Sabtu, 16 Agustus 2014

[FF] TWINS part 6


[FF] TWINS part 6

Note: Maaf kalo ada typo yang bertebaran dan mungkin jalan ceritanya membingungkan atau mungkin agak tijel mohon dimaklumi ;;)
Happy reading Chingu-deul ^^

Review TWINS part 5

   Seseorang memperhatikan Kwangmin dari jauh. Sang leader dance. Ia mencoba mengikuti Kwangmin. Saat posisinya berada dibelakang Kwangmin, ia menepuk pundaknya.

TWINS part 6

Author POV
(Youngmin dan Kwangmin di sekolah Kwangmin)

   "Kwangmin-ah.."
   Deg.. Jantung Kwangmin berdetak lebih cepat. Seketika matanya membulat. Ia segera menurunkan sedikit posisi topinya agar wajahnya benar-benar tidak terlihat.
   "Mianhae, kau salah orang. Aku bukan Kwangmin. Shillye hamnida." Kwangmin berjalan menjauhi namja itu dan menyusul Hyunmin juga kedua orang tuanya yang sudah terlebih dahulu mencari tempat duduk.

   "Mwo? Tapi sepertinya dia memang Kwangmin. Apa, aku hanya salah lihat?" Donghyun menggidikan bahunya lalu pergi.

   Semua anggota drama berdoa bersama untuk kelancaran pentas drama kali ini. Youngmin memeluk Chorong.

   Lima belas menit kemudian pentas drama di mulai. Drama yang bertema tentang percintaan sepasang remaja ini dimulai dengan penampilan dance dari team dance Youngmin. Semua penonton yang terpukau memberikan tepuk tangan pertamanya untuk penampilan dance mereka. Lalu dilanjutkan dengan adegan-adegan para pemain, terutama Youngmin dan Chorong. Mereka menampilkan adegan demi adegan yang mampu membuat semua penonton tak berkedip.

   'Kau memang hebat Youngie. Aku bangga padamu.' Batin Kwangmin. Ia tersenyum sambil terus melihat penampilan Hyung nya dari bangku penonton.

   Youngmin memeluk Chorong sesuai dengan yang ada diteks saat mereka latihan beberapa hari yang lalu. Youngmin mencium bibir Chorong untuk yang kesekian kalinya. Beberapa penonton yang kebanyakan murid yeoja, berteriak histeris. Youngmin dan Chorong justru menghiraukannya demi kelancaran drama perdananya.

   "Tunggu sebentar.. Sepertinya ada yg aneh.."
   "Waeyo Eomma?" Tanya Appa
   "Senyuman itu..." Eomma terus memperhatikan salah satu anak kembarnya diatas panggung.


   Pentas drama berjalan dengan sukses. Semua penonton berdiri dan memberikan tepuk tangan meriah atas penampilan mereka yang sangat memuaskan.
   Eomma, Appa, Kwangmin dan Hyunmin menghampiri Youngmin dibelakang panggung.
   "Kau benar-benar hebat Youngie, aku salut pada..." Hyunmin tidak melanjutkan kata-katanya. Seketika ia langsung panik lalu segera menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

   Kwangmin dan Youngmin menatap Hyunmin penuh arti.
   "Youngie?" Appa menatap Hyunmin dengan heran, "Kenapa kau memanggil Kwangmin dengan sebutan Youngie?"
  Youngmin, Kwangmin dan Hyunmin saling bertatapan. Sementara Eomma menatap mereka bertiga dengan sinis.
   "Ayo kita pulang sekarang!!" Ajak Eomma dengan paksa.

   Chorong mencari-cari Youngmin yang menghilang sejak pentas drama selesai. Namun ia tidak berhasil menemukannya.

   Eomma membiarkan ketiga anak laki-lakinya duduk dihadapannya.
   "Jawab pertanyaanku! Apa yang kalian sembunyikan dari kami berdua, oeh?"
   "..." Youngmin, Kwangmin dan Hyunmin hanya terdiam
   "Sekali lagi, jawab pertanyaanku!! Apa selama ini kalian bertukar tempat?"
   Youngmin, Kwangmin dan Hyunmin saling bertatapan.
   "Kenapa tadi kau memanggil Kwangmin dengan sebutan Youngie, Hyunmin?"
   "Ng.. A, aku hanya salah menyebut nama."
   "Apa itu benar? Jika itu benar, kenapa kau tidak berani untuk menatapku?"
   "Apa yang kau bicarakan Eomma? Aku sama sekali tidak mengerti!" Tanya Appa.
   Eomma menatap ketiga anaknya. “Apa kau merasa belakangan ini ada yang berbeda dari sikap mereka? Selama ini aku memang sudah mencurigai mereka berdua. Aku mencurigai semenjak Youngmin dan Kwangmin mengikuti perlombaan dance dan pertandingan basket. Aku tau betul kalau selama ini mereka selalu bermalas-malasan jika disuruh untuk latihan dance dan latihan basket. Tapi mereka sangat semangat untuk mengikuti perlombaan dan pertandingan itu. Bukankah itu sesuatu yang aneh?”
   “Mungkin mereka hanya terbawa semangat teman-temannya untuk mengikuti perlombaan dan pertandingan itu.”
   “Bagaimana mungkin mereka yang malas latihan bisa dengan semangatnya mengikuti perlombaan dance dan pertandingan basket, Appa?”
   “Bisa saja mereka bersemangat karena ingin membanggakan anggota dance dan juga tim basket mereka. Mereka juga ingin membanggakan kita dan sekolah mereka. Kau jangan berburuk sangka terlebih dahulu Eomma!” Bela Appa.
   “Dengarkan aku…”

Flashback ~Eomma Jo Twins~
   Eomma Jo Twins membuka pintu kamar salah satu anak kembarnya, Kwangmin. Ia tersenyum melihat beberapa bingkai foto anak kembarnya yang terpajang didinding. Ditaruhnya ranjang pakaian yang ia bawa dan mengambil beberapa pakaian Kwangmin lalu menyimpannya didalam lemari sang anak. Senyumnya memudar ketika ia melihat sesuatu yang terasa janggal. Ia mengambil baju seragam milik Youngmin yang tergantung didalam lemari lalu mengeluarkannya.
   “Ini kan seragam sekolah milik Youngmin. Kenapa ada didalam lemari Kwangmin? Apa aku salah menyimpannya? Kurasa aku selalu menyimpannya dengan tepat ditempatnya.”
   Eomma Jo Twins mengadahkan sedikit kepalanya sembari berpikir. Ia bergegas membawa seragam sekolah Youngmin ke kamar Youngmin. Dibukanya lemari milik Youngmin dikamarnya. Betapa terkejutnya Eomma Jo Twins saat melihat seragam sekolah Kwangmin yang tergantung didalam lemari Youngmin. Ia mengeluarkan seragam sekolah milik Kwangmin itu.
   “Ini aneh. Sebenarnya apa yang tengah terjadi?”
   Eomma Jo Twins merapikan kembali kedua seragam sekolah milik anak kembarnya.
Flashback end~

   “Mworago? Jinjja?”
   Eomma Jo Twins mengangguk. “Dan masih banyak kejanggalan lainnya yang pernah kulihat dan kutemukan.” Ia menghela napas panjang. “Aku ini seorang Ibu, Appa. Aku yang melahirkan mereka ke dunia ini. Jadi aku tau betul sifat dan sikap mereka seperti apa. Dan aku sangat mengenali mereka. Sekalipun mereka kembar, aku selalu tau cara membedakan mereka!"
   “Mianhae..” Ucap Kwangmin.
   Eomma menatap Kwangmin.
   "Aku yang meminta Youngmin untuk bertukar tempat dengannya." Jawab Kwangmin dan berusaha menatap Eomma nya
   "Kenapa kau melakukan itu? Dan Hyunmin. Kau tau tentang hal ini kan!? Tapi kau sama sekali tidak pernah memberi tau kepada  Eomma dan Appa!"
   "M-mianhaeyo Eomma.." Jawab Hyunmin tanpa berani menatap Eomma nya.
   Kwangmin memberanikan diri menatap eommanya, "Aku sengaja melakukan ide gila itu, karena aku sama sekali tidak berminat untuk mengikuti lomba dance itu. Duniaku ada dibasket. Bukan di dance!"
   "Jika kalian benar-benar mengenal dan mengetahui sifat kami, kenapa kalian tidak mengetahui kegemaran kami, eoh?" Youngmin angkat bicara
   "Lantas kenapa kalian tidak bilang kepada kami?" Tanya Appa
   "Karena kalian selalu memaksakan kami untuk mengikuti sesuatu hal yang sama sekali tidak kami sukai! Kalian sama sekali tidak mau mendengarkan kami!" Jelas Youngmin
   "Dan, akhirnya kami keterusan untuk bertukar tempat. Hingga sampai saat ini." Kwangmin kembali menunduk.
   "Jadi pada dasarnya ini adalah kesalahan kami? Hhh.. Aku sama sekali benar-benar tidak tau. Aku..” Eomma tidak mampu meneruskan kalimatnya. Ia mengalihkan pandangannya sebentar lalu kembali menatap ketiga anaknya. “Kami benar-benar minta maaf Youngmin, Kwangmin. Aku tidak menyangka jika akhirnya akan seperti ini. Kembalilah ke sekolah kalian masing-masing. Eomma tidak mau kalian membuat masalah disekolah."
   "Tapi Eomma...."
   "Apa lagi Youngmin? Kau mau jika semua orang mengetahui kalau selama ini kalian bertukar tempat? Eomma tidak akan mau ikut campur, jika kalian sampai di keluarkan dari sekolah, karena kalian melakukan tindak kebohongan yang berkelanjutan seperti ini!" Eomma mengambil tasnya dan berlalu ke kamarnya, diikuti Appa dari belakang.
   “Sejujurnya Appa kecewa dengan kalian bertiga. Tapi walau bagaimanapun, itu memanglah kesalahan kami. Salahku juga yang selalu memaksakan kehendakku. Jeongmal mianhae.” Appa membungkukkan badannya lalu mengikuti angkah Eomma menuju ke kamarnya.
   Youngmin, Kwangmin dan Hyunmin saling bertatapan. Tak lama mereka kembali ke kamar masing-masing.

***

TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Strength

My Strength