Note: Maaf kalo ada
typo yang bertebaran dan mungkin jalan ceritanya membingungkan atau mungkin
agak tijel mohon dimaklumi ;;)
Happy reading
Chingu-deul ^^
TWINS part 7
Author POV
Youngmin memotong rotinya hingga beberapa
bagian tanpa ia makan. Ia menatap ke arah roti dipiringnya dengan tatapan
kosong. Ia tidak bisa membayangkan jika harus berpisah dengan Chorong. Apa lagi
mereka baru saja berpacaran. Tak jauh berbeda dengan Kwangmin. Ia terus
memperhatikan sarapannya diatas piringnya sembari melamun. Walaupun mulutnya
sedang mengunya. Sedangkan Hyunmin hanya menunduk sambil memakan sarapannya
dengan perlahan.
"Ada apa dengan kalian semua?"
"Aku berangkat duluan." Youngmin beranjak
dari kursinya dan berlalu menuju halaman depan.
Kwangmin meminum sedikit susu putihnya lalu
menyusul Youngmin tanpa basa-basi. Eomma, Appa dan Hyunmin hanya terdiam
menatap kedua anak kembar itu.
(Youngmin di
sekolahnya)
Naeun tersenyum melihat kekasihnya yang
sedang berjalan dilorong. Ia menghampirinya dan menepuk pundak Youngmin.
“Annyeonghaseyo Chagiya..”
"Waeyo?" Tanya Youngmin dengan
ketus.
Naeun seketika tersentak.
"Bisa kah kau tidak menggangguku?"
Youngmin berlalu dari Naeun yang terlihat bingung.
Naeun menghampiri Youngmin dikelasnya. Ia
tersenyum memperhatikan kotak bekal yang ia bawa. Ia berharap dengan cokelat
buatannya bisa meluluhkan hati Youngmin.
"Youngmin-ah.. Aku membawakan cokelat
buatanku lagi untuk mu."
Naeun menyerahkan sebuah kotak berukuran
sedang kepada Youngmin. Sementara Youngmin yang sedang terdiam hanya melirik ke
arah Naeun lalu mengalihkan pandangannya.
"Bawa saja cokelatnya dariku."
"Tapi, bukankah kau menyukainya?"
"Kubilang bawa pergi cokelat itu dari
hapadanku! Arraseo?" Bentak Youngmin dengan tatapan tajamnya ke arah
Naeun.
Naeun tersentak. Ia langsung menunduk dan
tak berani menatap tatapan tajam mata Youngmin. Akhirnya ia membawa pergi
cokelat buatannya itu. Ia berlalu dari kelas Youngmin dikelasnya dan pergi ke
taman lalu duduk disalah satu kursi.
Author POV end
Naeun POV
Aku tersentak saat tiba-tiba Youngmin
membentakku. Padahal sebelum-sebelumnya ia tidak pernah membentakku seperti
itu, dari semenjak kita berpacaran. Apa ia sedang memiliki sebuah masalah,
hingga ia bersikap seperti itu padaku!?
Naeun POV end
Author POV
(Kwangmin di
sekolahnya)
Chorong memperhatikan Kwangmin yang sedang
menggambar dimejanya. Gambar itu terlihat sangat bagus. Tapi dengan gambar itulah
yang membuat Chorong menjadi heran.
Kwangmin menoleh ke arah Chorong yang
terlihat nampak aneh saat melihat gambar buatannya.
“Waeyo Chorong-ah? Kenapa kau melihat
gambarku seperti itu? Gambarku jelek ya?”
“Ah, ani. Bukankah kau tidak bisa menggambar?
Tapi kenapa gambar buatanmu bisa sebagus itu?”
Kwangmin terkejut. Ia berhenti menggambar.
“Ng.. Aku, belajar dari adikku.”
“Jinjja? Geurae..”
Kwangmin mengangguk. “Bagaimana jika kita ke
kantin?”
Kali ini Chorong yang mengangguk.
Kwangmin dan Chorong berjalan tidak
beriringan seperti biasanya. Chorong yang menyadari itu hanya bersikap biasa.
“Annyeonghaseyo Kwangmin-ah..” Sapa salah
satu murid
“Annyeonghaseyo..” Balas sapa Kwangmin.
Chorong memperhatikan Kwangmin. Biasanya
kalau Kwangmin disapa, ia hanya tersenyum menanggapinya. Tapi kali ini,
Kwangmin justru membalas setiap sapaan dari beberapa orang dengan sangat ramah.
"Aigoo.. Aku lupa untuk tidak memakai
kan jamur didalam pastamu. Mianhae.." Ujar Chorong saat ia membawa dua
mangkuk pasta ke meja tempat mereka makan, dikantin.
"Waeyo? Aku suka jamur." Kwangmin meraih
semangkuk pasta yang diberikan oleh Chorong
Chorong mengerutkan keningnya. Ia merasakan
ada yang aneh. Yang ia tau, selama mereka berpacaran, Chorong selalu
memperhatikan apa yang disukai dan apa yang dibenci oleh kekasihnya itu. Dan
Kwangmin sangat membenci jamur. Tapi sekarang namja-chingunya dengan lahap
memakannya hingga habis.
“Bukanka kau sangat membenci jamur? Tapi
hari ini kau memakannya dengan lahap. Bahkan hingga tak tersisa.”
“Ah, mmhh, akhir-akhir ini aku mulai
menyukai jamur. Ternyata rasanya tidak seburuk yang aku kira.”
“Geurae..”
Chorong hanya terdiam. Tapi akhirnya, ia
berusaha melupakan kejadian yang dialami Kwangmi hari ini.
Author POV end
***
Chorong POV
Aku menemukan berbagai kejanggalan yang
terjadi dengan Kwangmin belakangan ini. Terutama setelah pentas drama selesai.
Yang tidak disukai Kwangmin justru sekarang ia menyukainya. Sesuatu hal yang
dibenci Kwangmin justru sekarangg terlihat biasa saja. Kebiasaan seperti
mencuci kedua tangannya saat nervous yang pernah dilakukan Kwangmin kini tidak
pernah lagi.
Aku benar-benar merasakan ada yang berbeda
dgn Kwangmin. Begitu juga dengan sifatnya. Apa pantas jika aku mulai
mencurigainya? Apa pantas aku mencurigai kekasihku sendiri? Hhh, atau mungkin
biar waktu saja yang menjawab semua pertanyaan-pertanyaan yang ada dibenakku
ini.
Chorong POV end
***
Author POV
Hari ini Naeun berkunjung ke rumah Youngmin.
Sebenarnya ia ingin memastikan apa yang sebenarnya terjadi dengan Youngmin. Ia
berharap, dengan kedatangannya ke rumah Youngmin, ia bisa menemukan semua
jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaannya.
Ia tersenyum sembari mengetuk pintu rumah
Youngmin.
"Annyeonghaseyo. Apa aku bisa bertemu
dengan Youngmin?" Tanya Naeun pada Eomma Youngmin saat membukakan pintu
"Annyeonghaseyo. Mianhae, kau siapanya
Youngmin?"
"Ah, aku Naeun. Yeoja-chingu nya."
"Mmhh, tunggu sebentar. Yang kau maksud
Youngmin itu..!?" Eomma Youngmin seperti sedang berpikir.
Naeun mengerutkan keningnya. Ia memandang
Eomma Youngmin dengan aneh.
“Mianhae Ahjumma..”
"Ah, silahkan masuk. Sebelum kau
bertemu dengan Youngmin, ada yang ingin kubicarakan padamu Naeun-ah."
Eomma Youngmin membawa Naeun masuk ke dalam
rumah.
Mereka duduk disalah satu sofa. Eomma
Youngmin menarik nafas panjang dan mengeluarkannya dengan perlahan.
"Menurutmu, apa ada yang aneh mengenai
sikap Youngmin akhir-akhir ini Naeun-ah?"
"Ng.. Kurasa begitu. Waeyo
Ahjumma?"
"Kurasa, namja-chingu yang selama ini
bersamamu bukanlah Youngmin. Melainkan Kwangmin, saudara kembar Youngmin.”
"M-mworago? Apa maksud Ahjumma? Aku benar-benar
tidak mengerti."
"Hhhh..” Eomma Youngmin menghela napas
panjang, “Sebenarnya Youngmin memiliki saudara kembar. Namanya Jo Kwangmin. Dan
mereka, selama ini bertukar tempat."
Mata Naeun membulat. Dadanya terasa sedikit sesak.
Ia tidak bisa mencerna kata-kata Eomma Youngmin dengan baik. Tak lama Kwangmin
datang. ia terkejut dengan kedatangan dirumahnya.
"Naeun!?"
"Youngmin-ah.."
"Dia Kwangmin, Naeun. Orang yang selama
ini kau anggap sebagai pacarmu." Jawab Eomma membenarkan.
Kwangmin kaget saat mendengar pernyataan
dari Eomma nya. Ia menunduk.
"Mereka sudah menceritakan semuanya
padaku, Naeun." Ucap Eomma
Naeun bangkit, "A-apa yg kau lakukan
Kwangmin? Kenapa kau membohongiku?"
"Aku bisa jelaskan semuanya. Kaja, ikut
aku!" Kwangmin menarik tangan Naeun dan membawanya ke halaman belakang
rumahnya.
Kwangmin duduk ditepi kolam renang diikuti
Naeun.
"Eomma sudah bilang padamu kan, kalau
aku memiliki saudara kembar!? Kami bertukar tempat semenjak kami mengikuti
perlombaan dance dan pertandingan basket. Awalnya hanya seperti itu. Tapi aku
justru keterusan untuk bertukar tempat dengannya, hingga pada akhirnya kami
sama-sama jatuh cinta kepada dua orang yeoja yang berbeda."
Kwangmin berusaha menceritakan lagi semuanya
termasuk alasan mengapa mereka bertukar tempat.
Kwangmin menatap Naeun, "Jeongmal
mianhaeyo.. Karena selama ini kami sudah membohongimu Naeun.. Semua ini memang salahku."
Kwangmin menunduk
"Arrayo Kwangmin-ah. Mungkin jika aku berada
diposisimu, aku akan melakukan hal yang sama. Siapapun dirimu sebenarnya, aku
selalu mencintaimu.. Kwangmin-ah.."
"Jinja? Kau tidak marah padaku? Kau
tidak membenciku? Kau tetap mencitaiku, eoh?” Tanya Kwangmin dnegan mata
terbelalak.
Naeun mengangguk sembari tersenyum. Kwangmin
ikut tersenyum.
“Gomawo Naeun-ah.. Aku beruntung bisa
memiliki kekasih sepertimu chagiya.. Saranghaeyo.." Kwangmin memeluk
Naeun. Naeun pun membalas pelukkannya.
“Saranghaeyo..” Naeun tersenyum.
***
Chorong berlalu dari sebuah supermarket
menuju ke parkiran. Ia memasukkan beberapa kantung plastik yang berisi
belanjaanya ke dalam mobilnya. Saat hendak masuk ke dalam mobil, matanya tak
sengaja melihat seorang namja yang wajahnya sangat familiar baginya. Namja yang
tak lama keluar dari mobilnya masuk ke dalam sebuah bangunan yang ada
diseberang. Tidak sampai sepuluh menit, amja itu keluar dengan seorang namja
lainnya. Mata Chorong terbelalak. Ia menutup mulutnya menggunakan salah satu
tangannya.
“Mwo? Apa benar itu Youngmin? K-kenapa ia
bersama dengan seorang namja yang mirip dengannya!?”
Ternyata namja yang Chorong lihat itu adalah
Youngmin. Namja-chingunya. Youngmin masuk ke dalam mobil diikuti oleh namja
yang bersamanya. Yang ternyata adalah Kwangmin. Youngmin mengendarai mobilnya
menjauh dari bangunan itu.
Chorong bergegas menyalakan mesin mobilnya.
Dengan kecepatan penuh, ia mengejar mobil Youngmin dan terus mengikutinya.
Hingga mereka sampai disebuah taman.
Youngmin dan Kwangmin turun dari mobil lalu menyambangi taman itu. Chorong mengikutinya
dari belakang. Ia bersembunyi dibalik sebuah pohon besar saat kedua namja itu
duduk disalah saru kursi taman tak jauh dari pohon besar itu.
"Naeun sudah tau semuanya. Lalu, bagaimana
dengan Chorong? Bagaimana jadinya jika Chorong mengetahui semuanya!? Mengetahui
kalau aku bukanlah orang yang selama ini menjadi pacarnya? Apa itu tidak akan
melukai hatinya?"
"Nan molla.."
"Hhhh.. Ini semua salahku. Seharusnya
dari awal aku tidak melakukan hal gila ini. Atau, jika aku tetap melakukan
pertukaran tempat itu, aku akan melakukannya saat pertandingan basket dan
perlombaan dance itu dilaksanakan. Tidak meneruskannya sampai saat ini.."
Mata Chorong kembali membulat saat mendengar
pernyataan dari Kwangmin. Ia kembali menutupi mulutnya menggunakan salah satu
tangannya. Ia belum bisa berpikir dengan jelas. Perlahan air matanya mengalir. Segurat
luka menggores hatinya. Chorong tidak tau harus melakukan apa. Ingin sekali ia
melangkahkan kakinya untuk menghampiri mereka berdua. Tapi kedua kaki Chorong
seperti sedang terpaku dengan tanah. Ia hanya bisa terdiam ditempatnya.
Handphone Kwangmin berdering. Ada sebuah
pesan singkat dari Eomma nya yang mengharuskan mereka segera pulang ke rumah.
“Hyung, Eomma meminta kita untuk segera
pulang.”
Youngmin menoleh lalu mengangguk. Mereka
bangkit dan berbalik badan. Betapa terkejutnya mereka berdua saat melihat
seorang yeoja berambut panjang sedang berdiri terdiam dibalik pohon dengan air
mata yang membasahi pipinya.
“C-chorong.. S-sejak kapan kau ada disitu?”
Tanya Youngmin dengan gugup
"Jadi selama ini kalian membohongiku?"
Youngmin dan Kwangmin hanya menunduk.
"Jawab pertanyaanku!! Jadi, selama ini
Kwangmin yang kuanggap sebagai namja-chinguku adalah Youngmin? Jadi kalian
kembar?"
"Mianhaeyo Chorong. Aku tak bermaksud
untuk membohongimu. Percayalah.."
"Jika kau tidak bermaksud untuk
membohongiku, lantas kenapa kau justru membohongiku Youngmin-ah? Aku benar-benar
kecewa padamu!" Chorong berlalu dari mereka sambil terus menangis.
“Chorong-ah.. Tunggu.. Aku bisa menjelaskan
semuanya.. Chorong!!”
Youngmin berusaha mengejarnya.
Ttttiiiiiiinnnn...
Suara klakson mobil meraung kencang tepat
dihadapan Youngmin. Tubuhnya menghantam besi keras itu hingga ia terjatuh dan
beberapa kali sempat terguling.
“Youngmin-ah...” Teriak Kwangmin histeris.
Beberapa orang disekitar bergegas
berdatangan dan segera menolong Youngmin. Salah seorang menghubungi RS terdekat
untuk mengirimkan mobil Ambulance ke lokasi kecelakaan.
Tak sampai dua puluh menit, mobil Ambulance
datang dan segera membawa Youngmin ke RS untuk mendapatkan pertolongan pertama.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar