Sabtu, 30 Agustus 2014
Jumat, 29 Agustus 2014
Kamis, 28 Agustus 2014
[FF] How Many Times part 9
Note: Maaf kalo banyak typo yang bertebaran atau mungkin jalan ceritanya gak jelas dan ngebingungin ;;) *kecup basah* Youngpooh hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna :P
Happy reading Chingu-deul ^^
How Many Times part 9
Youngmin POV
Aku bahagia melihat adik kembarku bahagia. Bersama cintanya. Walaupun sebenarnya masih ada perasaan yang mengganjal dihatiku. Perasaan yang membuat hatiku terasa pilu. Dan membuat dadaku menjadi sesak. Tapi kebahagiaan mereka mampu menutupi perasaan itu.
Aku rasa Kwangmin pantas mendapatkan ini semua. Dan aku sudah berhasil membalas semua kesalahanku pada Kwangmin Kesalahanku atas sikap kasarku selama ini.
Eomma dan Appa menghampiriku sembari menyunggingkan senyuman mereka. Eomma mengelus kepalaku sementara Appa menepuk pundakku pelan.
Kami semua segera kembali ke gedung perlombaan untuk mengetahui siapa pemenang dari perlombaan dance tahun ini. Kami tidak terlalu menghatapkan hadiahnya, melainkan kami ingin menjadi yang terbaik dan mampu menunjukkan bakat kami dibidang dance.
Pengumuman akan segera diumumkan. Kami semua berpegangan tangan sembari berdoa dalam hati. Tak sampai lima belas menit, kedua MC tersebut mengumumkan pemenangnya. Dari mulai urutan ketiga hingga ke urutan pertama. Dan dengan bangga, nama The Boys berada di urutan pertama. Ya, The Boys mampu memenangkan perlombaan tahun ini. Tentu saja kami sangat bangga atas prestasi yang kami raih ini.
***
Hari-hari selanjutnya berjalan seperti biasa. Ah, ani.. Bukan hari-hari biasa dimana aku hanya berdua dengan Kwangmin dirumah, lalu aku sering bersikap kasar padanya. Bukan yang itu! Melainkan kami menjadi keluarga yang utuh kembali seperti dulu saat Eomma dan Appa belum memutuskan untuk mengembangkan bisnisnya di Jepang. Kami berempat lebih sering menghabiskan waktu bersama dirumah.
"Youngmin-ah.. Kwangmin-ah.. Cepat turun lalu sarapan! Nanti kalian bisa telat!"
"Ne Eomma.." Sahut kami berdua hampir bersamaan.
Setelah sarapan, kami berpamitan untuk berangkat ke sekolah. Tidak seperti biasa, saat kami berangkat ke sekolah berdua. Appa bersedia mengantarkan kami ke sekolah dengan mobilnya.
Kami berdua berpamitan dengan Appa, lalu menyambar pintu gerbang sekolah dan masuk kedalamnya.
"Dongsaeng.. Kau kan pernah bilang, jika kau memiliki banyak waktu bersamaku, kau ingin menyanyikanku sebuah lagu. Geuraeyo?" Gumamku disela-sela makan siang
"Kau tau dari mana, eoh?"
"Aku sudah membaca semuanya. Semua perasaanmu yang kau curahkan disebuah buku catatan dengan cover Pikachu. Dan ada selembar foto kita berdua di cover buku itu."
"Jinjja? Kau sudah membacanya?" Tanya Kwangmin dengan mata yang membulat.
Aku mengangguk.
"Ah, ne.. Baiklah, aku akan menyanyikannya tapi tidak sekarang dan tidak disini!"
"Lalu dimana?"
"Nanti saja kalau dirumah. Aku malu Hyung, jika harus bernyanyi disini."
"Hahaha kau ini Dongsaeng.." Aku sempat mengusap kepalanya sambil tersenyum lalu melanjutkan makan siang kami.
***
"Hyung.. Hyung.." Panggil Kwangmin saat sedang melihat pengisi acara dipentas seni kali ini. Beberapa kali Kwangmin menyenggol lenganku dengan pelan.
"Waeyo?"
Kwangmin menunjuk ke arah yeoja yang sedang menyanyi di atas panggung.
Lihat. Yeoja itu sangat cantik. Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya. Apa dia murid baru disini!?"
"Kau ini.. Kau kan sudah punya Hyojin. Masih saja melirik yeoja lain."
"Ani! Bukan begitu maksudku. Sepertinya dia cocok denganmu."
"Mworago?"
"Kau ini ada-ada saja. Kaja!"
Saat kuperhatikan, ternyata yeoja itu sangat manis. Bahkan mengalahkan Hyojin. Suaranya pun sangat merdu. Ah, aku ini bicara apa sih!?
Karena bosan, aku agak menjauh dari panggung. Kubiarkan Kwangmin tetap menikmatinya sendiri.
Brukk..
"Ah, mianhaeyo.. Aku tidak melihat ada kau dihadapanku."
"Ah.. Ne, gwaenchana. Kau yang tadi menyanyi di panggung kan!? Kau murid baru ya? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya."
"Ne. Joneun Chorong imnida.." Yeoja itu mengulurkan tangannya
"Ah, joneun Youngmin imnida." Aku menyalami tangannya yang halus.
Senyumnya sangat manis. Aku sempat terpaku memperhatikannya. Dan akhirnya kami terdiam.
"Mmhh.. Maukah kau mengobrol bersamaku ditaman?"
Chorong mengangguk sembari tersenyum. Ia mengikuti langkahku tepat disisi kiriku menuju taman.
"Suaramu sangat indah Chorong.." Ucapku saat diperjalanan menuju taman
"Jinjja?"
"Ne.."
Kami pun melanjutkan obrolan kami ditaman. Berdua. Ternyata Chorong yeoja yang ramah dan menyenangkan. Walaupun Chorong agak pemalu. Tapi ku pikir wajar jika ia bersikap seperti itu, mengingat kami baru saja pertama kali bertemu.
Aku sempat melihat Kwangmin tak jauh dari tempatku dan Chorong duduk. Ia mencoba mengedipkan sebelah matanya namun tidak berhasil. Aku sempat tertawa kecil saat melihatnya. Terlihat Hyojin tersenyum ke arahku. Aku membalas senyumannya lalu mengedipkan sebelah mataku ke arah mereka tanpa sepengetahuan Chorong. Lalu aku kembali melanjutkan obrolanku dengan Chorong.
***
Sesuai janjinya, Kwangmin menyanyikan sebuah lagu milik Sandeul dan Gongchan B1A4 yang berjudul Too Much. Aku senang Kwangmin bisa mengutarakan perasaannya langsung didepanku meskipun lewat sebuah lagu. Aku tidak menyangka kalau Kwangmin bisa bernyanyi. Walau ada beberapa nada nya yang tidak nyambung. Tapi aku bisa memakluminya.
Aku janji, aku akan menjadi kakak kembar yang baik untuk adik kembarku dan aku tidak akan menyia-nyiakan nya lagi seperti sebelumnya. Karena Kwangmin sangatlah berarti dihidupku.
Mengenai Hyojin.. Semenjak mereka memutuskan untuk berpacaran, aku dituntut untuk menghapus semua perasaanku kepada Hyojin. Aku tidak ingin mengganggu atau bahkan merusak hubungan mereka. Setelah itu, aku mencoba untuk melupakan Hyojin dan berusaha membuka hatiku untuk yeoja lain. Selang beberapa waktu, aku telah menemukan penggantinya. Seorang yeoja yang tak kalah baik dan juga cantik dari Hyojin. Chorong. Dia mampu membuatku melupakan segala tentang Hyojin dari pikiranku dan juga hatiku. Dan Chorong telah berhasil memikat hatiku.
Mengenai Kwangmin.. Dia tetaplah adik kembarku. Sampai kapanpun tetap menjadi adik kembarku. Jadi aku harus tetap selalu menjaganya hingga kapanpun.
Aku mencintaimu Dongsaeng. Sangat mencintaimu Jo Kwangmin.
The end...........................
[FF] Last Love part 3
"Hyeonji-ya. Waeyo?"
"Apa kau tau kemana Youngmin? Tiga hari dia tidak masuk sekolah, dan sama sekali tidak ada kabar. Dia juga tidak pernah menghubungiku lagi. Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?"
Minwoo kelihatan gugup. Bahkan Ia tidak berani menatap mataku.
"Waeyo Minwoo-ya? Apa benar, kau menyembunyikan sesuatu padaku? Marhaebwa!"
"A-ani. Aku tidak tau kenapa Youngmin tidak masuk sekolah tiga hari ini. Sudah ya, aku ada keperluan!" Minwoo berlalu dariku tanpa memberikan penjelasan tentang Youngmin. Aku kecewa. Sangat kecewa. Tapi aku yakin dia menyembunyikan sesuatu dariku.
"Annyoenghaseyo. Mianhae Ahjumma, apa Youngmin ada dirumah?"
Seorang pembantu rumah tangga membuka pintu rumah Youngmin.
"Annyeonghaseyo. Mianhae, Youngmin dan orang tuanya sedang pergi. Mereka pergi dari tiga hari yang lalu. Apa ada yang bisa saya bantu?"
"Kalau boleh tau, mereka pergi kemana?"
"Mollayo. Mereka tak memberi tahu ku akan pergi kemana."
Jujur aku sangat kecewa mendengarnya, "Baiklah, gamsahamnida. Mianhae telah mengganggu waktumu."
"Cheonmaneyo.. Kau sama sekali tidak mengganggu waktuku."
"Kau tau? Seketika Youngmin berubah semenjak ia kenal denganmu. Dia menjadi kepribadian yang lebih penyabar dan tidak mudah terpancing emosi lagi. Yang perlu kau tau Hyeonji-ya, Youngmin menyayangimu. Maka dari itu dia selalu melindungi dan menjagamu."
"Donghyun benar Hyeonji.. Dulu Youngmin selalu mengeluh dengan penyakitnya, tapi sekarang Youngmin justru ingin cepat-cepat sembuh. Itu semua dia lakukan demi kau Hyeonji-ya.." Hyunseong menambahkan
"Penyakit?" Aku mengerutkan keningku
"Sekarang Youngmin sedang menjalani operasi penggantian salah satu ginjalnya yang sudah tidak berfungsi lagi." Donghyun memejamkan matanya sebentar "M-worago? Operasi penggantian ginjal? Kenapa dia tidak memberitahuku? Kenapa selama ini dia tidak pernah bilang padaku jika dia sakit ginjal?"
"Kami tidak tau mengapa Youngmin menutupinya darimu.." Hyunseong menjawab.
"Mungkin Youngmin tak ingin kau memikirkannya. Tapi selama ini dia sudah berjuang untuk melawan sakitnya, dan itu hanya demi kau. Kami berterima kasih banyak padamu Hyeonji-ya. Karenamu, Youngmin mau melakukan operasi. Sebelum dia bertemu denganmu, dia sama sekali tidak mau di operasi. Kami semua juga tidak tau kenapa alasannya.." Donghyun sedikit tersenyum.
"Ya ya.. Aku pernah dengar jika Youngmin ingin sekali bertemu dengan Kwangmin lagi. Mungkin itu sebabnya ia tidak ingin melakukan operasi." Ucap Hyunseong yang membuatku agak terkejut.
"Kabarku baik. Gomawo telah menyempatkan waktumu untuk kesini." Ahjumma mengelus kepalaku sembari tersenyum.
"Selama ini aku tidak pernah tau kalau Youngmin mempunyai penyakit separah ini.."
"Dia tidak ingin memberitahumu karena dia tidak mau terlihat lemah didepanmu. Dan Youngmin juga tidak ingin membuatmu terlihat khawatir dengan keadaannya."
"Aku sangat menyesal Ahjumma.. Mianhaeyo.. Jeongmal mianhae.." Aku menangis.
Ahjumma mengusap-usap pundakku lalu memelukku. Aku membalas pelukkannya.
"Sudahlah kau tak perlu menyesalinya. Yang terpenting sekarang, kau banyak berdoa saja untuk kesembuhan Youngmin." Ahjumma melepaskan pelukkannya.
Ahjumma mengangguk lalu kembali memelukku sebentar sebelum aku pergi.
'You’re My Lady.. You’re My Lady.. You’re My Lady.. With You..’
Aku membuka kedua kelopak mataku. Antara kaget dan tidak percaya, setangkai mawar putih sudah ada diatas piano, tepat dihadapanku. Ternyata Kwangmin benar-benar datang dan memberikan mawar ini untukku. Aku berjanji mulai dari sekarang, aku akan selalu menjaga Youngmin sesuai amanat dari Kwangmin. aku berjanji akan selalu membuatnya bahagia dan tidak akan pernah mengecewakannya.
"Hyeonji-ya!?"
"Bukankah tadi kau sudah kesini?" Tanya Jeongmin
"Ne.. Tadi memang aku kesini dan sekarang aku kembali lagi. Aku ingin memperdengarkan sesuatu kepada Youngmin." Aku mengangkat handphone ku
"Tapi bukankah Youngmin...."
Tanpa menunggu Jeongmin menyelesaikan kata-katanya, aku segera mendekati ranjang Youngmin lalu menyalakan rekaman suara yang ada di handphoneku. Aku menaruhnya disisi telinga kanan Youngmin. Donghyun dan Jeongmin terlihat bingung dan saling memandang satu sama lain.
Tak ada reaksi saat rekaman suara itu selesai kuputar. Aku mencobanya sekali lagi. Aku mencoba memejamkan mata sambil terus berdoa agar Youngmin sadar.
"Hey lihat, Youngmin meneteskan air matanya." Ucap Jeongmin
Aku membulatkan mataku, memastikan yang dikatakan oleh Jeongmin itu benar.
"Coba putar lagi rekaman suaranya Hyeonji-ya!" Donghyun memintaku. Hyunseong, Minwoo dan juga orang tua Youngmin kebingungan saat melihat kami sedang sibuk sendiri.
"Hey, ada apa? Tadi aku dengar Jeongmin seperti berteriak." Tanya Hyunseong panik
"Apa keadaan Youngmin semakin memburuk?" Ahjumma terlihat khawatir
"Tadi Hyeonji memperdengarkan rekaman suara piano yang ia mainkan ke telinga Youngmin. Memang, saat rekaman itu diputar sekali tidak ada reaksi, namun saat rekaman lagu itu diputar yang kedua kalinya, Youngmin meneteskan air matanya." Tutur Jeongmin
"Apakah itu suatu kemajuan?" tanya Minwoo dengan wajah polosnya.
Terlihat senyum diwajah Ahjumma dan Ahjussi merekah. Sekali lagi aku berdoa agar rekaman yang aku putar untuk yang ketiga kalinya Youngmin bisa sadar.
"Tak ada reaksi apa-apa." Minwoo memastikan.
Dengan perlahan Youngmin membuka kedua kelopak matanya. Matanya menyapu ke sekeliling ruangan.
"Eomma.. Appa.."
"Youngmin-ah.. K-kau sudah sadar!?" Ahjumma menangis haru melihat Youngmin
"Youngmin-ah.."
Semua member Boyfriend tersenyum. Diam-diam aku tak sadarkan diri. Tak ada yang tau jika aku pingsan, semua perhatian tertuju kepada Youngmin.
"Hyeonji mana?"
"Hey Hyeonji-ya, Youngmin sudah..." senyum Jeongmin menghilang saat melihatku pingsan, "Hey Hyeonji pingsan." Lanjutnya
"Hyeonji pingsan? Sejak kapan ia pingsan?"
"Tak ada yang mengetahuinya jika ia pingsan. Kita terlalu senang karena Youngmin sudah sadar dari koma nya."
"Annyeonghaseyo.." sapa seorang namja yang tersenyum kepadaku
"Y-Youngmin-ah.. Kau?"
Aku mencoba bangun tapi kepalaku justru tambah sakit.
"Jangan bangun dulu, kau kan masih sakit. Dua hari penuh kau tak sadarkan diri. Aku fikir koma ku pindah ke kau Hyeonji-ya.." Youngmin tertawa kecil,
"Gamsahamnida Hyeonji... Karena kau sudah membuatku sadar dari koma ku dengan rekaman suara piano itu. Permainan pianomu sangat indah.."
Aku menangis tersedu, "Mianhae Youngmin-ah, aku sudah membuatmu kecewa. Dan aku sudah berkali-kali menyakiti hati dan perasaanmu Youngmin, jeogmal mianhae.."
Youngmin memelukku, "Jangan khawatir, sebelum kau minta maaf, aku sudah memaafkanmu terlebih dahulu. Sampai kapanpun, aku akan selalu menyayangimu Hyeonji.."
"J-jinjja?"
"Tentu saja.." Youngmin mengusap kepalaku dengan lembut, "Aku berjanji akan selalu menjagamu Hyeonji-ya.."
"Aku juga Youngmin.."
"Mworago?"
"Aku juga berjanji akan selalu menjagamu. Dan aku akan selalu membahagiakanmu."
"Geuraeyo?"
"Ne.."
"Hmm.. Tadinya aku ingin ikut bersama Kwangmin ke surga. Namun, aku teringat dirimu. Makanya aku berusaha untuk kembali agar aku selalu bisa menjagamu seperti dulu."
"Jinjja? Jangan pernah tinggalkan aku lagi Youngmin oppa. Aku tidak akan sanggup jika harus kehilangan orang yang aku sayang untuk yang kedua kalinya.." Tidak terasa air mataku mengalir deras
"Aku janji untuk tidak akan meninggalkanmu lagi. Saraneghae.." Youngmin mengecup keningku, matanya terpejam.
Mataku ikut terpejam, "Saranghae Youngmin oppa.."
Rabu, 27 Agustus 2014
[FF] How Many Times part 8
Note: Maaf kalo banyak typo yang bertebaran atau mungkin jalan ceritanya gak jelas dan ngebingungin ;;) *kecup basah* Youngpooh hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna :P
Happy reading Chingu-deul ^^
How Many Times part 8
"Hyung.. Gomawo.." Gumam Kwangmin sambil tersenyum menoleh ke arah Youngmin
"Terimakasih untuk apa?" Tanya Youngmin yang sedang sibuk menyetir mobil
"Kau sangat baik padaku. Kau sudah membuatku bergabung dengan grup dance mu."
"Ahh, itu.. Mmhh.. Gwaenchana. Aku senang.."
"Aku sangat menyayangimu hyung.. Saranghaeyo.."
Kwangmin tersenyum sembari memeluk Youngmin.
"Hei, hentikan perbuatanmu Kwangmin-ah.. Aku sedang menyetir."
"Aku sangat menyayangimu Hyung.."
"Dongsaeng.. Hentikan.."
Youngmin yang sedang menyetir hilang keseimbangan lalu mobil yang ia kendarai oleng dan hampir menabrak trotoar. Dengan cepat, Youngmin mengerem mobilnya. Kwangmin pun segera melepas pelukannya.
Seketika mereka terdiam.
"Hahahahahaha...."
Bukannya panik, mereka justru tertawa terbahak-bahak.
"Kau ini Dongsaeng. Kau lihat kan akibatnya. Kita hampir menabrak trotoar."
"Hehehe jeongmal mianhaeyo.."
Kwangmin kembali memeluk Youngmin.
"Aku beruntung memiliki Hyung sepertimu."
Youngmin membalas pelukannya.
"Ne Dongsaeng.. Aku juga beruntung memiliki Dongsaeng sepertimu."
Perlahan Youngmin melepaskan pelukannya lalu kembali menyetir mobilnya.
Author POV end~
***
Kwangmin POV
Mulai hari ini, aku sudah bisa ikut latihan dance bersama grup dance baruku. Kata Youngmin, mereka menamai grup dance mereka dengan nama The Boys, karena ada arti tersendiri. Dan kupikir nama itu bagus. Aku sangat menyukainya.
Sepulang sekolah, tepatnya setelah makan siang, aku dan Youngmin segera ke tempat latihanThe Boys. Karena aku anggota baru di The Boys, aku harus berlatih dengan giat agar aku bisa menguasai setiap kpreografi untuk perlombaan nanti. Sungguh, aku sangat bahagia bisa menjadi bagian dari The Boys.
Ternyata semua member The Boys sangat baik kepadaku. Mereka sangat ramah.
Setelah semua member The Boys sudah datang, kami semua segera memulai latihannya. Tak lupa mereka memberi tahuku dan mengajarkanku tentang koreografi dan konsep nya seperti apa. Dan koreografinya sengaja mereka ciptakan sendiri. Aku sangat terpukau saat semua member memeprlihatka koreografinya kepadaku.
"Kira-kira seperti itu koreografinya. Hhhhh..." Gumam Youngmin sambil mengatur nafasnya
"Daebak!! Tapi.. Apa aku bisa menghapal koreografi kalian hanya dalam satu bulan?"
"Jika kau yakin, kau pasti bisa. Bahkan kau bisa menguasai lebih cepat jika kau terus berlatih dengan sungguh-sungguh." Ucap Donghyun.
Aku menautkan jari didaguku sembari berpikir sejenak.
"Hhmmm baiklah. Aku akan berusaha dan berlatih dengan sungguh-sungguh. Aku pasti bisa!!" Jawab ku dengan semangat yang menggebu-gebu.
Selesai pemanasan, aku mencoba gerakan demi gerakan. Walaupun agak sulit, tapi hari ini aku sudah bisa menguasai seperempat dari keseluruhan koreografinya. Berkali-kali aku menyunggingkan senyumku.
***
Satu bulan bukanlah waktu yang lama. Dan aku memanfaatkan waktu satu bulan ini dengan sangat baik. Aku mampu menguasai koreografi untuk perlombaan nanti. Dan aku hanya membutuhkan waktu tiga minggu lebih lima hari untuk benar-benar menguasainya. Donghyun hyung benar. Jika aku yakin dan mau berlatih dengan sungguh-sungguh, aku pasti bisa. Bahkan aku bisa menguasainya lebih cepat dari waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.
Selama satu bulan ini, sikap Youngmin yang dulu sering marah padaku kini sudah tidak lagi. Youngmin hyung ku yang dulu kembali. Yang selalu baik dan peduli padaku.
Dan dengan dukungan dari teman-teman satu grup dance di sekolahku, Hyojin juga Eomma dan Appa yang sudah kembali dari Jepang, aku mampu berdiri disini. Bersama semua member The Boys.
Kami menampilkan kemampuan dance kami dengan koreografi yang kami kuasai. Aku senang, aku bisa dance bersama Hyung ku.
Eomma, Appa,Hyojin dan teman-temanku yang lain menyambut kami saat kami selesai tampil. Youngmin merangkul pundakku sembari menoleh dan tersenyum ke arahku. Aku membalas senyumannya dan menghampiri mereka semua.
"Kami bangga pada kalian Youngmin, Kwangmin." Ucap Eomma
"Tapi kan kami belum tentu menang. Kenapa kalian bangga kepada kami?"
"Memangnya salah jika kami bangga pada kalian, walaupun kalian belum tentu menang?" Sahut Appa
"Ne Kwangmin-ah. Kami bangga karena kalian mampu mengikuti perlombaan dance besar ini. Dan kau Youngmin, kau sudah memenangkan perlombaan bersama grup dance Kwangmim disekolah kan!?"
Youngmin hyung tidak menjawab. Ia hanya tersenyum malu.
Sembari menunggu pengumuman, aku bersantai di taman. Sementara yang lain sedang mengisi perut mereka yang kelaparan.
"Kau disini Kwangmin-ah.."
"Ah, Hyojin-ah."
Hyojin menghampiriku dengan senyuman manisnya yang tak pernah lepas dari wajah cantiknya.
"Apa aku mengganggumu?"
"Ani. Waeyo?"
"Aku.. Aku.. Ingin bilang sesuatu padamu Kwangmin-ah.."
"Jinjja? Katakan saja."
Aku memperhatikan wajahnya yang semakin memerah merona. Dan Hyojin menjadi salah tingkah. Tiba-tiba ia menunduk lalu memejamkan matanya.
"Aku menyukaimu Kwangmin-ah.."
"Heh!?"
Pandangan mataku beralih ke arah pintu taman. Seorang namja sedang berdiri tegak sambil memperhatikan ke arah kami berdua.
Mataku seketika membulat. Jantungku berdetak lebih kencang dari sebelumnya. Aku bingung harus melakukan apa. Sementara Hyojin menatapku seakan menanti jawaban dariku.
Namja itu lalu berjalan dengan perlahan menghampiri kami. Aku memperhatikannya. Dan Hyojin ikut berpaling pandangan.
"Ternyata kalian disini. Aku mencari kalian.."
"W-wae.. Waeyo Hyung?" Tanyaku gugup
"Kenapa kau gugup seperti itu?"
"Ng.. A-ani.."
"Youngmin-ah.." Sapa Hyojin.
Terlihat dari mataku, binaran mata indah itu sedang menatap yeoja yang ada dihadapannya.
"S-sebaiknya aku pergi. Shillye hamnida.."
Baru dua kali aku melangkah, dari belakang ada yang menggenggam tanganku. Menahanku agar aku tidak pergi.
"Kau mau kemana? Aku ingin bicara pada kalian berdua." Ucap Youngmin hyung dengan nada tegas.
Glek... Jantungku semakin berdetak kencang. Ingin rasanya aku langsung pergi dari sini dan menghilangkan jejakku. Tapi Youngmin tetap menahanku. Ia menarikku dari belakang dan menghadapkanku tepat didepan Hyojin.
Youngmin menyunggingkan senyumannya. Ia meraih salah satu tanganku dan salah satu tangan Hyojin lalu menyatukannya.
"Heh!? A-apa yang kau lakukan Hyung?" Tanyaku heran
"Bersatulah.. Aku tau kalian saling mencintai."
"Mworago?" Tanyaku lagi
"Sudahlah Dongsaeng.. Kau tidak perlu menyembunyikan perasaanmu. Aku sudah tau walaupun kau tidak pernah memberitahumu. Tentang perasaanmu yang sesungguhnya."
"M-mwoya? Aku tidak mengerti Hyung.."
"Hyojin mencintaimu. Dan kau pun mencintainya. Tatap matanya Dongsaeng.. Hyojin sudah lama menyukaimu. Dan ku kira kau pun begitu. Jadi, tunggu apa lagi. Satukanlah cinta kalian. Aku tidak ingin kau menyia-nyiakan waktumu."
"Tapi.. Bukankah selama ini kau menyukai Hyojin?"
"Tapi Hyojin tidak menyukaiku. Aku tidak ingin memaksanya untuk berusaha mencintaiku."
Youngmin tersenyum sambil menoleh ke arah Hyojin yang diam saja.
"Hyung.." Ada yang mengganjal dimataku. Bulir air mata yang mengumpul disudut mataku.
"Pabo! Uljima Dongsaeng!! Kau ini cengeng sekali!!"
"Mianhaeyo.." Aku sedikit membungkuk lalu menghapus air mataku yang baru saja jatuh membasahi pipiku.
Aku bangkit lalu memeluk Hyojin. Aku rasa Hyojin menangis. Aku sempat mendengar isakkan tangisnya walaupun tidak terlalu keras. Hyojin membalas pelukanku sebelum ia menangis.
Kwangmin POV end~
TBC~
Jumat, 22 Agustus 2014
[FF] How Many times part 7
Note: Maaf kalo banyak typo yang bertebaran atau mungkin jalan ceritanya gak jelas dan ngebingungin ;;) *kecup basah* Youngpooh hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna :P
Happy reading Chingu-deul ^^
How Many Times part 7
Author POV
Youngmin terbangun saat matahari sudah memancarkan sinarnya di kota Seoul. Ia menghalangi kedua matanya dari sinar cahaya yang menyorot lewat sela-sela kaca jendela yang terbuka.
Youngmin bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi. Ia membasuh wajahnya dengan air di wastafle lalu menggosok giginya. Setelah itu ia membasuh lagi wajahnya dengan air. Youngmin menatap wajahnya di cermin. Sekelebat bayangan wajah adiknya terpantul di cermin. Ia mengusap-usap kedua matanya. Dan bayangan itu seketika menghilang.
Youngmin keluar dari kamar mandi sembari mengacak-acak rambutnya dengan salah satu tangannya. Ia menuruni tangga. Terdengar jelas ada suara yang bersumber dari dapur. Youngmin berjalan perlahan menuju dapur dengan mata yang mendelik.
"Annyeonghaseyo.." Seseorang berbalik arah lalu tersenyum menghadap ke Youngmin.
Mata Youngmin terbelakak saat melihat seseorang yang sedang tersenyum itu. Youngmin mempercepat langkahnya menuju dapur.
"Kwangmin-ah.."
Seseorang itu kembali tersenyum.
"Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu. Dan aku juga sudah membereskan tempat tidurmu. Mianhae, semalam aku terpaksa tidur ditempat tidurmu. Karena ternyata dikamarku ada penghuni gelap, yang tiba-tiba tidur dikasurku sembari memeluk boneka Pikachu kesayanganku." Seseorang yang ternyata adalah Kwangmin itu memanyunkan bibirnya.
Youngmin tidak menjawab pernyataan dari Kwangmin. Ia tersenyum dengan lebar sembari merentangkan kedua tangannya lalu memeluk Kwangmin dengan erat.
"Aku tak peduli kau tidak membereskan tempat tidurku atau tidak. Aku pun tidak peduli jika seandainya kau tidak menyiapkan sarapan untukku. Aku bahagia karena kau kembali Kwangmin-ah!!"
Kwangmin melepas pelukkan Youngmin.
"Kau tidak marah padaku, eoh?"
Youngmin menggeleng lalu mengacak-acak rambut Kwangmin.
"Kau dari mana saja pabo?? Sudah hampir dua minggu kau menghilang."
Kwangmin merapihkan rambutnya, "Mianhae Hyung.. Aku disuruh Appa dan Eomma untuk pergi ke Jepang. Ada sesuatu yang harus ku urus. Mereka sudah meminta izin kepada pihak sekolah. Dan pihak sekolah sendiri sudah memberiku izin."
"Lalu kenapa kau tidak memberitahuku, eoh? Dan handphone pun mu tertinggal. Setidaknya kau memberiku kabar saat kau sudah sampai disana!"
"Mianhae Hyung.. Saat itu aku sangat terburu-buru, hingga handphone ku pun tertinggal. Dan saat di Jepang, aku tidak sempat menghubungimu. Lagi pula aku tidak hapal nomor telepon mu. Dan aku tidak terpikirkan untuk menghubungimu lewat handphone Eomma ataupun Appa. Hehehe.."
"Kau ini mengkhawatirkanku saja."
"Bukankah kau senang jika aku tidak ada dirumah?"
"Mworago? Tentu saja tidak! Aku jadi susah sendiri karena kau tidak ada. Kau tau? Aku harus menggantikanmu untuk perlombaan dance itu."
"Tapi kau berhasil mendapatkan piala itu Hyung.."
"Tapi aku terpaksa mengganti koreografinya Dongsaeng. Jeongmal mianhaeyo.." Youngmin menunduk
"Ani! Kau sudah berhasil membuat bangga nama sekolah dengan koreografi yang kau buat."
"Dari mana kau tau kalau aku yang membuat koreografi itu?"
"Dari Minwoo. Minwoo menelponku semalam. Dan dia menceritakan semuanya padaku semenjak aku pergi ke Jepang. Aku bangga padamu hyung.." Kwangmin menepuk pundak Youngmin sembari tersenyum.
Youngmin memeluk Kwangmin lagi.
"Jeongmal mianhaeyo.. Selama ini aku sudah bersikap tidak baik padamu. Aku menyesal.. Ku kira, saat itu kau pergi karena kau marah padaku atas sikapku malam itu. Jujur, aku tidak benar-benar mengatakan kalau aku itu membencimu. Aku hanya terbawa amarahku."
"Aku senang karena kau tidak benar-benar membenciku. Aku tidak pergi. Dan aku tidak marah. Untuk apa aku marah padamu. Aku menyayangimu. Sampai kapanpun aku tetap menyayangimu. Aku mencintaimu Hyung.."
"Nado sarangahaeyo Dongsaeng.. Aku bangga memiliki adik kembar sepertimu."
Kwangmin kembali melepas pelukkannya.
"Mworago? Kenapa kau merasa bangga padaku? Aku kan tidak pernah melakukan hal yang bisa membuatmu bangga."
"Tapi sikap dan sifatmu membuatku bangga padamu Pikwangchu.." Youngmin mengacak-acak rambut Kwangmin lagi lalu tersenyum.
Kwangmin hanya tersenyum, tersipu malu.
"Oh iya, Eomma dan Appa akan kembali kerumah lusa."
"Aku tidak peduli mereka akan pulang atau tidak. Bagiku, keberadaanmu disisiku sudah cukup bagiku Dongsaeng."
Mereka tersenyum lalu kembali berpelukan untuk yang kesekian kalinya.
***
"Dongsaeng.. Kaja!! Nanti kita bisa telat ke sekolah!!" Teriak Youngmin dari lantai bawah
"Tunggu sebentar hyung.." Kwangmin berlari dari kamarnya lalu menuruni tangga.
"Whooaahh.."
Youngmin menopang tubuh Kwangmin yang sempat jatuh karena terselingkat kakinya sendiri saat menuruni tangga.
"Hati-hati Dongsaeng.." Youngmin tersenyum.
Pagi ini mereka berangkat sekolah bersamaan. Youngmin terus menggandeng tangan Kwangmin sambil menyusuri jalan menuju sekolah mereka.
"Apa kau tidak malu menggandeng tanganku di depan umum seperti ini?"
"Kenapa mesti malu? Kau kan adik kembarku."
Kwangmim tidak menjawab. Ia hanya tersenyum sambil melanjutkan perjalanan menuju sekolah mereka.
Hyojin mengerutkan keningnya. Dibelakangnya ada Hyunseong, Jeongmin dan juga Minwoo yang juga heran dengan dua anak kembar dihadapan mereka.
"Waeyo?" Tanya Youngmin
"Tidak seperti biasanya kau seperti ini."
"Memangnya kenapa? Ada yang salah? Kurasa Kwangmin masih sangat kecil. Jadi aku harus tetap menjaganya." Youngmin tersenyum sambil menoleh ke arah Kwangmin.
Kwangmin membalas senyuman Hyung nya.
"Aku senang melihat kalian seperti ini." Sahut Hyunseong
"Terus pertahankan itu yaa Jo Twins!!" Ucap Jeongmin.
Minwoo dan Hyojin mengangguk sembari tersenyum.
***
Youngmin membuka pintu kamar Kwangmin lalu tersenyum. Ia menghampiri Kwangmin dan duduk disisi tempat tidur.
"Dongsaeng.. Kaja ireona!! Kwangmin-ah, ireona!"
"Aku masih mengantuk hyung.. Nanti saja."
"Eobsseoyo Dongsaeng. Kau harus bangun sekarang. Kaja!! Ireona!!"
"Hhhh.. Kau ini.. Tak bisakah kau membiarkan adik kesayanganmu ini tidur dengan tenang, eoh?" Tanya kwangmin sembari mengusap-usap matanya.
"Ani! Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Maka dari itu, bangunlah.. Cepat mandi lalu sarapan. Aku menunggumu di bawah. Ingat! Jangan tidur lagi, ne!?"
"Baiklah baiklah.." Kwangmin bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi, sementara Youngmin turun ke bawah.
Tak sampai dua puluh menit, Kwangmin turun dan menghampiri hyung nya dimeja makan.
"Memangnya kau ingin mengajakku kemana, eoh?"
"Rahasia.." Jawab Youngmin sambil melahap makanannya
"Kau ini.." Kwangmin mulai menyantap makanannya.
Youngmin dan Kwangmin pergi setelah sarapan. Seperti kebiasaannya, Kwangmin mendengarkan musik lewat headset dari handphone nya.
"Kau ini akan membawaku kemana Hyung? Ahh, aku mulai curiga padamu." Ucap Kwangmin pada Youngmin yang sedang menyetir mobil.
"Sudahlah, kau tenang saja. Aku tidak akan menculikmu."
Tak sampai satu jam, mereka sampai disebuah gedung yang tidak terlalu besar. Mobil memarkir mobilnya dan mengajak Kwangmin turun dari mobil.
"Kaja."
Kwangmin melepas headset dari kedua kuping nya lalu turun mengikuti langkah Youngmin menuju kedalam gedung.
Youngmin memasuki sebuah ruangan. Terlihat Donghyun sedang duduk membaca bukunya.
"Annyeonghaseyo Hyung.."
Donghyun mengalihkan pandangannya dan menutup bukunya sembari tersenyum.
"Annyeonghaseyo Youngmin-ah.." Donghyun mengerutkan keningnya saat melihat ke arah Kwangmin
"Aku ingin memperkenalkanmu kepada leader dance ku disini. Namanya Kim Donghyun."
"Annyeonghaseyo Hyung.." Sapa Kwangmin
"Annyeonghaseyo. Jadi kau sudah kembali?"
Kwangmin mengangguk.
"Jadi, Kwangmin-ah.. Hyung mu memintaku untuk mengajakmu bergabung bersama grup dance kami."
"M-mworago?"
"Hyung mu sudah meyakinkanku tentang kemampuan dance mu. Jadi, kupikir tidak ada salahnya untuk menambah member didalam grup dance kami. Dan kau bisa langsung ikut latihan bersama The Boys untuk mengikuti perlombaan dance bulan depan."
"M-mworago? A-apa kau bercanda?"
Donghyun tersenyum lalu menggeleng.
"Tentu saja aku tidak bercanda." Donghyun menoleh ke arah Youngmin.
Youngmin tersenyum. Kwangmin ikut menoleh ke arah Youngmin lalu tersenyum. Ia memeluk Youngmin. Tak terasa air matanya berlinang di pipinya.
Youngmin melepas pelukan Kwangmin, "Kau ini, cengeng sekali Kwangmin-ah.."
"Pabo! Aku hanya terharu.." Kwangmin menautkan jarinya di dagu, "Tapi tunggu.. Perlombaan dance minggu depan?"
"Ne Kwangmin-ah. Perlombaan itu diundur satu bulan dari waktu perlombaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Jadi, maukah kau bergabung dengan kami Kwangmin-ah!?"
"Ne.. Aku mau. Aku mau!!" Kwangmin menegaskan kata terakhirnya.
Youngmin dan Donghyun mengunggingkan senyumnya. Donghyun menghampiri Kwangmin menjabat tangannya.
"Baiklah, selamat bergabung di The Boys Kwangmin-ah.."
Kwangmin mengangguk, "Gamsahamnida Donghyun hyung.."
"Kau bisa mulai latihan besok Kwangmin-ah.."
Kwangmin mengangguk lagi. Youngmin mengucapkan tetima kasih kepada Donghyun lalu berpamitan untuk pulang.
TBC~
Kamis, 21 Agustus 2014
[FF] How Many Times part 5
Note: Maaf kalo banyak typo yang bertebaran atau mungkin jalan ceritanya gak jelas dan ngebingungin ;;) *kecup basah* Youngpooh hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna :P
Happy reading Chingu-deul ^^
How Many Times part 5
Youngmin POV
Kwangmin-ah, mulai hari ini aku bergabung ke dalam grup dance kalian disekolah. Sang leader mengajakku untuk bergabung menggantikan posisimu sementara hingga kau kembali. Dan mulai sekarang aku harus membagi waktu luangku untuk latihan dance disekolah dan juga ditempat dance ku. Aku sama sekali tidak keberatan meskipun aku harus kehilangan waktu luangku demi membuatmu kembali ke rumah.
Dongsaeng, aku menyesal. Sangat menyesal. Aku minta maaf. Benar-benar minta maaf. Selama ini, aku sudah menjadi kakak yang tidak baik bagimu. Aku tidak bisa menjadi kakak yang selama ini kau harapkan. Andai saja Eomma dan Appa tidak mengembangkan bisnisnya di Jepang. Aku pasti tidak akan melampiaskan amarahku kepadamu dongsaeng. Dan aku sadar, itu juga merupakan hal yang salah.
***
Mulai hari ini, sepulang sekolah aku harus latihan dance untuk perlombaan yang diikuti grup dance sekolah. Dan itu tandanya aku harus membagi waktu dengan latihan dance ditempat dance ku.
"Baiklah.. Kau sudah melihat kan koreografinya seperti apa!?" Tanya Hyunseong kepadaku
"Ng..." Aku menautkan tanganku didagu, "Sepertinya koreografinya harus diubah."
"Heh?"
Jeongmin yang sedang tiduran dilantai segera bangkit, "Kau gila? Perlombaan sudah tinggal dua minggu lagi dan kau bilang koreografinya harus diubah? Kau ini siapa!? Kau bukan anggota tetap di grup dance kami. Jadi jangan pernah mengatur-atur kami!!"
"Jeongmin-ah!! Bisakah kau diam? Aku yakin Youngmin mempunyai alasan atas pendapatnya barusan." Hyunseong menoleh ke arahku. Sementara Jeongmin duduk dilantai.
"Mianhae Jeongmin-ah.. Koreografi kalian terlihat biasa. Bagaimana kalian bisa membuat bangga sekolah jika koreografi kalian seperti ini!? Aku bisa membuatkan koreografi baru untuk kalian."
Jeongmin menoleh ke arahku dengan sinis. Aku bisa merasakannya.
"Lalu bagaimana dengan waktu yang kita miliki hyung? Sementara kau sendiri butuh waktu latihan untuk grup dance mu! Kau akan mengikuti sebuah perlombaan juga kan!? Kwangmin bilang padaku seperti itu."
"Aku yakin kita pasti bisa! Mengenai grup dance ku, kalian tidak perlu menghkawatirkannya. Kalian bisa mempercayakannya padaku."
Mereka semua saling bertatapan. Lalu akhirnya menoleh ke arahku dan mengangguk. Mereka menyetujui perkataanku.
Youngmin POV end~
Author POV
Youngmin menyambangi tempat dance nya sepulangnya latihan bersama grup dance Kwangmin. Ia menemui Donghyun diruangannya.
"Youngmin-ah.." Donghyun menoleh ke arah Youngmin lalu menutup buku yang tengah ia baca.
"Ada yang ingin kau bicarakan padaku, eoh?"
Youngmin menghampiri Donghyun lalu duduk dikursi yang bersebelahan dengan sang leader.
"Kwangmin pergi dari rumah. Sampai hari ini ia belum kembali. Dan aku diminta untuk menggantikan posisinya di grup dance sekolah kami. Mereka juga akan mengikuti sebuah perlombaan."
"Jadi, apa yang bisa ku bantu?"
"Bisa tidak, jika aku tidak mengikuti perlombaan bersama The Boys?"
"Mworago? Ani Youngmin-ah! Apa jadinya The Boys jika kau tidak ikut serta dalam perlombaan!? Kau adalah jantungbya The Boys Youngmin-ah!!"
"Arraseo!! Tapi.. Aku hanya ingin Kwangmin bangga denganku jika aku bisa memenangkan perlombaan itu bersama grup dance nya. Aku ingin Kwangmin segera kembali hyung!!" Youngmin menatap Donghyun dengan tajam
"Arraseo Youngmin-ah.. Tapi apa kau tidak pernah berpikir, jika Kwangmin tidak akan bangga padamu jika kau memenangkan perlombaan bersama kami, eoh!?"
Youngmin menghela nafas panjang sembari menunduk.
Donghyun menepuk pundak Youngmin.
"Kau akan tetap mengikuti dua perlombaan dance, bersama The Boys dan juga bersana grup dance Kwangmin."
Youngmin menoleh ke arah Donghyun lalu kembali menatapnya.
"Bagaimana itu bisa terjadi? Sementara perlombaan itu diadakan di waktu yang bersamaan!?"
"Ani Youngmin-ah.." Donghun menggeleng pelan, "Perlombaan yang akan kami ikuti mengulur waktu perlombaan hingga satu bulan kedepan, setelah waktu yang seharusnya lomba itu diselenggarakan."
"Mworago?"
"Ne Youngmin-ah. Jadi kita masih memiliki waktu selama kurang lebih lima minggu lagi untuk berlatih. Dan kupikir kau bisa fokus terlebih dahulu ke grup dance disekolahmu. Setelah itu, kau bisa berlatih lagi bersama The Boys. Arraseo!?"
Senyum Youngmin mulai merekah di wajahnya. Ia merentangkan kedua tangannya lalu memeluk Donghyun. Sang leader tersenyum lalu membalas pelukkannya.
***
Waktu dua minggu bukanlah waktu yang lama. Youngmin terus berlatih dengan giat bersama Hyunseong, Jeongmin dan Minwoo untuk perlombaan yang akan mereka ikuti bersama. Dengan Hyojin yang selalu menyangati mereka dan yang selalu menemani mereka latihan.
Hyojin memberikan minuman kepada empat namja yang barubsaja selesai latihan dance. Youngmin duduk disisi ruang latihan diikuti Hyojin disebelahnya.
"Bagaimana latihan dance bersama grup dance ini?"
"Menyenangkan. Mereka juga sudah mengalami banyak kemajuan atas koreografi baru yang ku buat."
"Kau hebat. Kau bisa membuat koreografi sebagus itu. Kwangmin pasti sangat bangga memiliki kakak kembar sepertimu."
Youngmin hanya tersenyum kecut lalu mengalihkan pandangannya.
"Menurutmu, kapan Kwangmin akan kembali?"
"Mollayo. Waeyo?" Youngmin menoleh ke arah Hyojin, "Kau pasti merindukannya, ne!?"
Hyojin tertawa kecil lalu menyenggol bahu Youngmin dengan pelan.
"Kau ini.."
Youngmin tersenyum kecil.
Semenjak Youngmin masuk ke dalam grup dance inti di sekolahnya, ia semakin dekat dengan Hyojin. Sesuatu hal yang selalu ia inginkan setiap saat. Karena selama ini Hyojin hanya selalu dekat dengan Kwangmin meskipun yang satu kelas dengan Hyojin adalah dirinya. Bukan Kwangmin.
'Apa seharusnya dari awal aku masuk ke dalam grup dance inti disekolah, agar aku bisa selalu dekat dengan Hyojin!? Karena dia asisten grup dance inti!?' Batin Youngmin, lalu langsung tertawa kecil.
Ia merebahkan dirinya ditempat tidur Kwangmin. Diraihnya sebuah boneka Pikachu kesayangan Kwangmin yang dibelikan olehnya saat mereka masih duduk dibangku SMP. Youngmin memeluk boneka itu lalu tertidur. Semenjak Kwangmin pergi dari rumah, ia lebih sering tidur dikamar adik kembarnya itu dari pada dikamarya sediri.
Author POV end~
***
Youngmin POV
Hari ini adalah latihanku bersama grup dance inti disekolah. Mereka telah mempercayaiku untuk menggantikan posisimu saat perlombaan nanti Kwangmin-ah. Aku minta maaf karena aku terpaksa merubah koreografinya. Itu semua aku lakukan demi kau. Demi grup dance mu dan demi nama baik sekolah.
Kami berempat termasuk Hyojin merangkul diri kami masing-masing dan membuat sebuah lingkaran kecil ditengah ruang latihan dance.
"Baiklah.. Hari ini adalah hari terakhir kita berlatih untuk perlombaan lusa nanti. Aku minta agar kita semua berlatih dengan serius. Dan aku minta agar besok kalian benar-benar menjaga kegiatan kalian agar tidak terlalu lelah. Arraseo?"
"Ne.." Jawab kami serempak lalu memulai latihan dance.
***
Aku menghela nafas panjang lalu mengeluarkannya. Setelah itu aku berjalan menuju sebuah gedung. Hyunseong dan yang lainnya sudah tiba di aula tempat perlombaan dance diselenggarakan. Aku tersenyum ke arah mereka. Meski senyumku masih sama beberapa minggu ini. Senyuman yang sebenarnya tidak ingin kunampakkan di wajahku. Namun aku terpaksa melakukannya agar semua orang tetap menganggapku kalau aku baik-baik saja.
Aku menghampiri mereka berempat.
"Hey Hyung.. Bisakah kau tersenyum lebih lebar lagi? Aku bosan melihat senyummu yang seperti itu!!"
Aku mendesah, lalu aku mengikuti permintaan Minwoo. Aku tersenyum lebih lebar dari sebelumnya.
"Nah, yang seperti itu kan aku suka."
"Baiklah, kalian harus menampilkan yang terbaik untukku, untuk sekolah dan untuk Kwangmin. Kami tidak meminta kalian agar kalian bisa memenangkan perlombaan ini. Kami hanya ingin kalian membuat bangga kami. Yaa, aku berkata seperti ini mewakili semua teman-teman disana loh.." Hyojin menunjuk ke arah bangku penonton yang sudah mulai ramai sembari tersenyum.
Aku, Hyunseong, Jeongmin dan Minwoo mengangguk sambil tersenyum. Terlihat Minwoo sedang melambaikan tangannya ke arah teman-temannya dibangku penonton.
Perlombaan pun dimulai. Kami mendapat nomor urut ke tujuh untuk tampil. Aku mengusap selembar fotoku dan foto Kwangmin. Aku tersenyum.
"Aku janji akan membawa pulang piala itu demi kau Kwangmin-ah.. Demi membuatmu kembali ke rumah. Neomu bogoshipo Dongsaeng.. Saranghae.."
Aku menyimpan foto itu didalam tas ku lalu berjalan mengikuti Hyunseong dan yang lainnya ke belakang panggung. Tak lama, seorang pembawa acara memanggil grup dance kami untuk menaiki panggung.
Sesuai janji kami kepada Hyojin dan teman-teman kami yang lainnya, kami mampu menampilkan yang terbaik. Kami senang karena kami tampil dengan baik dan tidak ada sedikitpun kesalahan dalam koreografi yang kami tampilkan tadi. Kami berharap agar grup dance kami mendapatkan hasil yang terbaik.
***
TBC~
Rabu, 20 Agustus 2014
[FF] How Many Times part 6
Note: Maaf kalo banyak typo yang bertebaran atau mungkin jalan ceritanya gak jelas dan ngebingungin ;;) *kecup basah* Youngpooh hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna :P
Happy reading Chingu-deul ^^
How Many Times part 6
Youngmin POV
Aku pulang sambil tersenyum sumringah. Dengan piala dan piagam yang aku genggam. Aku berlari ke kamar Kwangmin dan membuka pintunya dengan cepat.
"Kwangmin-ah, lihat apa yang aku bawa!" Aku melirik ke arah piala dan piagam yang aku bawa lalu menoleh ke dalam kamar Kwangmin yang sepi.
Aku masuk ke dalam kamar Kwangmin. Aku tersenyum kecut lalu duduk ditepi tempat tidur. Ku usap selimutnya yang lembut dan wangi. Aku menaruh piala dan piagam itu ke meja disamping tempat tidur. Kuraih bingkai foto yang juga ada dimeja. Aku tersenyum melihat diriku dan adik kembarku difoto itu sambil beberapa kali mengusapnya. Tak terasa air mataku jatuh berlinang membasahi bingkai foto itu. Aku menaruh kembali bingkai itu dimeja seperti semula. Dan mataku tertuju ke sebuah buku yang lumayan tebal. Aku tertawa kecil saat melihat cover buku itu. Yaa, bergambar Pikachu. Kartun kesukaan Kwangmin. Disudut sebelah kiri bawah terdapat foto kami berdua berukuran kecil. Perlahan aku membuka buku itu lalu membacanya.
Dear Pikachu..
Aku tidak tau harus memulainya dari mana. Tapi aku ingin mengutarakan seluruh perasaanku dibuku ini. Tidak apa-apa kan jika lembaran demi lembaran ini aku isi penuh dengan tulisan-tulisanku!?
Ada seseorang yang mampu memikat hatiku. Seseorang yang selalu membuatku sangat merindukannya meskipun kami sering bersama setiap harinya. Terlebih, saat kami beranjak remaja. Kami menjadi lebih jarang untuk menghabiskan waktu bersama karena kami mempunyai dunia sendiri. Berbeda saat kami masih kecil. Saat kami masih sangat polos, dengan mengucapkan kata-kata 'aku sangat menyayangimu' setiap harinya.
Pikachu..
Apa aku mempunyai salah padanya? Apa aku terlalu kekanak-kanakan? Apa aku terlalu manja padanya?
Kau tau? Ia selalu marah padaku. Aku tidak tau dimana letak kesalahan terbesarku padanya. Tapi dia selalu menganggapku sebagai pengganggu dihidupnya. Semua yang kulakukan selalu dianggap salah dimatanya.
Pikachu...
Sebenarnya aku tidak keberatan dia selalu memarahiku setiap hari. Karena ku pikir, aku memang membuat suatu kesalahan padanya. Yaa, walaupun aku tidak tau dimana kesalahanku padanya, tapi dia marah pasti karena ada sesuatu hal yang membuatnya marah.
Pikachu...
Aku sangat merindukannya. Amat sangat merindukannya. Merindukan kehangatan sikap dan sifatnya padaku. Seperti dulu. Seperti saat kami masih kecil, yang selalu menghabiskan waktu bersama-sama setiap harinya. Menangis bersama, tertawa bersama, tidur bersama..
Kenapa kami sudah tidak bisa lagi melakukan hal itu saat ini? Apa kami terlalu besar untuk melakukan hal-hal yang pernah kami lakukan dulu saat kami masih kecil? Tidak kah menyenangkan jika melakukan hal-hal yang menyenangkan bersama saudara kembarku sendiri!?
Seandainya aku memiliki banyak waktu untuk menghabiskan waktu luang bersama, aku ingin menyanyikan sebuah lagu untuknya. Kupikir lagu ini sangat menggambarkan isi hatiku saat ini.
Pikachu, kau mau kan mendengarkan lagu ini walaupun hanya lewat tulisanku!? Oh tidak!! Apakah aku benar-benar harus menulis lagu ini saat ini juga dibuku ini Pikachu!? Tidak kah kau ingin membuatku menangis, eoh!? :'(
Hhh.. Karena aku sudah mengatakannya, jadi baiklah.. Aku akan menuliskannya untukmu!!
The Song: B1A4's Sandeul feat. Gongchan - Too Much
Haru jongil bogowado
Neomu bogo sipeun nal eotteokhae
Nado eojjeol jul molla eosaekhande
Bogo isseodo geuriwo
Jaku boge dwae neoneun meotjjeokge sonsaraereul chine
Amuri jigeum nae maemeul
Pyohyeon haryeogo haedo
Soyongi eomneungeol soyongi eomneungeol
Geuriumeun kkeutdo eomneun bada
Jakkuman deoreonaedo
Tto geuriwo geuripgo geuriwo
Yeojonhi geuriwo geuripgo geuriwo
Geuriumeun heulleoganeun sigan amuri bagabwado
I'm missing you missing you missing you
I can't stop missing you missing you missing you
Nega geunyang heullin maldo naegeneun neomu keoseo gakkeumeun beokchal ttaedo isseo
Oneuldo gwaenhi sasohan ne gwansim hanaedo
Gaseumi ttwineun geol gaseumi ttwineun geol
Geuriumeun kkeutdo eomneun bada
Jakkuman deoreonaedo
Tto geuriwo geuripgo geuriwo
Yeojeonhi geuriwo geuripgo geuriwo
Geuriumeun heulleoganeun sigan amuri bagabwado
I'm missing you missing you missing you
I can't stop missing you missing you missing you
Na na otteokhae jinaesseulkka neol mollatdeon geuttaeui na jal utjido anhanneunde
Naeg neol mannaseo
Cham manhido byeonhaesseo byeolgeo anin ire
Na jakkuman useumi tteonajil anko
Meorissogen neo bakke eomna bwa
Nae sarangeun kkeutdo eomneun bada
Jakkuman chaewobwado
Tto saranghae saranghae saranghae
Yeojeonhi saranghae saranghae saranghae
Nae sarangeun heulleoganeun sigan amuri geoseulleodo
I'm loving you loving you loving you
I can't stop loving you loving you loving you
~~~
'Aku membuka lembaran selanjutnya.'
Huuuaaaaaa Pikachu.. Kau harus tanggung jawab padaku, karena kau sudah membuatku menangis setelah menulis lirik lagu ini T-T
'Kuraba lembaran kertas dibuku itu yang terkena tetesan air mata Kwangmin. Aku tersenyum kecut, lalu melanjutkan membacanya lagi.'
Pikachu...
Seandainya aku memiliki waktu lebih untuk menghabiskan waktu bersama dengannya.. Aku ingin menyatakan seluruh isi hati dan perasaanku selama ini padanya. Aku ingin dia tau. Aku ingin dia mengerti.
Tapi kurasa aku tidak memiliki kesempatan untuk itu. Karena aku membuatnya marah lagi. Itu memang salahku. Karena aku tidak hati-hati. Aku menumpahkan jus jeruk buatanku ke seluruh tubuhnya karena kakiku terselingkat karpet diruang tengah. Dan aku terjatuh menimpa tubuhnya hingga membuat sikutnya terluka lagi. Yaa, 'terluka lagi'. Karena sebelumnya aku pernah membuat sikutnya terluka juga. Saat itu aku sedang berlatih dance dikamar, dan aku terjatuh. Lalu ia lewat dan tidak sengaja terselingkat kakiku. Dan ia terjatuh hingga sikutnya terluka.
Kau tau Pikachu!? Dia mengatakan sesuatu yang membuatku terhenyak. Dia bilang, dia membenciku. Apa dia benar-benar membenciku Pikachu? Apa kakak kembarku benar-benar membenciku? Atau dia hanya terbawa emosinya? Tapi apakah harus ia mengucapkan kata 'benci' padaku? Oh, sungguh.. Aku.... Hhhh...
Ah, aku teringat sesuatu. Ia bilang padaku jika ia membenciku karena Hyojin. Seorang yeoja yang disukainya saat kami masih kelas satu SMA. Jujur, aku tidak menyukainya sebagai kriteria yeoja-chingu ku. Kau tau kan, apa maksudku!?
Yaa Pikachu.. Aku hanya menyukainya sebagai seorang sahabat. Karena Hyojin selalu bersikap baik padaku. Kebetulan, ia juga menjadi asisten di grup dance ku bersama teman-temanku. Bahkan aku sangat senang jika Hyung dan Hyojin berpacaran. Kurasa mereka pasangan yang cocok.
Pikachu..
Sungguh.. AKU SANGAT MENYAYANGINYA MESKIPUN DIA MEMBENCIKU. AKU TIDAK PEDULI WALAUPUN DIA SERING MEMARAHIKU! AKU TIDAK PEDULI WALAUPUN DIA MEMBENCIKU! AKU TETAP MENYAYANGINYA! AKU TETAP MENCINTAINYA! BAGIKU DIA TETAPLAH KAKAK KEMBARKU!!!
PIKACHU............. :'(
Aku membuka lembaran berikutnya. Tapi ia tidak menemukan tulisan-tulisan lain dibuku catatan Kwangmin. Lalu kututp buku itu dan mengusap-usap covernya. Tidak terasa air mataku jatuh berlinang membasahi buku Kwangmin. Aku tidak peduli ia akan marah padaku jika tau buku kesayangannya basah karena air mataku.
Sungguh, aku tidak menyangka Kwangmin memiliki perasaan yang begitu dalam kepadaku. Ia begitu mencintaiku sebagai seorang adik kembar kepada kakak kembarnya. Dan sungguh, aku sangat menyesal. Sangat menyesal.
Jujur, aku juga sangat menyayangimu Kwangmin-ah. Aku benar-benar minta maaf. Karena sikapku yang selalu ketus padamu, kau menjadi sering tersakiti. Dan sekarang kau pergi dari rumah. Aku tau kau melakukan itu karena sikapku yang selama ini tidak baik padamu kan!?
"Kwangmin-ah.. Aku sudah membawa piala dan piagam atas namamu. Aku sudah memenangkan perlombaan dance itu bersama Hyunseong, Jeongmin dan juga Minwoo. Kami sudah membuat bangga sekolah. Tidak kah kau berniat untuk kembali ke rumah Dongsaeng!?"
Malam semakin larut. Dan aku semakin mengantuk. Kubaringkan tubuhku di tempat tidur Kwangmin yang lembut. Ku peluk salah satu boneka Pikachu kesayangannya lalu tertidur.
Youngmin POV end~
***
TBC~
[FF] How Many Times part 4
Note: Maaf kalo banyak typo yang bertebaran atau mungkin jalan ceritanya gak jelas dan ngebingungin ;;) *kecup basah* Youngpooh hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna :P
Happy reading Chingu-deul ^^
How Many Times part 4
Hari ketiga seperginya Kwangmin dari rumah. Seperti dua hari sebelumnya, Youngmin sempat menyambangi kamar Kwangmin sebelum ia berangkat ke sekolah. Berharap sang adik kembar sudah kembali ke rumah. Namun harapannya tidak sesuai dengan kenyataannya. Sampai hari ini Kwangmin masih belum pulang ke rumah.
Youngmin menutup pintu kamar Kwangmin dengan perlahan lalu meninggalkannya.
"Youngmin-ah.. Tunggu.." Teriak Hyojin.
Youngmin menoleh ke belakang. Ia tersenyum kecil melihat Hyojin yang tengah berlari menghampirinya.
"Kau ini cepat sekali jalannya. Aku lelah mengejarmu.. Hhhh..." Ucap Hyojin sambil mengatur nafasnya
"Waeyo?"
"Aku ingin menanyakan Kwangmin."
Seketika senyumnya menghilang. Matanya terus tertuju ke sepasang mata Hyojin yang indah.
"Kemana Kwangmin? Sudah tiga hari dia tidak masuk sekolah."
"Lalu?"
"Heh!? Kau belum menjawab pertanyaanku Jo Youngmin!?"
"Kau juga belum menjawab pertanyaanku."
"Heh!? Hhh.. Aku serius Youngmin-ah!? Kwangmin kemana? Minwoo bilang dia sakit. Apa itu benar? Kau tau kan, perlombaan dance tinggal dua minggu lagi!? Kami membutuhkannya untuk latihan dance!!"
Youngmin meraih tangan Hyojin.
"Ikut aku!" Youngmin menarik tangan Hyojin dan membawanya ke taman disamping gedung utama sekolahnya.
Youngmin dan Hyojin duduk disalah satu kursi yang kosong tepat dibawah pohon yang sangat rindang.
Pandangan Youngmin lurus ke depan.
"Dua hari yang lalu.. Sebelum aku berangkat ke sekolah, aku sempat mengintip ke kamar Kwangmin. Mataku jelas melihatnya masih tertidur pulas. Dan aku membiarkannya untuk istirahat. Jadi aku tidak membangunkannya untuk pergi sekolah."
"Heh!? Kenapa kau melakukan itu?" Tanya Hyojin sambil menatap Youngmin
"Malamnya kami sempat bertengkar. Lebih tepatnya.. Aku yang memarahinya. Dan sepertinya kata-kataku sempat membuat sakit hati dan perasaannya."
"..." Hyojin tidak menanggapinya,ia terus mendengarkan cerita Youngmin
"Sepulang dari sekolah.. Aku sempat mengecek Kwangmin dikamarnya. Tapi dia tidak ada. Aku sudah mencarinya ke seluruh sudut rumah. Tapi dia tidak ada. Lalu aku menunggunya pulang. Karena kupikir dia tidak akan bisa bertahan diluar sana. Tapi ternyata dugaanku salah. Sampai pagi harinya, aku sempat mengecek lagi. Tapi Kwangmin belum kunjung pulang. Aku tidak tau dia dimana.." Ucap Youngmin dengan berat saat kalimat terakhirnya
"Kalian selalu saja bertengkar. Seperti anak kecil saja. Lalu, apa kau sudah melapor ke polisi?"
Youngmin menatap Hyojin.
"Mworago? Melapor ke polisi!? Jika Eomma dan Appa tau, bagaimana!? Aku tidam ingin mereka tau jika Kwangmin pergi dari rumah!"
"Lantas, apa kau sudah mencarinya?"
Youngmin menggeleng.
"Aigoo.."
Youngmin menunduk, "Ini semua salahku. Aku bukan kakak yang baik untuknya. Aku sangat menyesal.."
"Aku yakin Kwangmin akan kembali."
Hyojin tersenyum kecut lalu mengusap pundak Youngmin beberapa kali.
***
Youngmin berdiri mematung didepan ruang latihan dance. Dari dalam, Minwoo tidak sengaja melihat Youngmin. Ia tersenyum lalu menghampirinya.
"Youngmin hyung.. Waeyo?"
"Ada yang ingin kubicarakan padamu."
Youngmin berjalan ke sebuah kursi tak jauh dari ruang latihan dance, diikuti Minwoo dibelakangnya. Lalu mereka berdua duduk dikursi yang sama.
"Ada apa hyung? Apa yang ingin kau bicarakan padaku?"
"Aku tidak tau harus bilang kepada siapa di grup dance mu.."
Minwoo mengerutkan keningnya.
"Kwangmin pergi dari rumah."
"Mworago? Bukankah kau sempat bilang padaku kalau Kwangmin sedang sakit!? Lalu kenapa kau bilang padaku kalau Kwangmin pergi dari rumah! Apa yang sebenarnya terjadi?" Minwoo menatap Youngmin.
Youngmin terpaksa menceritakan semua yang pernah ia ceritakan kepada Hyojin.
"...Karena aku tau, hanya kau yang dapat mengerti Minwoo-ya.."
"Lalu bagaimana aku mengatakan kepada teman-teman grup dance yang lainnya!?"
"Kau tidak perlu bilang apa-apa lagi kepada kami Minwoo-ya.."
Minwoo dan Youngmin mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara. Mata mereka terbelalak saat melihat Hyunseong dan semua anggota grup dance yang sedang berdiri tak jauh dari hadapan mereka.
"K-kalian..."
Mata Youngmin berkaca-kaca, lalu ia membungkukkan badannya.
"Jeongmal mianhaeyo.." Air mata Youngmin jatuh ke bawah.
"Kami berharap Kwangmin baik-baik saja meskipun kami juga tidak tau keberadaannya dimana sekarang."
Youngmin memegakkan tubuhnya dan menatap ke tiga namja dihadapannya.
"Jadi.. Maukah kau bergabung dengan kami untuk menggantikan posisi Kwangmin hingga ia kembali, Jo Youngmin!?"
"Heh!?"
Minwoo menoleh ke arah Youngmin. Ia tersenyum sambil mengangguk.
Youngmin justru hanya menunduk. Tak lama ia menatap kembali ke tiga namja itu lalu mengangguk sambil tersenyum kecil. Diikuti ke empat namja yang juga tersenyum.
Author POV end~
***
TBC~
Minggu, 17 Agustus 2014
Lirik Lagu Youngmin Boyfriend - Time
Artist: Youngmin ‘Boyfriend’
Album: Seventh Color
Romanization
Donnani negatte mo kyō ga owatte shimau
Tsunai da te nigirishime ta
Kimi no hosoi yubi tsubushi sō da yo
Boku no kono omoi de
Konnani setsunai no wa kimi no sei na n da yo
Kimi no i nai sekai nante mō sōzō mo deki nai yo
Ika nai de itoshii jikan itsu made mo kono mama
Toki o tome tai hodo suki da yo
Zutto kawara nai kimochi nan do datte chikai
Kawariyuku kono sora o miage nagara
Kimi no kanashimi zenbu nugueru nara
Kono te o nigirishime ta
Taisetsu na hito mamori tai kara
Dare mo ga mogaiteru
Chippoke na jibun ni mata ore sō ni naru yoru mo
Kimi no moto e todoke tai kara ano hoshi o todokeru kara
Kagayai te itoshii jikan itsu made mo kono mama
Tokini nagasare te shimawa nai yō
Donna ashita ga ki ta tte zutto soba ni iru yo
Utsuriyuku kono sora o miage nagara
Ika nai de itoshii jikan itsu made mo kono mama
Toki o tome tai hodo suki da yo
Zutto kawara nai kimochi nan do datte chikau
Kawariyuku kono sora o miage nagara
English Translate
My hopes might end today
I have grasped even if I was connected
Squishing your thin fingers
My memories
So painful because of you
I can’t continue anymore
In this world without you
Dear don’t go, this can last forever
I want to stop the time because I love you
My feelings haven’t changed through all this time
While looking up at this changing sky
If I could only take away all your sadness holding your hand really tight
For being important and loving you I will protect you from the cold outside
Even from yourself I will come in the night
I want to reach your true self and bring you the stars
Dear keep yourself shining forever
No matter what came tomorrow you will surely be around
While looking up at this changing sky
Dear don’t go, this can last forever
I want to stop the time because I love you
My feelings haven’t changed in all this time
While looking up at this changing sky
My Strength
