Kamis, 14 Agustus 2014

[FF] How Many Times part 2

Note: Maaf kalo banyak typo yang bertebaran atau mungkin jalan ceritanya gak jelas dan ngebingungin ;;) *kecup basah* Youngpooh hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna :P

Happy reading Chingu-deul ^^

How Many Times part 2

   Aku membuatkan sarapan untukku dan untuk Youngmin. Untung saja hari ini hari libur. Youngmin hyung bisa leluasa untuk tetap beristirahat.

   Youngmin menuruni tangga dan menghampiriku di ruang makan.
   "Annyeonghaseyo hyung.. Bagaimana keadaanmu?"
   Ia meminum segelas habis susu putih yang ku buat. Lalu ia pergi begitu saja tanpa bilang apa pun padaku.
   "Kau mau kemana hyung?"
   "Bukan urusanmu!" Jawab Youngmin tanpa menoleh. Ia terus berjalan hingga pintu depan dan seketika ia sudah tidak terlihat lagi.

   Youngmin jadi sering keluar rumah semenjak Eomma dan Appa sibuk mengembangkan bisnis nya di Jepang. Dan semenjak itu mereka jarang pulang kerumah. Mungkin ia kehilangan kasih sayang kedua orang tua kami. Dan aku pun merasakan hal yang sama. Mungkin aku lebih bisa menerimanya. Karena ku pikir, mereka melakukan itu semua demi kami.


   Youngmin Hyung kembali ke rumah saat matahari mulai menenggelamkan sinarnya, dan langit mulai gelap. Aku tersenyum saat hyung pulang.
   "Ku kira kau tak akan pulang malam ini."
   "Lantas?"
   Aku menggidikan bahuku.
   "Kau mau ku buatkan makan malam hyung?"
   "Ani." Jawab Youngmin singkat
   "Atau mau ku buatkan minuman?"
   "Ani."
   "Atau mau ku siapkan air panas?"
   Youngmin mengalihkan pandangannya lalu menatapku dengan tatapan tajam.
   "Baiklah, aku akan diam."
   Youngmin mengalihkan padangannya dariku
   "Menurutmu.. Kapan mereka akan kembali?"
   "Nugu?"
   "Hhh.. Eomma dan Appa mu. Atau mereka tidak akan kembali lagi kesini!?"
   "Kau ini bicara apa Hyung? Tentu saja mereka akan kembali!"
   "Lantas kapan?"
   "Mollayo.."
   Youngmin bangkit dan berlalu menuju kamarnya.

   Selesai membuat sandwich dan susu putih, aku membawanya ke ruang tengah. Seperti biasa, aku menonton acara kesukaanku yang disiarkan setiap malam kamis. Kubuka lagi buku catatanku yang sempat tak kusentuh selama beberapa waktu karena tugasku yang menumpuk. Aku mulai menggoreskan buku catatanku dengan pulpen kesayanganku yang diberikan oleh Youngmin. Itulah alasannya kenapa aku begitu menyayangi pulpen ini.

   Youngmin hyung datang dengan rambutnya yang basah karena habis mandi. Ia menuruni tangga dan mengusap-usap kepalanya dengan handuk kecil berwarna putih. Youngmin lalu duduk disofa yang ada dibelakangku. Kebetulan aku lebih senang duduk lesehan di karpet yang lembut ini.

   Kulanjutkan menulis di buku catatanku sampai aku terkejut, ökarena Youngmin tiba-tiba melemparkan handuknya ke kepalaku hingga menutupi sebagian wajahku.
   "Tolong jemur handukku!"
   Mau tidak mau, aku harus menghentikan menulisku sejenak untuk menjemur handuk milik Youngmin hyung.

   Aku kembali setelah menjemur handuknya di depan kamar mandi yang posisinya tak jauh dari ruang tengah. Dan aku kembali menulis.
   "Apa yang sedang kau tulis?"
   "Ini? Bukan apa-apa?"
   "Jinja? Apa yang kau tulis itu sesuatu yang penting bagimu?"
   Aku terdiam sejenak sembari menatap tulisan-tulisanku.
   "Kenapa kau melamun seperti itu?"
   "Ne Hyung.. Ini.. Sangat penting bagiku. Bahkan sangat penting untuk seseorang."
   "Hyojin?"
   Aku mengerutkan keningku.
   "Kenapa kau mengira seseorang itu adalah Hyojin?"
   "Kau menyukainya kan?"
   "Ani." Aku mengalihkan pandanganku
   "Geotjimal!"
   "Aku tidak bohong!"
   "Lalu kenapa kau tidak menatapku saat kau menjawab tidak?"
   Aku mengalihkan pandanganku ke arah Youngmin.
   "Bagaimana bisa aku menatapmu, sementara matamu tertuju ke televisi!"
   Youngmin mengalihkan pandangannya ke arahku lalu membalas tatapanku.
   "Sudah kan?" Youngmin hyung bangkit lalu ia kembali ke kamarnya. Dan aku kembali terpaku ke buku catatanku dan juga ke acara televisi kesukaanku.

***

   Aku mengambil makananku yang diberikan Ahjumma dikantin lalu mencari tempat duduk. Kantin terlihat sangat penuh. Senyumku merekah saat melihat Youngmin hyung di sisi kantin, lalu aku menghampirinya.

   "Annyeonghaseyo hyung.. Bolehkah aku duduk disini? Ku kira semua meja di kantin sudah terisi penuh." Sekali lagi aku menoleh ke seluruh ruangan kantin

   "Ne.." Jawab Youngmin hyung yang sedang menatap layar handphone nya tanpa menoleh.

   Sekali lagi aku tersenyum. Aku duduk dikursi yang berhadapan dengan Youngmin hyung sambil memulai makan.

   "Selamat makan."

   Selang beberapa menit, Hyojin datang menghampiri kami dan duduk disebelahku.

   "Annyeonghaseyo.. Kwangmin-ah.. Mau tidak menemaniku ke toko buku siang ini?"

   Youngmin menatapku dengan tajam saat Hyojin bertanya padaku. Sepertinya tatapan itu mengisyaratkan sesuatu.

   "Ng.. Sepertinya aku tidak bisa. Kau tau kan, pekerjaan rumah kelas dua ternyata semakin banyak. Jadi aku harus mengerjakaannya sebelum aku sibuk dengan latihan dance ku." Aku mencoba tersenyum lalu melirik sebentar ke arah Youngmin.

   "Sayang sekali.." Hyojin memanyunkan bibirnya

    "Bagaimana jika kau pergi bersama Youngmin hyung. Aku yakin dia tidak akan menolak. Iya kan hyung!?" Aku menoleh ke arah Youngmin sembari tersenyum. Sepertinya Youngmin agak salah tingkah

   "Otteokhae Youngmin-ah?" Tatap Hyojin

   "N-ne.."

   "Baiklah.. Kalau begitu aku ke kelas duluan. Pai pai..." Hyojin berdiri lalu pergi ke kelas.

   Aku tersenyum ke arah Youngmin. Ia menatapku lagi. Tapi kali ini ia menatapku seperti sedang berkata 'terima kasih'. Lalu aku meneruskan makan siangku.

Kwangmin POV end~


Author POV

   Sesuai janji, sepulang sekolah Hyojin dan Youngmin menyambangi toko buku. Youngmin tersenyum melihat yeoja yang berjalan tepat dihadapannya. Dengan rambut ikalnya yang sengaja ia ikat seperti biasanya.

   Hyojin berjalan mengitari seisi toko buku untuk mencari buku yang sedang ia cari. Youngmin tetap mengikutinya dari belakang. Ia juga membantu mencari buku yang dicari Hyojin. Sampai ia berhenti di rak buku khusus komik. Ia tersenyum kecil melihat komik kesukaannya dan juga adik kembarnya lalu setelah itu menghampiri Hyojin di rak buku sebelah.

   "Hyojin-ah.. Bagaimana pandanganmu mengenai Kwangmin?"

   "Heh? Kenapa kau bertanya seperti itu?"

   "Aku hanya ingin tau saja."

   "Hmm.." Hyojin memilih-milih buku, "Dia baik kepada semua orang. Pengertian. Dia juga peduli terhadap orang-orang disekitarnya. Dan satu hal yang menjadi daya tarik nya yang lain.. Dia orang yang ceria. Selalu tersenyum meskipun ia sedang mempunyai masalah."

   "Apa kau menyukainya?" Tanya Youngmin lagi

   "Heh!?" Mata Hyojin seketika berbinar."


TBC~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

My Strength

My Strength