Sabtu, 13 September 2014

[FF] Jangan Ambil Hyung ku!



 Title: Jangan Ambil Hyung ku!
Author: Han Rae Hwa

Rating: T
Genre: Brotership
Main Cast:
- Jo Kwangmin 'Boyfriend' as Kwangmin
- Jo Youngmin 'Boyfriend' as Youngmin
- No Minwoo 'Boyfriend' as Minwoo
Other cast:
- Kim Donghyun 'Boyfriend' as Donghyun
- Shim Hyunseong 'Boyfriend' as Hyunseong
- Lee Jeongmin 'Boyfriend' as Jeongmin


[FF] Jangan Ambil Hyung ku! Part 1

Kwangmin POV

     Belakangan ini Youngmin hyung terlihat sering bersama dengan Minwoo. Entah hanya mengobrol biasa atau bahkan sering pergi bersama. Ya, hanya berdua. Seperti sekarang ini. Mereka tengah asik bermain game diruang tengah. Percaya atau tidak, aku terus memperhatikan mereka sejak dari lima belas menit yang lalu. Dan mereka sama sekali tidak menyadari hal itu.
 
    Donghyun hyung menghampiri kami. Aku sedikit menggeser tubuhku agar ia bisa duduk disampingku.
    "Kau nampak murung. Ada apa Dongsaeng?"
    "Gwaenchana." Jawabku sembari mengalihkan pandangan.
    "Ah, Kwangmin-ah.. Nanti malam, aku tidur ditempat tidurmu ya!? Ada yang ingin kuceritakan pada hyungmu!"
    "Mwoya?" Perkataan Minwoo barusan membuatku terkejut, "Tak bisakah kau bercerita sekarang? Kenapa harus bertukar tempat tidur!?"
    "Hanya malam ini saja. Aku tidak bisa jika bercerita sekarang. Aku malu." Minwoo sedikit menunduk, "Kwangmin-ah.. Kau mau kan?" Pintanya memelas.
Sungguh aku tidak tega jika ia sudah memintaku dengan memelas seperti itu.
    "Hhh.. Baiklah. Hanya malam ini saja. Ne!?"
    "Ne. Gomawo Kwangmin-ah.." Ucap Minwoo dengan wajah berseri. Tangannya menepuk pundak Youngmin lalu memandangnya. Aku benci pandangan mata itu.

    Aku kembali ke kamarku. Donghyun memperhatikanku dari belakang. Sementara Youngmin dan Minwoo meneruskan bermain game nya.

Saat menjelang malam..
    Aku mengkerjap-kerjapkan mataku yang masih terasa mengantuk. Sembari berjalan ke dapur, aku mencium aroma wangi makanan dari meja makan. Kebetulan sebentar lagi waktunya makan malam.

   
"Waahh makannya enak sekali." Ucap Minwoo yang baru saja datang lalu duduk dikursi yang biasa ia duduki.

   
Aku menyusulnya dan duduk dikursi yang ada dihadapannya.
    "Minwoo-ya.. Aku sudah menyiapkan makan malam untukmu."
    Youngmin memberikan sepiring makanan lezat ke hadapan Minwoo. Sepertinya itu makanan kesukaan Minwoo.
    "Waahh gomawo hyung."
    "Untukku mana? Kau tidak menyiapkan untukku, eoh!?" Gerutuku
    "Donghyun hyung sudah menyiapkannya untukmu. Tunggu saja. Sebentar lagi makananmu akan disajikan."    Mwoya? Ige mwoya? Hyung ku sendiri lebih memperhatikan Minwoo dibandingkan aku!? Hyung ku menyiapkan makanan untuk Minwoo, sementara aku!? Yang menyiapkan makanan untukku justru Donghyun hyung. Aku mulai kesal.
    Aku bangkit dan meninggalkan ruang makan.
    "Kau mau kemana Dongsaeng? Makananmu sudah siap." Ujar Donghyun hyung
    "Aku tidak selera makan!" Tuturku dan berlalu ke kamar.
    Terlihat Hyunseong hyung dan Jeongmin hyung yang memperhatikanku.
    "Dia kenapa?" Tanya Hyunseong hyung
    "Molla." Jawab Minwoo dengan menggidikkan kedua bahunya.
    "Aku kesaaal...."
    Kupukul beberapa kali boneka pikachuku yang berada di tempat tidur.
    "Kwangmin-ah.. Semuanya menunggumu untuk makan malam. Ayo cepat keluar!" Panggil Minwoo dari luar
    "Tidak mau!"
    "Kau ini kenapa sih? Ayo keluar! Nanti aku bisa dimarahi Donghyun hyung jika aku tidak berhasil membujukmu untuk keluar dan makan malam."
    "Lantas, aku peduli!? Sana pergi!" Usirku agak kasar.
    Tak lama, Donghyun hyung akhirnya turun tangan. Ia masuk kedalam kamarku dan duduk disisi tempat tidur.
    "Kau ini kenapa? Ayo makan! Jika kau tidak makan, nanti kau bisa sakit."
    "Aku tak peduli!"
    "Hhh.." Donghyun hyung mendesah, lalu keluar.
    Sepertinya ia merasa kecewa dengan sikapku.
    Aku membaringkan tubuhku ditempat tidur. Hingga kurang lebih sepuluh menit, Donghyun hyung kembali dan membawa beberapa makanan disebuah nampan. Ia menaruhnya diatas tempat tidurku.    "Ayo makan. Jika kau tidak mau makan diruang makan, untuk kali ini aku membebaskanmu untuk makan disini."
    Aku bangkit. Masih memeluk boneka Pikachu kesayanganku.
    Perlahan, aku mulai memakan hidangan makan malam yang disiapkan Donghyun hyung.
    "Kau ini kenapa? Apa kau ada masalah? Kau bisa bercerita padaku."
    Aku hanya menggeleng.
    "Yasudah kalau kau tidak ingin menceritakannya padaku. Tapi kau harus menghabiskan makan malamnya!" Donghyun hyung menepuk pundakku pelan
    "Apa kau tidak makan hyung?"
    "Kau makan duluan saja. Aku akan memprioritaskanmu terlebih dahulu."
    "Seharusnya yang berkata seperti itu adalah Youngmin hyung." Ujarku dengan mulut yang penuh dengan makanan.
    "Mwo?"
    Donghyun hyung memandangku. Dan aku menyadarinya.
    "Ah, lupakan saja perkataanku barusan."
    Selang lima belas menit, aku sudah menghabiskan makan malamku. Dan aku membantu Donghyun hyung membereskan beberapa piring bekas makan malamku dan membawanya ke dapur.
    "Biar aku yang mencucui semuanya." Kataku bersuka rela.
    Aku melirik sebentar ke arah Youngmin dan Minwoo. Pemandangan yang menurutku tidak enak, dan itu membuatku membuyarkan pikiranku.

Prranng...
    Aku tak sengaja menjatuhkan salah satu piring yang sedang kucuci hingga pecah. Semua pandangan tertuju ke arahku.
    "Jeongmal mianhae." Ujarku dengan rasa bersalah
    "Biar kubantu." Ucap Hyunseong hyung yang dengan sigap langsung membantuku untuk mengumpulkan serpihan beling yang berserakan. Donghyun hyung pun membantuku.
    "Sebaiknya kau istirahat saja. Malam ini kau akan bertukar tempat tidur kan, bersama Minwoo? Pergilah ke kamarku."
    "Aku benar-benar minta maaf hyung. Niatku hanya ingin membantu. Tapi ternyata aku malah membuat kacau."
    "Tak apa. Aku tau kau tidak sengaja. Cepat pergi ke kamar. Aku akan menyelesaikan pekerjaanmu."
    "Gamsahamnida hyung. Mianhae, aku telah banyak merepotkanmu."
    Donghyun hyung mengangguk dengan senyuman yang tak pernah lepas dari wajah tampannya.
    Aku mencuci tanganku lalu bergegas pergi meninggalkan dapur, yang letaknya berdekatan dengan ruang tengah. Bahkan sangat terlihat jelas dari ruang tamu. Karena dari awal kami memang membiarkan dapur itu menjadi sebuah ruang terbuka.
    Aku melewati Youngmin, Minwoo dan Jeongmin yang sedang bersantai diruang tengah.    "Neo gwaenchanayo Kwangmin-ah?" Tanya Jeongmin
    "Gwaenchana." Jawabku singkat tanpa menoleh. Aku bergegas pergi ke kamar untuk mengambil boneka Pikachu kesayanganku, lalu pergi ke kamar Donghyun hyung.
    Aku duduk ditepi tempat tidur Jeongmin. Keraguan muncul di benakku. Aku melirik ke arah tempat tidur Minwoo yang berada ditingkatan atas.
    Aku tak beranjak dari tempatku dan tetap duduk terdiam. Kuputuskan untuk menunggu hingga Donghyun hyung dan jeongmin hyung datang.    Mataku sudah mulai sayu. Sudah beberapa kali aku menguap. Namun aku bersikeras untuk tetap menunggu mereka.
    "Kwangmin-ah.. Kenapa kau ada disini?" Tanya Jeongmin hyung
    "Malam ini ia bertukar tempat tidur dengan Minwoo. Jadi biarkan dia tidur disini." Jawab Donghyun hyung.
    "Ah, geurae.. Baiklah." Jeongmin hyung merebahkan tubuhnya ditempat tidur. Tepat di belakang tubuhku.
    "Istirahatlah Kwangie."
    "Hyung.." Panggilku saat Donghyun hyung hendak menaiki tempat tidurnya, "Boleh tidak, aku tidur di tempat tidurmu? Mhh.. Aku tidak bisa tidur diranjang atas." Ujarku beralasan.
    Ia tersenyum. Sangat tulus.
    "Baiklah. Kau bisa tidur diranjangku. Aku akan tidur diranjang Minwoo."
    Donghyun hyung menaiki tangga dan membaringkan tubuhya di ranjang Minwoo. Ia menutupi sebagian tubuhnya dengan selimut. Aku pun melakukan hal yang sama.
    "Hyung.. Apa kau sudah tidur?"    "Belum. Ada apa? Kau ingin menceritakan sesuatu padaku?"
    "Ani. Jeongmal mianhae. Aku sudah terlalu banyak merepotkanmu ya? Aku ini memang Dongsaeng yang tidak tau diri."
    "Kau tak boleh berbicara seperti itu! Kita semua adalah keluarga. Kau mengetahui hal itu kan!? Jangan pernah sungkan padaku selagi aku bisa membantumu dan juga yang lainnya. Lagi pula aku kan leader. Member tertua di Boyfriend. Dan semua yang sudah kulakukan adalah kewajibanku juga tanggung jawabku."
    "Kalau begitu, terima kasih banyak karena kau telah menjaga dan membantuku dengan baik. Terima kasih karena kau telah menjadi hyungku."
    "Cheonmaneyo. Tidurlah! Jaljayo Kwangie.."
    "Jaljayo hyung.."
    Aku mulai memejamkan mataku.

***

TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Strength

My Strength