Kamis, 28 Agustus 2014

[FF] How Many Times part 9

Note: Maaf kalo banyak typo yang bertebaran atau mungkin jalan ceritanya gak jelas dan ngebingungin ;;) *kecup basah* Youngpooh hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna :P

Happy reading Chingu-deul ^^

How Many Times part 9

Youngmin POV

   Aku bahagia melihat adik kembarku bahagia. Bersama cintanya. Walaupun sebenarnya masih ada perasaan yang mengganjal dihatiku. Perasaan yang membuat hatiku terasa pilu. Dan membuat dadaku menjadi sesak. Tapi kebahagiaan mereka mampu menutupi perasaan itu.
   Aku rasa Kwangmin pantas mendapatkan ini semua. Dan aku sudah berhasil membalas semua kesalahanku pada Kwangmin  Kesalahanku atas sikap kasarku selama ini.

   Eomma dan Appa menghampiriku sembari menyunggingkan senyuman mereka. Eomma mengelus kepalaku sementara Appa menepuk pundakku pelan.

   Kami semua segera kembali ke gedung perlombaan untuk mengetahui siapa pemenang dari perlombaan dance tahun ini. Kami tidak terlalu menghatapkan hadiahnya, melainkan kami ingin menjadi yang terbaik dan mampu menunjukkan bakat kami dibidang dance.

   Pengumuman akan segera diumumkan. Kami semua berpegangan tangan sembari berdoa dalam hati. Tak sampai lima belas menit, kedua MC tersebut mengumumkan pemenangnya. Dari mulai urutan ketiga hingga ke urutan pertama. Dan dengan bangga, nama The Boys berada di urutan pertama. Ya, The Boys mampu memenangkan perlombaan tahun ini. Tentu saja kami sangat bangga atas prestasi yang kami raih ini.

***

   Hari-hari selanjutnya berjalan seperti biasa. Ah, ani.. Bukan hari-hari biasa dimana aku hanya berdua dengan Kwangmin dirumah, lalu aku sering bersikap kasar padanya. Bukan yang itu! Melainkan kami menjadi keluarga yang utuh kembali seperti dulu saat Eomma dan Appa belum memutuskan untuk mengembangkan bisnisnya di Jepang. Kami berempat lebih sering menghabiskan waktu bersama dirumah.

   "Youngmin-ah.. Kwangmin-ah.. Cepat turun lalu sarapan! Nanti kalian bisa telat!"
   "Ne Eomma.." Sahut kami berdua hampir bersamaan.

   Setelah sarapan, kami berpamitan untuk berangkat ke sekolah. Tidak seperti biasa, saat kami berangkat ke sekolah berdua. Appa bersedia mengantarkan kami ke sekolah dengan mobilnya.
   Kami berdua berpamitan dengan Appa, lalu menyambar pintu gerbang sekolah dan masuk kedalamnya.

   "Dongsaeng.. Kau kan pernah bilang, jika kau memiliki banyak waktu bersamaku, kau ingin menyanyikanku sebuah lagu. Geuraeyo?" Gumamku disela-sela makan siang
   "Kau tau dari mana, eoh?"
   "Aku sudah membaca semuanya. Semua perasaanmu yang kau curahkan disebuah buku catatan dengan cover Pikachu. Dan ada selembar foto kita berdua di cover buku itu."
   "Jinjja? Kau sudah membacanya?" Tanya Kwangmin dengan mata yang membulat.
   Aku mengangguk.
   "Ah, ne.. Baiklah, aku akan menyanyikannya tapi tidak sekarang dan tidak disini!"
   "Lalu dimana?"
   "Nanti saja kalau dirumah. Aku malu Hyung, jika harus bernyanyi disini."
   "Hahaha kau ini Dongsaeng.." Aku sempat mengusap kepalanya sambil tersenyum lalu melanjutkan makan siang kami.

***

   "Hyung.. Hyung.." Panggil Kwangmin saat sedang melihat pengisi acara dipentas seni kali ini. Beberapa kali Kwangmin menyenggol lenganku dengan pelan.
   "Waeyo?"
   Kwangmin menunjuk ke arah yeoja yang sedang menyanyi di atas panggung.
   Lihat. Yeoja itu sangat cantik. Aku tidak pernah melihatnya sebelumnya. Apa dia murid baru disini!?"
   "Kau ini.. Kau kan sudah punya Hyojin. Masih saja melirik yeoja lain."
   "Ani! Bukan begitu maksudku. Sepertinya dia cocok denganmu."
   "Mworago?"
   "Kau ini ada-ada saja. Kaja!"

   Saat kuperhatikan, ternyata yeoja itu sangat manis. Bahkan mengalahkan Hyojin. Suaranya pun sangat merdu. Ah, aku ini bicara apa sih!?

   Karena bosan, aku agak menjauh dari panggung. Kubiarkan Kwangmin tetap menikmatinya sendiri.

   Brukk..
   "Ah, mianhaeyo.. Aku tidak melihat ada kau dihadapanku."
   "Ah.. Ne, gwaenchana. Kau yang tadi menyanyi di panggung kan!? Kau murid baru ya? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya."
   "Ne. Joneun Chorong imnida.." Yeoja itu mengulurkan tangannya
   "Ah, joneun Youngmin imnida." Aku menyalami tangannya yang halus.
   Senyumnya sangat manis. Aku sempat terpaku memperhatikannya. Dan akhirnya kami terdiam.
   "Mmhh.. Maukah kau mengobrol bersamaku ditaman?"
   Chorong mengangguk sembari tersenyum. Ia mengikuti langkahku tepat disisi kiriku menuju taman.
   "Suaramu sangat indah Chorong.." Ucapku saat diperjalanan menuju taman
   "Jinjja?"
   "Ne.."

   Kami pun melanjutkan obrolan kami ditaman. Berdua. Ternyata Chorong yeoja yang ramah dan menyenangkan. Walaupun Chorong agak pemalu. Tapi ku pikir wajar jika ia bersikap seperti itu, mengingat kami baru saja pertama kali bertemu.
   Aku sempat melihat Kwangmin tak jauh dari tempatku dan Chorong duduk. Ia mencoba mengedipkan sebelah matanya namun tidak berhasil. Aku sempat tertawa kecil saat melihatnya. Terlihat Hyojin tersenyum ke arahku. Aku membalas senyumannya lalu mengedipkan sebelah mataku ke arah mereka tanpa sepengetahuan Chorong. Lalu aku kembali melanjutkan obrolanku dengan Chorong.

***

   Sesuai janjinya, Kwangmin menyanyikan sebuah lagu milik Sandeul dan Gongchan B1A4 yang berjudul Too Much. Aku senang Kwangmin bisa mengutarakan perasaannya langsung didepanku meskipun lewat sebuah lagu. Aku tidak menyangka kalau Kwangmin bisa bernyanyi. Walau ada beberapa nada nya yang tidak nyambung. Tapi aku bisa memakluminya.

   Aku janji, aku akan menjadi kakak kembar yang baik untuk adik kembarku dan aku tidak akan menyia-nyiakan nya lagi seperti sebelumnya. Karena Kwangmin sangatlah berarti dihidupku.

   Mengenai Hyojin.. Semenjak mereka memutuskan untuk berpacaran, aku dituntut untuk menghapus semua perasaanku kepada Hyojin. Aku tidak ingin mengganggu atau bahkan merusak hubungan mereka. Setelah itu, aku mencoba untuk melupakan Hyojin dan berusaha membuka hatiku untuk yeoja lain. Selang beberapa waktu, aku telah menemukan penggantinya. Seorang yeoja yang tak kalah baik dan juga cantik dari Hyojin. Chorong. Dia mampu membuatku melupakan segala tentang Hyojin dari pikiranku dan juga hatiku. Dan Chorong telah berhasil memikat hatiku.

   Mengenai Kwangmin.. Dia tetaplah adik kembarku. Sampai kapanpun tetap menjadi adik kembarku. Jadi aku harus tetap selalu menjaganya hingga kapanpun.

   Aku mencintaimu Dongsaeng. Sangat mencintaimu Jo Kwangmin.

The end...........................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Strength

My Strength