "Sebaiknya kita pulang. Kita bisa bicarakan tentang hal ini secara baik-baik di dorm." Ajak Donghyun bijak
   "Ani!" Tatap Kwangmin kepada Donghyun.

   Youngmin menatap Kwangmin dan menggenggam tangannya.
   "Tolong jelaskan padaku baik-baik. Kau kenapa? Apa yang membuatmu menjadi seperti ini? Saat di dorm, kau memberiku penjelasan dengan amarah. Aku tak dapat mencerna kata-katamu dengan baik."
   "Apa yang kau lakukan setiap saat kau bersamanya?" Kwangmin melirik sebentar ke arah Minwoo, "Kau selalu bersama dengannya setiap saat! Tidak kah kau mempunyai waktu untukku? Sedikit saja."
   "Kwangmin-ah.." Gumam Minwoo
   "Aku hanya ingin kau mempedulikanku! Aku hanya ingin kau memperhatikanku seperti kau memperhatikan Minwoo selama ini. Apa itu salah? Aku adik kembarmu, sementara Minwoo bukanlah adik kandungmu!" Tegas Kwangmin, "Apa kalian memiliki hubungan serius, eoh?"
   Pertanyaan Kwangmin membuat kelima member Boyfriend menganga dan saling bertatapan.
   "Mwoya? Apa yang akan terjadi jika Youngmin dan Minwoo memiliki hubungan khusus? Aigoo!! Memalukan!" Tutur Jeongmin
   "Aiishh.. Kau ini Hyung! Dengarkan aku dulu!" Tatap Youngmin pada Jeongmin.
   Youngmin melirik ke arah Minwoo yang menundukkan kepalanya. Ia sempat tersenyum kecil lalu mengangguk kepada Youngmin.
   "Kau salah paham!"
   "Apanya yang salah paham?" Teriak Kwangmin.
   Youngmin memegang lengan Kwangmin dengan kuat.
   "Pabo! Dengarkan aku dulu! Aku dengan Minwoo sama sekali tidak  memiliki hubungan khusus seperti apa yang kau tuduhkan itu! Hhh.." Youngmin mendesah, "Dia sedang menyukai seorang yeoja. Dan dia bingung harus bercerita kepada siapa. Dan dia lebih memilih untuk bercerita kepadaku."
   Donghyun, Hyunseong, Jeongmin dan Kwangmin menatap Minwoo yang tertunduk malu.
   "Kau tau!? Dia tidak bisa tidur hanya karena memikirkan yeoja itu. Sampai dia tidak nafsu makan karena ia gelisah. Maka dari itu aku selalu membantunya agar ia tidak seperti itu lagi. Bayangkan apa yang terjadi dengan Boyfriend jika maknae nya selalu tidak bisa tidur disetiap malam dan tidak nafsu makan setiap harinya!?" Tutur Youngmin, "Minwoo meminta bantuanku untuk mendekatkannya dengan yeoja itu. Karena kalian tau kalau Minwoo hanya bercerita semuanya tentang yeoja itu kepadaku. Itulah alasannya kenapa aku dan Minwoo selalu bersama."
   Kwangmin mulai berhenti menangis. Ia menganga mendengarkan penuturan dari Hyung nya.
   "Jadi, kau tidak perlu khawatir. Aku akan tetap menjadi Hyung mu. Tetap menjadi kembaranmu. Aku tidak akan kemana-mana Dongsaeng.." Youngmin tersenyum sambil mengusap-usap kepala Kwangmin.

   Kwangmin menundukkan kepalanya. Ia sudah salah menilai Hyung nya, juga Minwoo.
   "Jeongmal mianhae.. Aku hanya tidak ingin kau diambil oleh Minwoo."
   "Hahahahahaha..." Donghyun, Hyunseong Jeonnmin dan Minwoo tertawa. Hal itu membuat wajah Kwangmin memerah.
   "Kau ini Dongsaeng.. Ada-ada saja. Hahaha.." Sahut Jeongmin
   "Uuuhhh jangan mentertawakanku seperti itu!!"
   Youngmin tertawa kecil.
   "Kaja!" Ia mengulurkan kedua tangannya dihadapan Kwangmin. "Kau kan masih sakit. Jadi biar aku gendong kau hingga dorm."
   Kwangmin mengangguk lalu menaiki punggung Youngmin yang sebelumnya sudah berbalik badan.
   "Baiklah, semuanya sudah jelas. Aku juga baru mengetahui kalau Minwoo sedang menyukai seorang yeoja. Tapi tak apa. Kita juga tidak bisa menyalahkan Minwoo atas kejadian ini." Donghyun tersenyum.
   Hyunseong mengangguk, "Sebaiknya kita jadikan kejadian ini sebagai pembelajaran kita untuk kedepannya."
   Youngmin mengangguk diikuti yang lainnya.

   "Minwoo-ya.. Jeongmal mianhae.. Aku sudah salah sangka kepadamu."

   Minwoo mengangguk, "Gwaenchana." Jawab Minwoo sambil tersenyum.

   "Kaja! Kita pulang! Aku sudah lapar!!" Teriak Jeongmin sembari mengulurkan kedua tangannya ke atas. Semuanya mengangguk.

   "Hyung.. Saranghaeyo.." Ucap Kwangmin ditengah perjalan mereka menuju dorm.
   "Nado saranghaeyo Dongsaeng. Mianhaeyo. Aku sudah salah padamu. Aku tidak tau kalau kau memintaku untuk selalu memperhatikanmu. Lain kali, kau bilang saja padaku dengan baik-baik. Yaksok?"
  Kwangmin mengangguk, "Nado mianahe. Aku juga sudah salah menilaimu dan Minwoo. Yaksokhae! Aku tidak akan seperti itu lagi."
   "Itu baru adik kembarku!"
   Kwangmin mengeratkan rangkulannya dari belakang sembari tersenyum.

The end.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Strength

My Strength