Note: Maaf kalo ada
typo yang bertebaran dan mungkin jalan ceritanya membingungkan atau mungkin
agak tijel mohon dimaklumi ;;)
Happy reading
Chingu-deul ^^
TWINS part 4
Author POV
Tepat pukul 19.00 malam, Kwangmin menjemput
Naeun dirumahnya. Kwangmin terkesima melihat Naeun saat keluar dari rumahnya.
Denga menggunakan dress berwara putih yang panjangnya selutut. Rambutnya
dibiarkan terurai dengan hiasan bandana yang menghiasi kepalanya. Kwangmin
mengajaknya ke sebuah restoran. Mereka Nampak agak kaku saat makan malam
bersama. Tapi mereka berusaha untuk bersikap sewajarnya. Setelah makan malam,
Kwangmin mengajak Naeun ke taman di area restoran. Awalnya Kwangmin agak
canggung dan bingung harus melakukan apa. Kwangmin menggenggam kedua tangan
Naeun.
"Aku tau diri kalau aku tidak bisa
merangkai kata-kata puitis. Aku bingung harus memulainya dari mana."
Kwangmin mengalihkan pandanganya sebentar,
lalu kembali menatap Naeun.
“Naeun-ah.. Saranghaeyo.”
Mata Naeun yang mulai berbinar terbelalak.
“M-mworago?”
"Would you be my girl friend?"
Naeun menutup mulutnya dengan salah satu
tangannya. Perlahan air matanya menetes ke pipinya.
“Aku tidak menyangka akan seperti ini
jadinya. Aku sama sekali tidak menyangka kau akan menyukaiku.”
“Tidak salah kan, jika aku menyukaimu? Aku
mengenalmu sebagai yeoja yang baik. Kau tidak hanya memiliki paras menarik
Naeun. Kau juga memiliki sifat dan kepribadian yang sangat aku kagumi.”
Senyum Naeun melebar. Ia menggenggam kedua
tangan Kwangmin lalu memeluknya.
“Naddo saranghaeyo Oppa!”
Kwangmin pun tersenyum lebar dan membalas
pelukkan Naeun.
'Malam ini akan menjadi malam terindah
didalam hidupku.' Batin Naeun.
***
Naeun dan Chorong berjanjian untuk bertemu
disebuah cafe yang biasa mereka kunjungi. Naeun memesan beberapa cake dan
minuman kesukaannya dan juga Chorong. Dengan senyuman yang tak pernah lepas
dari wajah cantiknya.
"Mianhae aku terlambat Dongsaeng.."
"Gwaenchanayo. Aku sudah memesan ini
semua. Dan kau harus menghabiskannya!"
"Mwo? Sebanyak ini? Apa kau ingin
membunuhku, eoh?"
"Aku tidak ingin membunuhmu Eonni. Tapi
aku hanya ingin membagi kebahagiaanku padamu."
Chorong mengerutkan kedua alisnya sembari
menyicipi salah satu cake yang ada dihadapannya.
"Semalam Youngmin menyatakan cinta
padaku. Dan aku menerimanya."
"Jinjja?" Tanya Chorong sambil
mengunyah cake di mulutnya.
Naeun mengangguk. "Otteokhae
saenggakhaeyo?"
Chorong mengangguk, "Chohayo. Kau
beruntung Dongsaeng.." Chorong menaruh garpu disisi piring.
Naeun mengerutkan keningnya.
"Berbeda sekali denganku. Namja yang
kusukai sejak lama selalu bersikap ketus kepadaku. Huuh menyebalkan! Padahal,
sebelum-sebelumnya dia selalu bersikap ramah kepada semua orang. Tapi tiba-tiba
saja sikapnya berubah saat ia memenangkan perlomba basket."
"Jinjja? Awalnya, Youngmin juga
bersikap berbeda. Ia sangat ketus dan dingin. Tapi semenjak memberiku minuman
dan sapu tangannya saat aku selesai olahraga, sikapnya berubah menjadi sangat
baik."
Naeun menggenggam tangan Chorong.
"Kau pasti akan memilikinya. Sama
sepertiku. Aku sangat yakin kau dan dia bisa bersatu."
"Mworago? Kenapa kau berkata seperti
itu? Kau mencoba meramalku, ne?" Chorong tertawa kecil
"Ani Eonni! Mana bisa aku meramal.
Feeling ku merasakan seperti itu! Kau tenang saja, aku akan mendoakan agar kau
dan dia bisa bersatu."
"Semoga saja yaa..."
Naeun melepaskan genggaman tangannya, “Kalau
begitu, sekarang kau habiskan cake nya!"
"Hmm.. Baiklah. Tapi kau harus
membantuku menghabiskannya. Otteokhae!?"
"Hehe baiklah.."
Chorong dan Naeun tersenyum dan mulai
menghabiskan cake nya.
***
(Youngmin di sekolah
Kwangmin)
Hari ini Youngmin dan Chorong latihan drama
di taman sekolah berdua. Mereka sudah memeragakan beberapa adegan yang ada di
teks drama.
"Apa keadaanmu baik-baik saja
Kwangmin-ah?" Tanya Chorong yang sempat mengkhawatirkan keadaan Youngmin
karena kejadian hari yang lalu.
"Nan gwaenchana."
"Mmhh.. A..." Chorong yang hendak
mengatakan sesuatu, terpaksa mengurungkan niatnya.
"Waeyo?"
Chorong menggeleng lalu menunduk. Tak lama
ia mengadahkan kepalanya dan memperlihatkan wajah sedihnya.
"Kau kenapa? Neo gwaenchanayo
Chorong-ah!?" Tanya Youngmin dengan khawatir
"Bolehkah aku memelukmu
Kwangmin-ah.."
Youngmin bingung harus melakukan apa.
Didalam hatinya, ia tidak tega melihat yeoja dihadapannya yang mulai menangis.
Youngmin merentangkan kedua tangannya. Chorong memeluk tubuh Youngmin dengan
erat sambil terus menangis.
“K-kau kenapa Chorong-ah? Kenapa kau
menangis?” Tanya Youngmin yang semakin panik
"You're my first love and my first
kiss.." Gumam Chorong pelan
“Heh?”
Tak lama Chorong melepaskan pelukkannya
secara perlahan.
"Pabo! Kenapa kemarin kau berani sekali
menciumku, eoh!? Kau ini...."
Chorong memukul dada Youngmin berkali-kali.
“Wooaahhh..”
Youngmin hilang keseimbangan dan tidak
sengaja menyandung batu tepat dibelakang kakinya. Hal itu membuat mereka
terjatuh secara bersamaan.
~Overview of the story
about Kwangmin and Naeun~
(Kwangmin di sekolah
Youngmin)
Kwangmin yang baru berpacaran dengan Naeun
menjadi pasangan yang sangat serasi. Mereka selalu diperhatikan oleh semua
siswa disekolahnya terutama siswa yeoja. Mereka seperti merasa berada di atas
bara api saat melihat mereka yang sedang berduaan. Karena Youngmin seorang
ketua tim basket, tidak jarang banyak yeoja yang sangat tertarik padanya, juga
mengaguminya. Hanya saja mereka tidak tau kalau namja yang mereka lihat itu
bukanlah Youngmin. Melainkan Kwangmin, saudara kembar Youngmin.
“Lihatlah, semua yeoja selalu memperhatikan
kita dengan sinis.” Bisik Kwangmin di telinga Naeun saat menuju ke taman
“Mungkin mereka iri denganku, karena aku
bisa memilikimu chagiya.”
“Geuraeyo?”
Naeun
mengangguk pelan.
“Bagaimana jika aku membuat mereka tambah
iri lagi?”
“Mwo?”
“Seperti ini.”
Kwangmin merangkul Naeun dan membawanya
berlari. Naeun mengikuti langkah Kwangmin sembari tertawa bersama.
Tatapan-tatapan sinis itu kembali mereka dapatkan. Bahkan sampai ada yang
berteriak histeris. Tapi Kwangmin dan Naeun justru tidak mempedulikannya.
Mereka justru menikmati kebersamaan mereka. Bagaimana tidak histeris, mereka
mengenal Youngmin sebagai pribadi yang dingin dan misterius. Bahkan Youngmin
sering dijuluki Charismatic Prince. Maka
dari itu mereka dibuat heran dengan Youngmin yang tiba-tiba saja jatuh cinta
dengan Naeun dan menjadikannya sebagai pacar. Bahkan semenjak berpacaran dengan
Naeun, Youngmin terlihat menjadi pribadi yang sangat menyenangkan. Terlebih
saat bersama Naeun. Tapi yang lagi-lagi disayangkan, mereka tidak tau kalau namja
yang mereka maksud saat ini adalah Kwangmin, bukan Youngmin.
~Back to story about
Youngmin and Chorong~
(Youngmin di sekolah
Kwangmin)
Bibir mereka tidak sengaja bersentuhan. Mata
Chorong dan Youngmin membulat. Dan jantung mereka sama-sama berdegup kencang.
Dengan wajah mereka yang hanya berhadapan lima jengkal, membuat mereka saling
bertatapan.
Chorong tersadar dan segera bangkit lalu berdiri,
diikuti Youngmin yang langsung membersihkan bajunya yang kotor. Ia mengacak-acak
rambut Chorong.
"Kau ini.. Berani sekali kau menibani
tubuh ku. Kau fikir kau ini tidak berat?"
Chorong berusaha merapihkan rambutnya yang
berantakan karena ulah Youngmin.
"Siapa suruh kemarin kau
menciumku!?"
Wajah Chorong mulai terlihat merah merona.
"Kau mencoba balas dendam padaku, eoh?”
Lirik Youngmin dengan jail, “Sebenarnya memang itu kan yang kau mau?"
"M-mworago? Kau ini terlalu percaya
diri Kwangmin-ah!"
"Lalu kenapa? Lagi pula.. Kau juga
cinta pertamaku. Dan juga ciuman pertamaku."
Mata Chorong membulat dan berbinar. Dan ia
menjadi salah tingkah.
“H-hey, kau ini jail sekali padaku!” Chorong
memukul lengan Youngmin, “Jangan menjailiku seperti itu!”
“Aku? Menjailimu? Kau pikir aku berkata
seperti itu hanya bercanda? Aku berkata seperti itu karena aku serius. Kau
fikir aku berkata seperti itu hanya untuk membuatmu senang? Ani!”
'M-mwoya!? Aku sama sekali tidak mengerti.
Ini tidak mungkin!' Batin Chorong.
"Kau... Sudah mencuri hatiku, Park
Chorong.." Youngmin tersenyum kecil dan pergi berlalu dari Chorong yang
masih terdiam.
***
TBC~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar