Note: Maaf kalo banyak typo yang bertebaran atau mungkin jalan ceritanya gak jelas dan ngebingungin ;;) *kecup basah* Youngpooh hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna :P
Happy reading Chingu-deul ^^
How Many Times part 7
Author POV
Youngmin terbangun saat matahari sudah memancarkan sinarnya di kota Seoul. Ia menghalangi kedua matanya dari sinar cahaya yang menyorot lewat sela-sela kaca jendela yang terbuka.
Youngmin bangkit dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi. Ia membasuh wajahnya dengan air di wastafle lalu menggosok giginya. Setelah itu ia membasuh lagi wajahnya dengan air. Youngmin menatap wajahnya di cermin. Sekelebat bayangan wajah adiknya terpantul di cermin. Ia mengusap-usap kedua matanya. Dan bayangan itu seketika menghilang.
Youngmin keluar dari kamar mandi sembari mengacak-acak rambutnya dengan salah satu tangannya. Ia menuruni tangga. Terdengar jelas ada suara yang bersumber dari dapur. Youngmin berjalan perlahan menuju dapur dengan mata yang mendelik.
"Annyeonghaseyo.." Seseorang berbalik arah lalu tersenyum menghadap ke Youngmin.
Mata Youngmin terbelakak saat melihat seseorang yang sedang tersenyum itu. Youngmin mempercepat langkahnya menuju dapur.
"Kwangmin-ah.."
Seseorang itu kembali tersenyum.
"Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu. Dan aku juga sudah membereskan tempat tidurmu. Mianhae, semalam aku terpaksa tidur ditempat tidurmu. Karena ternyata dikamarku ada penghuni gelap, yang tiba-tiba tidur dikasurku sembari memeluk boneka Pikachu kesayanganku." Seseorang yang ternyata adalah Kwangmin itu memanyunkan bibirnya.
Youngmin tidak menjawab pernyataan dari Kwangmin. Ia tersenyum dengan lebar sembari merentangkan kedua tangannya lalu memeluk Kwangmin dengan erat.
"Aku tak peduli kau tidak membereskan tempat tidurku atau tidak. Aku pun tidak peduli jika seandainya kau tidak menyiapkan sarapan untukku. Aku bahagia karena kau kembali Kwangmin-ah!!"
Kwangmin melepas pelukkan Youngmin.
"Kau tidak marah padaku, eoh?"
Youngmin menggeleng lalu mengacak-acak rambut Kwangmin.
"Kau dari mana saja pabo?? Sudah hampir dua minggu kau menghilang."
Kwangmin merapihkan rambutnya, "Mianhae Hyung.. Aku disuruh Appa dan Eomma untuk pergi ke Jepang. Ada sesuatu yang harus ku urus. Mereka sudah meminta izin kepada pihak sekolah. Dan pihak sekolah sendiri sudah memberiku izin."
"Lalu kenapa kau tidak memberitahuku, eoh? Dan handphone pun mu tertinggal. Setidaknya kau memberiku kabar saat kau sudah sampai disana!"
"Mianhae Hyung.. Saat itu aku sangat terburu-buru, hingga handphone ku pun tertinggal. Dan saat di Jepang, aku tidak sempat menghubungimu. Lagi pula aku tidak hapal nomor telepon mu. Dan aku tidak terpikirkan untuk menghubungimu lewat handphone Eomma ataupun Appa. Hehehe.."
"Kau ini mengkhawatirkanku saja."
"Bukankah kau senang jika aku tidak ada dirumah?"
"Mworago? Tentu saja tidak! Aku jadi susah sendiri karena kau tidak ada. Kau tau? Aku harus menggantikanmu untuk perlombaan dance itu."
"Tapi kau berhasil mendapatkan piala itu Hyung.."
"Tapi aku terpaksa mengganti koreografinya Dongsaeng. Jeongmal mianhaeyo.." Youngmin menunduk
"Ani! Kau sudah berhasil membuat bangga nama sekolah dengan koreografi yang kau buat."
"Dari mana kau tau kalau aku yang membuat koreografi itu?"
"Dari Minwoo. Minwoo menelponku semalam. Dan dia menceritakan semuanya padaku semenjak aku pergi ke Jepang. Aku bangga padamu hyung.." Kwangmin menepuk pundak Youngmin sembari tersenyum.
Youngmin memeluk Kwangmin lagi.
"Jeongmal mianhaeyo.. Selama ini aku sudah bersikap tidak baik padamu. Aku menyesal.. Ku kira, saat itu kau pergi karena kau marah padaku atas sikapku malam itu. Jujur, aku tidak benar-benar mengatakan kalau aku itu membencimu. Aku hanya terbawa amarahku."
"Aku senang karena kau tidak benar-benar membenciku. Aku tidak pergi. Dan aku tidak marah. Untuk apa aku marah padamu. Aku menyayangimu. Sampai kapanpun aku tetap menyayangimu. Aku mencintaimu Hyung.."
"Nado sarangahaeyo Dongsaeng.. Aku bangga memiliki adik kembar sepertimu."
Kwangmin kembali melepas pelukkannya.
"Mworago? Kenapa kau merasa bangga padaku? Aku kan tidak pernah melakukan hal yang bisa membuatmu bangga."
"Tapi sikap dan sifatmu membuatku bangga padamu Pikwangchu.." Youngmin mengacak-acak rambut Kwangmin lagi lalu tersenyum.
Kwangmin hanya tersenyum, tersipu malu.
"Oh iya, Eomma dan Appa akan kembali kerumah lusa."
"Aku tidak peduli mereka akan pulang atau tidak. Bagiku, keberadaanmu disisiku sudah cukup bagiku Dongsaeng."
Mereka tersenyum lalu kembali berpelukan untuk yang kesekian kalinya.
***
"Dongsaeng.. Kaja!! Nanti kita bisa telat ke sekolah!!" Teriak Youngmin dari lantai bawah
"Tunggu sebentar hyung.." Kwangmin berlari dari kamarnya lalu menuruni tangga.
"Whooaahh.."
Youngmin menopang tubuh Kwangmin yang sempat jatuh karena terselingkat kakinya sendiri saat menuruni tangga.
"Hati-hati Dongsaeng.." Youngmin tersenyum.
Pagi ini mereka berangkat sekolah bersamaan. Youngmin terus menggandeng tangan Kwangmin sambil menyusuri jalan menuju sekolah mereka.
"Apa kau tidak malu menggandeng tanganku di depan umum seperti ini?"
"Kenapa mesti malu? Kau kan adik kembarku."
Kwangmim tidak menjawab. Ia hanya tersenyum sambil melanjutkan perjalanan menuju sekolah mereka.
Hyojin mengerutkan keningnya. Dibelakangnya ada Hyunseong, Jeongmin dan juga Minwoo yang juga heran dengan dua anak kembar dihadapan mereka.
"Waeyo?" Tanya Youngmin
"Tidak seperti biasanya kau seperti ini."
"Memangnya kenapa? Ada yang salah? Kurasa Kwangmin masih sangat kecil. Jadi aku harus tetap menjaganya." Youngmin tersenyum sambil menoleh ke arah Kwangmin.
Kwangmin membalas senyuman Hyung nya.
"Aku senang melihat kalian seperti ini." Sahut Hyunseong
"Terus pertahankan itu yaa Jo Twins!!" Ucap Jeongmin.
Minwoo dan Hyojin mengangguk sembari tersenyum.
***
Youngmin membuka pintu kamar Kwangmin lalu tersenyum. Ia menghampiri Kwangmin dan duduk disisi tempat tidur.
"Dongsaeng.. Kaja ireona!! Kwangmin-ah, ireona!"
"Aku masih mengantuk hyung.. Nanti saja."
"Eobsseoyo Dongsaeng. Kau harus bangun sekarang. Kaja!! Ireona!!"
"Hhhh.. Kau ini.. Tak bisakah kau membiarkan adik kesayanganmu ini tidur dengan tenang, eoh?" Tanya kwangmin sembari mengusap-usap matanya.
"Ani! Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Maka dari itu, bangunlah.. Cepat mandi lalu sarapan. Aku menunggumu di bawah. Ingat! Jangan tidur lagi, ne!?"
"Baiklah baiklah.." Kwangmin bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi, sementara Youngmin turun ke bawah.
Tak sampai dua puluh menit, Kwangmin turun dan menghampiri hyung nya dimeja makan.
"Memangnya kau ingin mengajakku kemana, eoh?"
"Rahasia.." Jawab Youngmin sambil melahap makanannya
"Kau ini.." Kwangmin mulai menyantap makanannya.
Youngmin dan Kwangmin pergi setelah sarapan. Seperti kebiasaannya, Kwangmin mendengarkan musik lewat headset dari handphone nya.
"Kau ini akan membawaku kemana Hyung? Ahh, aku mulai curiga padamu." Ucap Kwangmin pada Youngmin yang sedang menyetir mobil.
"Sudahlah, kau tenang saja. Aku tidak akan menculikmu."
Tak sampai satu jam, mereka sampai disebuah gedung yang tidak terlalu besar. Mobil memarkir mobilnya dan mengajak Kwangmin turun dari mobil.
"Kaja."
Kwangmin melepas headset dari kedua kuping nya lalu turun mengikuti langkah Youngmin menuju kedalam gedung.
Youngmin memasuki sebuah ruangan. Terlihat Donghyun sedang duduk membaca bukunya.
"Annyeonghaseyo Hyung.."
Donghyun mengalihkan pandangannya dan menutup bukunya sembari tersenyum.
"Annyeonghaseyo Youngmin-ah.." Donghyun mengerutkan keningnya saat melihat ke arah Kwangmin
"Aku ingin memperkenalkanmu kepada leader dance ku disini. Namanya Kim Donghyun."
"Annyeonghaseyo Hyung.." Sapa Kwangmin
"Annyeonghaseyo. Jadi kau sudah kembali?"
Kwangmin mengangguk.
"Jadi, Kwangmin-ah.. Hyung mu memintaku untuk mengajakmu bergabung bersama grup dance kami."
"M-mworago?"
"Hyung mu sudah meyakinkanku tentang kemampuan dance mu. Jadi, kupikir tidak ada salahnya untuk menambah member didalam grup dance kami. Dan kau bisa langsung ikut latihan bersama The Boys untuk mengikuti perlombaan dance bulan depan."
"M-mworago? A-apa kau bercanda?"
Donghyun tersenyum lalu menggeleng.
"Tentu saja aku tidak bercanda." Donghyun menoleh ke arah Youngmin.
Youngmin tersenyum. Kwangmin ikut menoleh ke arah Youngmin lalu tersenyum. Ia memeluk Youngmin. Tak terasa air matanya berlinang di pipinya.
Youngmin melepas pelukan Kwangmin, "Kau ini, cengeng sekali Kwangmin-ah.."
"Pabo! Aku hanya terharu.." Kwangmin menautkan jarinya di dagu, "Tapi tunggu.. Perlombaan dance minggu depan?"
"Ne Kwangmin-ah. Perlombaan itu diundur satu bulan dari waktu perlombaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Jadi, maukah kau bergabung dengan kami Kwangmin-ah!?"
"Ne.. Aku mau. Aku mau!!" Kwangmin menegaskan kata terakhirnya.
Youngmin dan Donghyun mengunggingkan senyumnya. Donghyun menghampiri Kwangmin menjabat tangannya.
"Baiklah, selamat bergabung di The Boys Kwangmin-ah.."
Kwangmin mengangguk, "Gamsahamnida Donghyun hyung.."
"Kau bisa mulai latihan besok Kwangmin-ah.."
Kwangmin mengangguk lagi. Youngmin mengucapkan tetima kasih kepada Donghyun lalu berpamitan untuk pulang.
TBC~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar