Sabtu, 16 Agustus 2014

[FF] TWINS part 7




Note: Maaf kalo ada typo yang bertebaran dan mungkin jalan ceritanya membingungkan atau mungkin agak tijel mohon dimaklumi ;;)
Happy reading Chingu-deul ^^

TWINS part 7

Author POV
   Youngmin memotong rotinya hingga beberapa bagian tanpa ia makan. Ia menatap ke arah roti dipiringnya dengan tatapan kosong. Ia tidak bisa membayangkan jika harus berpisah dengan Chorong. Apa lagi mereka baru saja berpacaran. Tak jauh berbeda dengan Kwangmin. Ia terus memperhatikan sarapannya diatas piringnya sembari melamun. Walaupun mulutnya sedang mengunya. Sedangkan Hyunmin hanya menunduk sambil memakan sarapannya dengan perlahan.
   "Ada apa dengan kalian semua?"
   "Aku berangkat duluan." Youngmin beranjak dari kursinya dan berlalu menuju halaman depan.

   Kwangmin meminum sedikit susu putihnya lalu menyusul Youngmin tanpa basa-basi. Eomma, Appa dan Hyunmin hanya terdiam menatap kedua anak kembar itu.

(Youngmin di sekolahnya)
   Naeun tersenyum melihat kekasihnya yang sedang berjalan dilorong. Ia menghampirinya dan menepuk pundak Youngmin.
   “Annyeonghaseyo Chagiya..”
   "Waeyo?" Tanya Youngmin dengan ketus.
   Naeun seketika tersentak.
   "Bisa kah kau tidak menggangguku?" Youngmin berlalu dari Naeun yang terlihat bingung.

   Naeun menghampiri Youngmin dikelasnya. Ia tersenyum memperhatikan kotak bekal yang ia bawa. Ia berharap dengan cokelat buatannya bisa meluluhkan hati Youngmin.
   "Youngmin-ah.. Aku membawakan cokelat buatanku lagi untuk mu."
   Naeun menyerahkan sebuah kotak berukuran sedang kepada Youngmin. Sementara Youngmin yang sedang terdiam hanya melirik ke arah Naeun lalu mengalihkan pandangannya.
   "Bawa saja cokelatnya dariku."
   "Tapi, bukankah kau menyukainya?"
   "Kubilang bawa pergi cokelat itu dari hapadanku! Arraseo?" Bentak Youngmin dengan tatapan tajamnya ke arah Naeun.
   Naeun tersentak. Ia langsung menunduk dan tak berani menatap tatapan tajam mata Youngmin. Akhirnya ia membawa pergi cokelat buatannya itu. Ia berlalu dari kelas Youngmin dikelasnya dan pergi ke taman lalu duduk disalah satu kursi.
Author POV end

Naeun POV
   Aku tersentak saat tiba-tiba Youngmin membentakku. Padahal sebelum-sebelumnya ia tidak pernah membentakku seperti itu, dari semenjak kita berpacaran. Apa ia sedang memiliki sebuah masalah, hingga ia bersikap seperti itu padaku!?
Naeun POV end

Author POV
(Kwangmin di sekolahnya)

   Chorong memperhatikan Kwangmin yang sedang menggambar dimejanya. Gambar itu terlihat sangat bagus. Tapi dengan gambar itulah yang membuat Chorong menjadi heran.
   Kwangmin menoleh ke arah Chorong yang terlihat nampak aneh saat melihat gambar buatannya.
   “Waeyo Chorong-ah? Kenapa kau melihat gambarku seperti itu? Gambarku jelek ya?”
   “Ah, ani. Bukankah kau tidak bisa menggambar? Tapi kenapa gambar buatanmu bisa sebagus itu?”
   Kwangmin terkejut. Ia berhenti menggambar.
   “Ng.. Aku, belajar dari adikku.”
   “Jinjja? Geurae..”
   Kwangmin mengangguk. “Bagaimana jika kita ke kantin?”
   Kali ini Chorong yang mengangguk.

   Kwangmin dan Chorong berjalan tidak beriringan seperti biasanya. Chorong yang menyadari itu hanya bersikap biasa.
   “Annyeonghaseyo Kwangmin-ah..” Sapa salah satu murid
   “Annyeonghaseyo..” Balas sapa Kwangmin.
   Chorong memperhatikan Kwangmin. Biasanya kalau Kwangmin disapa, ia hanya tersenyum menanggapinya. Tapi kali ini, Kwangmin justru membalas setiap sapaan dari beberapa orang dengan sangat ramah.

   "Aigoo.. Aku lupa untuk tidak memakai kan jamur didalam pastamu. Mianhae.." Ujar Chorong saat ia membawa dua mangkuk pasta ke meja tempat mereka makan, dikantin.
   "Waeyo? Aku suka jamur." Kwangmin meraih semangkuk pasta yang diberikan oleh Chorong
   Chorong mengerutkan keningnya. Ia merasakan ada yang aneh. Yang ia tau, selama mereka berpacaran, Chorong selalu memperhatikan apa yang disukai dan apa yang dibenci oleh kekasihnya itu. Dan Kwangmin sangat membenci jamur. Tapi sekarang namja-chingunya dengan lahap memakannya hingga habis.
   “Bukanka kau sangat membenci jamur? Tapi hari ini kau memakannya dengan lahap. Bahkan hingga tak tersisa.”
   “Ah, mmhh, akhir-akhir ini aku mulai menyukai jamur. Ternyata rasanya tidak seburuk yang aku kira.”
   “Geurae..”
   Chorong hanya terdiam. Tapi akhirnya, ia berusaha melupakan kejadian yang dialami Kwangmi hari ini.
Author POV end

***

Chorong POV
   Aku menemukan berbagai kejanggalan yang terjadi dengan Kwangmin belakangan ini. Terutama setelah pentas drama selesai. Yang tidak disukai Kwangmin justru sekarang ia menyukainya. Sesuatu hal yang dibenci Kwangmin justru sekarangg terlihat biasa saja. Kebiasaan seperti mencuci kedua tangannya saat nervous yang pernah dilakukan Kwangmin kini tidak pernah lagi.
   Aku benar-benar merasakan ada yang berbeda dgn Kwangmin. Begitu juga dengan sifatnya. Apa pantas jika aku mulai mencurigainya? Apa pantas aku mencurigai kekasihku sendiri? Hhh, atau mungkin biar waktu saja yang menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang ada dibenakku ini.
Chorong POV end

***

Author POV
   Hari ini Naeun berkunjung ke rumah Youngmin. Sebenarnya ia ingin memastikan apa yang sebenarnya terjadi dengan Youngmin. Ia berharap, dengan kedatangannya ke rumah Youngmin, ia bisa menemukan semua jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaannya.
   Ia tersenyum sembari mengetuk pintu rumah Youngmin.
   "Annyeonghaseyo. Apa aku bisa bertemu dengan Youngmin?" Tanya Naeun pada Eomma Youngmin saat membukakan pintu
   "Annyeonghaseyo. Mianhae, kau siapanya Youngmin?"
   "Ah, aku Naeun. Yeoja-chingu nya."
   "Mmhh, tunggu sebentar. Yang kau maksud Youngmin itu..!?" Eomma Youngmin seperti sedang berpikir.
   Naeun mengerutkan keningnya. Ia memandang Eomma Youngmin dengan aneh.
  “Mianhae Ahjumma..”
   "Ah, silahkan masuk. Sebelum kau bertemu dengan Youngmin, ada yang ingin kubicarakan padamu Naeun-ah."
   Eomma Youngmin membawa Naeun masuk ke dalam rumah.

   Mereka duduk disalah satu sofa. Eomma Youngmin menarik nafas panjang dan mengeluarkannya dengan perlahan.
  "Menurutmu, apa ada yang aneh mengenai sikap Youngmin akhir-akhir ini Naeun-ah?"
   "Ng.. Kurasa begitu. Waeyo Ahjumma?"
   "Kurasa, namja-chingu yang selama ini bersamamu bukanlah Youngmin. Melainkan Kwangmin, saudara kembar Youngmin.”
   "M-mworago? Apa maksud Ahjumma? Aku benar-benar tidak mengerti."
   "Hhhh..” Eomma Youngmin menghela napas panjang, “Sebenarnya Youngmin memiliki saudara kembar. Namanya Jo Kwangmin. Dan mereka, selama ini bertukar tempat."
   Mata Naeun membulat. Dadanya terasa sedikit sesak. Ia tidak bisa mencerna kata-kata Eomma Youngmin dengan baik. Tak lama Kwangmin datang. ia terkejut dengan kedatangan dirumahnya.
   "Naeun!?"
   "Youngmin-ah.."
   "Dia Kwangmin, Naeun. Orang yang selama ini kau anggap sebagai pacarmu." Jawab Eomma membenarkan.
   Kwangmin kaget saat mendengar pernyataan dari Eomma nya. Ia menunduk.
   "Mereka sudah menceritakan semuanya padaku, Naeun." Ucap Eomma
   Naeun bangkit, "A-apa yg kau lakukan Kwangmin? Kenapa kau membohongiku?"
   "Aku bisa jelaskan semuanya. Kaja, ikut aku!" Kwangmin menarik tangan Naeun dan membawanya ke halaman belakang rumahnya.

   Kwangmin duduk ditepi kolam renang diikuti Naeun.
   "Eomma sudah bilang padamu kan, kalau aku memiliki saudara kembar!? Kami bertukar tempat semenjak kami mengikuti perlombaan dance dan pertandingan basket. Awalnya hanya seperti itu. Tapi aku justru keterusan untuk bertukar tempat dengannya, hingga pada akhirnya kami sama-sama jatuh cinta kepada dua orang yeoja yang berbeda."

   Kwangmin berusaha menceritakan lagi semuanya termasuk alasan mengapa mereka bertukar tempat.
   Kwangmin menatap Naeun, "Jeongmal mianhaeyo.. Karena selama ini kami sudah membohongimu Naeun.. Semua ini memang salahku." Kwangmin menunduk
   "Arrayo Kwangmin-ah. Mungkin jika aku berada diposisimu, aku akan melakukan hal yang sama. Siapapun dirimu sebenarnya, aku selalu mencintaimu.. Kwangmin-ah.."
   "Jinja? Kau tidak marah padaku? Kau tidak membenciku? Kau tetap mencitaiku, eoh?” Tanya Kwangmin dnegan mata terbelalak.
   Naeun mengangguk sembari tersenyum. Kwangmin ikut tersenyum.
   “Gomawo Naeun-ah.. Aku beruntung bisa memiliki kekasih sepertimu chagiya.. Saranghaeyo.." Kwangmin memeluk Naeun. Naeun pun membalas pelukkannya.
   “Saranghaeyo..” Naeun tersenyum.

***

   Chorong berlalu dari sebuah supermarket menuju ke parkiran. Ia memasukkan beberapa kantung plastik yang berisi belanjaanya ke dalam mobilnya. Saat hendak masuk ke dalam mobil, matanya tak sengaja melihat seorang namja yang wajahnya sangat familiar baginya. Namja yang tak lama keluar dari mobilnya masuk ke dalam sebuah bangunan yang ada diseberang. Tidak sampai sepuluh menit, amja itu keluar dengan seorang namja lainnya. Mata Chorong terbelalak. Ia menutup mulutnya menggunakan salah satu tangannya.
   “Mwo? Apa benar itu Youngmin? K-kenapa ia bersama dengan seorang namja yang mirip dengannya!?”
   Ternyata namja yang Chorong lihat itu adalah Youngmin. Namja-chingunya. Youngmin masuk ke dalam mobil diikuti oleh namja yang bersamanya. Yang ternyata adalah Kwangmin. Youngmin mengendarai mobilnya menjauh dari bangunan itu.
   Chorong bergegas menyalakan mesin mobilnya. Dengan kecepatan penuh, ia mengejar mobil Youngmin dan terus mengikutinya.

   Hingga mereka sampai disebuah taman. Youngmin dan Kwangmin turun dari mobil lalu menyambangi taman itu. Chorong mengikutinya dari belakang. Ia bersembunyi dibalik sebuah pohon besar saat kedua namja itu duduk disalah saru kursi taman tak jauh dari pohon besar itu.

   "Naeun sudah tau semuanya. Lalu, bagaimana dengan Chorong? Bagaimana jadinya jika Chorong mengetahui semuanya!? Mengetahui kalau aku bukanlah orang yang selama ini menjadi pacarnya? Apa itu tidak akan melukai hatinya?"
   "Nan molla.."
   "Hhhh.. Ini semua salahku. Seharusnya dari awal aku tidak melakukan hal gila ini. Atau, jika aku tetap melakukan pertukaran tempat itu, aku akan melakukannya saat pertandingan basket dan perlombaan dance itu dilaksanakan. Tidak meneruskannya sampai saat ini.."

   Mata Chorong kembali membulat saat mendengar pernyataan dari Kwangmin. Ia kembali menutupi mulutnya menggunakan salah satu tangannya. Ia belum bisa berpikir dengan jelas. Perlahan air matanya mengalir. Segurat luka menggores hatinya. Chorong tidak tau harus melakukan apa. Ingin sekali ia melangkahkan kakinya untuk menghampiri mereka berdua. Tapi kedua kaki Chorong seperti sedang terpaku dengan tanah. Ia hanya bisa terdiam ditempatnya.

   Handphone Kwangmin berdering. Ada sebuah pesan singkat dari Eomma nya yang mengharuskan mereka segera pulang ke rumah.
   “Hyung, Eomma meminta kita untuk segera pulang.”
   Youngmin menoleh lalu mengangguk. Mereka bangkit dan berbalik badan. Betapa terkejutnya mereka berdua saat melihat seorang yeoja berambut panjang sedang berdiri terdiam dibalik pohon dengan air mata yang membasahi pipinya.
   “C-chorong.. S-sejak kapan kau ada disitu?” Tanya Youngmin dengan gugup
   "Jadi selama ini kalian membohongiku?"
   Youngmin dan Kwangmin hanya menunduk.
   "Jawab pertanyaanku!! Jadi, selama ini Kwangmin yang kuanggap sebagai namja-chinguku adalah Youngmin? Jadi kalian kembar?"
   "Mianhaeyo Chorong. Aku tak bermaksud untuk membohongimu. Percayalah.."
   "Jika kau tidak bermaksud untuk membohongiku, lantas kenapa kau justru membohongiku Youngmin-ah? Aku benar-benar kecewa padamu!" Chorong berlalu dari mereka sambil terus menangis.
   “Chorong-ah.. Tunggu.. Aku bisa menjelaskan semuanya.. Chorong!!”
   Youngmin berusaha mengejarnya.

Ttttiiiiiiinnnn...
   Suara klakson mobil meraung kencang tepat dihadapan Youngmin. Tubuhnya menghantam besi keras itu hingga ia terjatuh dan beberapa kali sempat terguling.
   “Youngmin-ah...” Teriak Kwangmin histeris.
   Beberapa orang disekitar bergegas berdatangan dan segera menolong Youngmin. Salah seorang menghubungi RS terdekat untuk mengirimkan mobil Ambulance ke lokasi kecelakaan.
   Tak sampai dua puluh menit, mobil Ambulance datang dan segera membawa Youngmin ke RS untuk mendapatkan pertolongan pertama.

***

  TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Strength

My Strength